Eko SupriatnoKolom

Jejak Sang Jawara Putih

Oleh : Bung Eko Supriatno

“Jawara sejati bukanlah preman, tapi sosok yang memegang teguh moral, kehormatan, dan kesetiaan. Jadilah seperti jawara putih: berani, bijaksana, dan selalu berpihak pada kebenaran.”

BANTEN, biem.co – Pada Sabtu, 15 Maret 2025, Badan Riset dan Inovasi Mathla’ul Anwar (BRIMA) menggelar sebuah acara bedah buku online yang bukan sekadar diskusi biasa, melainkan sebuah perjalanan reflektif untuk menelusuri jejak langkah seorang pemimpin inklusif, Kiai Embay Mulya Syarief. Buku biografi yang saya tulis ini hadir sebagai medium untuk mengungkap sosok multidimensi yang telah menjadi inspirasi bagi banyak kalangan. Kiai Embay bukan hanya seorang ulama moderat atau pengusaha sukses, melainkan seorang “jawara putih” yang memadukan nilai-nilai keislaman, moral, dan humanisme dalam setiap langkah hidupnya.

Acara ini menjadi ruang untuk merenungkan bagaimana seorang pemimpin dapat menyatukan agama, budaya, dan ilmu pengetahuan dalam satu visi yang utuh. Kiai Embay adalah sosok yang tidak hanya berbicara tentang teori, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata. Ia adalah pembelajar sejati yang terus menginspirasi melalui teladan nyata, baik dalam memajukan pendidikan Islam yang inklusif, membangun ekonomi syariah, maupun memperjuangkan keadilan sosial.

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Melalui buku ini, saya mencoba merangkai fragmen-fragmen kehidupan Kiai Embay yang kerap tercerabut dari akarnya sebagai manusia merdeka dan otonom. Dengan pendekatan sastra, jurnalistik, dan filosofis, buku ini berusaha menghadirkan gambaran utuh tentang sosok yang multidimensi. Kiai Embay adalah jawara putih yang tidak hanya berbicara tentang moral, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia adalah pemimpin yang mampu merangkul perbedaan, berprinsip teguh terhadap keadilan, dan menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan berinovasi.

Dalam konteks kekinian, di mana polarisasi dan radikalisme semakin menguat, sosok Kiai Embay menjadi penyeimbang yang penting. Ia adalah ulama moderat yang menentang fundamentalisme dan radikalisme, sekaligus aktif membina etnis minoritas seperti Tionghoa. Kiai Embay mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang inklusif, toleran, dan cinta tanah air.

Buku ini bukan sekadar catatan hidup, tetapi juga refleksi tentang nilai-nilai kepemimpinan yang dapat dijadikan inspirasi bagi generasi mendatang. Ia mengajarkan bahwa kepemimpinan bukanlah soal jabatan, tetapi soal amanah dan tanggung jawab terhadap masyarakat dan Tuhan.
Pendidikan Islam yang Inklusif dan Moderat

Kiai Embay Mulya Syarief bukanlah sosok biasa. Ia adalah seorang ulama moderat, pengusaha sukses, dan pemimpin organisasi Islam terbesar ketiga di Indonesia, Mathla’ul Anwar. Namun, lebih dari itu, Kiai Embay adalah seorang “jawara putih” yang memegang teguh nilai-nilai keislaman, moral, dan keadilan. Ia adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang teori, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata.

Dalam acara bedah buku ini, 12 pakar dari berbagai bidang hadir untuk menyoroti kiprah Kiai Embay dari berbagai sudut pandang. Mulai dari perannya dalam memajukan pendidikan Islam yang inklusif, kontribusinya dalam pengembangan ekonomi syariah, hingga kepemimpinannya yang mampu menjembatani agama, budaya, dan ilmu pengetahuan. Setiap testimoni yang disampaikan oleh para pakar ini mengukuhkan betapa Kiai Embay adalah sosok langka yang mampu mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan dalam satu visi yang utuh.

Prof. Asep Saepudin Jahar (Rektor UIN Jakarta): “Kiai Embay telah menunjukkan bahwa pendidikan Islam tidak boleh berhenti pada ritual, tetapi harus menyentuh aspek-aspek kehidupan yang lebih luas. Nilai-nilai yang dibawanya bukan sekadar wacana, tetapi telah diimplementasikan dalam kehidupan nyata.”

Prof. Fatah Sulaiman (Rektor Untirta): “Kiai Embay adalah sosok pembelajar sejati. Sejak muda, beliau sudah menunjukkan idealisme dan motivasi yang luar biasa. Banyak muridnya yang kini menduduki posisi penting di berbagai bidang, mulai dari ASN, BUMN, hingga TNI-Polri.”

Prof. Andriansyah (Rektor UNMA Banten): “Kiai Embay membangun pendidikan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Beliau adalah sosok yang fasih dalam dunia akademik dan konsisten dalam integritas.”

Kepemimpinan yang Menjembatani Agama, Budaya, dan Ilmu Pengetahuan

Kiai Embay bukan hanya tokoh agama, tetapi juga inisiator yang mampu membangun sinergi antara pendidikan, teknologi, dan masyarakat. Kepemimpinannya menginspirasi banyak kalangan, dari pesantren hingga dunia akademik.

Prof. Mufti Ali (Wakil Rektor UIN Banten): “Teori Maulana Hasanuddin Leadership cocok untuk membedah kepemimpinan Kiai Embay. Beliau tidak hanya bicara tentang agama, tetapi juga tentang ekonomi, budaya, dan pemberdayaan masyarakat.”

Prof. Ari Sandhyavitri (Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Riau): “Kiai Embay adalah contoh nyata dari orang budiman yang hidup dan mati karena Allah (lillah). Integritas dan visinya dapat menjadi inspirasi bagi insinyur masa depan dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan.”

Prof. Ahmad Sarbini (Direktur Pascasarjana UIN Bandung): “Nilai-nilai kepemimpinan Kiai Embay dapat diadopsi dalam pengembangan pendidikan. Beliau adalah sosok yang langka, menggabungkan ilmu agama dan pengetahuan umum.”

Humanisme Lentur dan Perjuangan Nilai

Salah satu hal yang paling menonjol dari Kiai Embay adalah humanisme lentur yang dimilikinya. Ia adalah sosok yang mampu merangkul perbedaan dan berprinsip teguh terhadap keadilan.

Bonnie Triyana (Sejarawan dan Anggota DPR RI): “Kiai Embay adalah jawara putih yang mampu mentransfer nilai-nilai kebantenan ke dalam konteks kekinian. Beliau adalah contoh nyata dari jawara sejati, bukan preman yang menakut-nakuti.”

Prof. Euis Amalia (Guru Besar Ekonomi Syariah UIN Jakarta): “Kiai Embay telah mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam pembangunan ekonomi yang berkeadilan. Ini adalah warisan yang sangat berharga bagi generasi mendatang.”

Prof. Lili Romli (Ahli Peneliti Utama BRIN): “Kiai Embay adalah tokoh yang mampu menjembatani agama, budaya, dan ilmu pengetahuan. Beliau adalah ulama moderat yang menentang fundamentalisme dan radikalisme.”

Refleksi untuk Generasi Muda

Acara bedah buku ini adalah bagian dari upaya BRIMA untuk merawat tradisi keilmuan dan intelektualitas. Kiai Embay adalah sosok yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan teladan nyata dalam membangun masyarakat yang berkeadilan. Buku ini adalah kado ulang tahun untuk Kiai Embay yang ke-73, sekaligus pengingat bagi kita semua bahwa kepemimpinan bukanlah soal jabatan, tetapi soal amanah dan tanggung jawab terhadap masyarakat dan Tuhan.

Dalam konteks kekinian, di mana polarisasi dan radikalisme semakin menguat, sosok Kiai Embay menjadi penyeimbang yang penting. Ia adalah ulama moderat yang menentang fundamentalisme dan radikalisme, sekaligus aktif membina etnis minoritas seperti Tionghoa. Kiai Embay mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang inklusif, toleran, dan cinta tanah air.

Kiai Embay Mulya Syarief bukan hanya pemimpin spiritual, tetapi juga penggerak sosial yang menyentuh kehidupan banyak orang.

Buku biografi ini adalah catatan hidup seorang pemimpin yang tidak hanya memimpin umat, tetapi juga memimpin perubahan sosial dan moral bagi masyarakat. Kiai Embay mengajarkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tetapi soal amanah dan tanggung jawab terhadap masyarakat dan Tuhan.

Sebagai penutup, izinkan saya mengutip pesan Kiai Embay: “Jangan tanya nasionalisme Banten, kami cinta mati pada NKRI.” Ini adalah pesan yang relevan untuk kita semua, terutama generasi muda, bahwa nilai-nilai kebangsaan, keislaman, dan kemanusiaan harus selalu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memperjuangkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Kiai Embay Mulya Syarief.* (Red)

Bung Eko Supriatno, Penulis buku biografi Kiai Embay Mulya Syarief, Jejak Pemimpin Inklusif dari Banten.

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button