SERANG, biem.co – Hujan deras yang mengguyur Kota Serang sejak Jumat, 7 Februari malam, hingga Sabtu, 8 Februari dini hari, menyebabkan banjir merendam sejumlah titik di Ibu Kota Provinsi Banten.
Atas kejadian banjir tersebut, Anggota DPRD Kota Serang Erna Yuliawati turut meninjau, sejumlah titik yang terdampak banjir pada Minggu, 9 Februari 2025.
“Saya turun langsung setelah kemarin kejadian banjir, pertama di lingkungan Kantin, RW 8, RW 19 belakang Kelurahan Cimuncang, RW 14 Cimuncang Cilik, RW 20 Sidomuncul, semua memang di Kelurahan Cimuncang,” ungkap Erna.
Erna menyampaikan bahwa kegiatan meninjau masyarakat korban banjir, sebagai bentuk empati.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Serang itu juga turut merasakan sedih, dengan merasakan kondisi masyarakat yang terdampak banjir.
“Ini sebagai bentuk empati kami. Ikut sedih merasakan kondisi warga yang terkena banjir di Kelurahan Cimuncang ini,” jelasnya.
Dengan melihat kondisi masyarakat, dirinya ingin membantu meringankan permasalahan banjir, dengan mengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang.
Dengan begitu, dirinya berharap adanya solusi yang mengakar, dalam mengentaskan persoalan banjir di Kota Serang.
“Kami juga mencoba membantu meringankan beban banjir dengan mengawal di APBD nya. Semoga ada solusi mengakar yang tidak hanya diatasi dari hilir nya saja, tapi juga diatasi dari hulu ke hilir nya,” terang politisi PKS itu.
Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, Anggota Komisi I itu menemukan beberapa faktor penyebab banjir.
Dijelaskan Erna, ada empat faktor yang menyebabkan sejumlah titik di Kota Serang, menjadi langganan banjir.
Seperti salah satunya adalah tumpukan sampah, yang menyumbat saluran air atau drainase di Kota Serang.
“Setelah coba mengamati dan memahami alur banjir di beberapa titik ini, ada beberapa penyebab banjir yang di antaranya; sampah yang menyumbat saluran air, drinase yang kecil ukurannya, banjir karena kiriman dari tanggul, beberapa bangunan yang dibangun di atas gorong-gorong atau drinase,” ungkap Erna.
Atas sejumlah fakta temuan itu, Erna menuturkan, perlu adanya solusi berkelanjutan agar banjir tidak terjadi lagi.
“Perlu solusi berkelanjutan dari akar nya.. agar tidak berlanjut banjir kembali. Bismillah kita kawal di APBD nya,” pungkasnya. ***