BANTEN, biem.co – Koordinator Sekber Relawan Andra-Dimyati Agus Yadi mengatakan, PJ Gubernur Banten baru, yaitu Ucok Abdulrouf Damenta sudah bertingkah genit. PJ Damenta di media menyatakan akan melantik 14 pejabat eselon II.
“Genit banget. Baru duduk sehari-dua hari saja sudah mau mainin jabatan. Mau melantik 14 pejabat eselon II. Ini kan bertentangan dengan ucapan Mendagri Tito di DPR RI, biarkan Kepala Daerah terpilih memilih kabinetnya sendiri,” kata Agus Yadi.
Terlebih masa jabatan PJ Gubernur Ucok A Damenta tidak lebih dari 54 hari. Bahkan bisa jadi kurang dari sebulan. Karena tidak ada gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan ke Mahkamah Konstitusi, kemungkinan Andra Soni dilantik awal Januari 2025.
“Kabarnya Airin-Ade tidak menggugat. Jadi kemungkinan pelantikan Andra-Dimyati itu tanggal 2-7 Januari 2025. Atau kurang-lebih 17 hari lagi. Mau melantik eselon II? Open bidding saja belum dibuka. Panselnya saja belum dibentuk. Jelas tidak bakalan sempat kalau sesuai aturan,” ungkap Agus Yadi.
Daripada sibuk menyiapkan pelantikan eselon II, menurut Agus Yadi, lebih baik PJ Ucok Damenta fokus menyelesaikan serapan APBD 2024. Karena masih banyak kegiatan terindikasi tidak beres.
“Misalnya proyek pabrik es di DKP. Tahun kemarin enggak beres. Kabarnya tahun ini juga enggak beres. Lalu ada jalan Sumur-Taman Jaya. Belum lagi RS Cilograng. TPT yang miring. Belanja meja-kursi di Setwan. Termasuk videotron, amdal dan lainnya. Beresin itu aja dulu,” papar Agus Yadi.
Seperti diberitakan Antaranews.com pada tanggal 19 Desember 2024 dengan judul “Al Muktabar Serahkan Tugas PJ Gubernur Banten Kepada Ucok A Damenta”. Dalam berita itu dikatakan PJ Ucok A Damenta akan melantik 14 pejabat eselon II dimasa kepemimpinannya.
Pernyataan PJ Ucok A Damenta diberita tersebut tampak seperti berlawanan dengan keinginan Mendagri Tito Karnavian dalam berita berjudul “Tito Dengar Ada Transaksional Mutasi PJ Kepala Daerah Saat Transisi Kepala Daerah” di news.detik.com tanggal 10 Desember 2024. Secara khusus diberita itu, Tito dengan tegas menyebut nama Banten.
Secara tegas Mendagri Tito Karnavian dalam berita itu menyampaikan, “Biarkanlah Kepala Daerah terpilih memilih kabinetnya sendiri”. (G)
