BANTEN, biem.co – Di era transformasi digital yang semakin pesat, kemunculan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin mempengaruhi segala sisi kehidupan manusia. Salah satu inovasi AI yang paling populer saat ini adalah Chat GPT (Generative Pre-Trained Transforme),
Kehadiran ChatGPT ini tentunya memiliki keunggulan dalam mendukung pembelajaran seperti mencari referensi ide, membantu menyelesaikan masalah, berdiskusi, hingga memberikan solusi yang cepat dan praktis. dan masih banyak kemudahan yang didapatkan.
Namun, dibalik manfaat yang dimiliki, kehadiran ChatGPT juga memiliki dampak negatif terutama bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan alih-alih kemajuan teknologi, banyak membuat pelajar enggan untuk memastikan benar atau tidaknya informasi yang ia dapatkan.
Jika jawaban yang diberikan tampak meyakinkan, maka ia akan langsung menerima begitu saja. Berikut ini adalah pengaruh negatif dari ketergantungan OpenAI ChatGPT:
- Berkurangnya Kemampuan Berpikir Kritis
Ketika seorang pelajar terlalu ketergantungan dengan ChatGPT untuk mengerjakan tugas tanpa melihat kebenaran sumber data dan tidak mencoba menggali sumber data terpercaya lainnya. Maka, hal ini mengakibatkan kurangnya kemampuan berpikir kritis pelajar terhadap informasi yang diterima. Pelajar semakin tidak terlatih untuk menganalisis atau mengevaluasi sumber.
- Pembelajaran menjadi Pasif
Kemudahan mendapatkan informasi yang cepat pada ChatGPT ini dapat mengubah kebiasaan pelajar dalam proses belajar. Di beberapa kasus, ChatGPT ini bisa menggantikan guru dalam membantu mengerjakan segala tugas-tugas.
Jika kedepannya ChatGPT ini digunakan pelajar untuk menjadi sumber utama dalam mendapatkan sumber informasi, akan membuat pelajar menjadi pasif dalam pembelajaran. Bahkan bisa kehilangan interaksi sosial akibat kemudahan dan keunggulan jawaban yang diberikan oleh ChatGPT.
Dengan cara yang tepat, kemajuan teknologi ini sebenarnya bisa menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi dunia pedidikan. Pemerintah, pendidik dan orang tua perlu berperan aktif dalam memberikan edukasi yang lebih kepada pelajar untuk menjadikan ChatGPT sebagai sumber referensi dalam mengembangkan ide dan informasi saja dalam pembelajaran, jangan sepenuhnya menerima tanpa mencari sumber data yang lebih valid.
Kehadiran ChatGPT ini memang tidak bisa dihindarkan dari kemajuan teknologi. Namun, dampak yang diberikan bagi dunia pendidkan tergantung pada bagaimana teknologi ini digunakan. Peran pemerintah, pendidik dan orang tua menjadi kunci utama dalam memastikan teknologi ini digunakan secara optimal untuk melahirkan generasi cerdas dan kritis. (Red)