KabarTerkini

Lulu Jamaludin : Jangan Malu Belajar dan Menggunakan Bahasa Jawa Serang

BANTEN, biem.co – Komunitas Bahasa Jawa Serang (BJS) menggelar acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bahasa Jawa Serang (BJS) yang ke 14 di Rumah Singgah Pasien Duafa, Jln. Glatik Komp. Tegal Padang, Taktakan Kota Serang, Sabtu (23/11/24).

Menurut Lulu Jamaludin, di usianya yang ke 14 tahun BJS tetap konsisten melestarikan Bahasa Jawa Serang dan aneka ragam kuliner khas Kota Serang. Pelestarian itu dilakukan Komunitas BJS mulai dari penggunaan bahasa Jawa Serang di lingkungan keluarga, masyarakat hingga ke kegiatan-kegiatan non formal sehingga menjadi suatu bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap budaya dan leluhur.

“Bahasa Jawa Serang itu aset masyarakat yang sangat berharga, kami (Komunitas BJS, red) tetap konsisten melestarikan Bahasa Jawa Serang, begitu juga makanan tradisionalnya,” ucap Lulu

Pada Milad Komunitas BJS ke 14 ini, dirinya merasa khawatir kepada generasi muda yang tidak ada rasa simpati untuk melestarikan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

“Kondisi saat ini Generasi-Z yang merupakan generasi penerus bangsa sangat bangga mengikuti tren budaya bangsa luar, mereka fasih mencampur bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing sedangkan bahasa daerah tempatnya berasal tidak bisa sama sekali,” terangnya

“Memang generasi kita harus menguasai bahasa asing bahkan lebih dari tiga bahasa, tetapi siapa lagi yang akan mewariskan budaya bahasa daerah kalau bukan dari diri kita sendiri,” tambahnya

Menurut Lulu, kondisi saat ini generasi muda di lingkungan perkotaan Kota Serang seolah-olah malu menggunakan Bahasa Jawa Serang karena tidak mau dinilai sebagai orang kampung atau kuno.

“Bahasa Jawa Serang dan bahasa Bebasan sudah mulai pudar penggunaannya dikalangan masyarakat perkotaan, Jawa Serang dan bahasa Bebasan hanya digunakan oleh orang-orang tua kita saja, kami khawatir akan hilang di era ancaman arus globalisasi,” tegasnya.

Untuk itu Lulu mengajak generasi muda untuk tidak malu-malu belajar Bahasa Jawa Serang dan menggunakannya dalam pergaulan sehari-hari.

Perayaan HUT BJS ke 14 ini mengusung tema “Selawase Deduluran”. Selain santunan puluhan anak yatim, mendongeng dan membaca buku bersama, juga menghadirkan makanan khas Kota Serang seperti kontol Sapi, jejorong, ratuban, apem, santri muntil, talam mantang dan Bontot. Disajikan juga aneka ragam sayuran khas Kota Serang seperti sambal kulit tangkil, gerem asem dan rabeg. (Red)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button