BANTEN, biem.co – – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap bencana, telah digelar acara diskusi kebencanaan yang bertajuk “Sharing Knowledged Boosts Preparedness to Disaster Risk” di VnG Coffee n Foodbar Serang, Banten. (22/11).
Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai jenis-jenis bencana, terutama Gempa Bumi, bagaimana cara menghadapinya ketika Gempa terjadi, serta langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi.
Diskusi ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta, terdiri dari para Ojek Online, praktisi kebencanaan, akademisi, serta masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap mitigasi bencana.
Beberapa pembicara kunci dalam acara ini, sebagai pembuka Rio The Outsider, Pemerhati dari Corre Indonesia, yang memaparkan tentang potensi ancaman gempa bumi di Indonesia,
“Gempa Bumi itu tidak membunuh, yang membunuh ialah kepanikan akibat kepanikan karena ketidaktahuan menghadapi bencana,” sebut Rio.
Hadir juga Andi Jansen, seorang pengamat kebencanaan dari Acsena Humanis Respon, yang berbicara mengenai strategi mitigasi bencana gempa yang telah diterapkan di beberapa negara berkembang,
“Subjektifnya itu adalah masyarakat, karena sudah terlalu sering jika terjadi bencana, masyarakat selalu dijadikan objek, jadi ketika kita bicara tentang mitigasi, kita harus menyatukan suara dahulu atas dasar kemanusiaan,” ucap Andi.
Pembicara lainnya Ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) memaparkan mengenai Management Kebencanaan
“Jangan takut dengan megathrust, tetapi bagaimanna kita bersiap mengahadapi nya, itulah guna nya kita memperkaya ilmu sehingga tidak terjandi kerancuan dalam menghadapi isu isu seperti megathrust,” tuturnya.
Tak hanya tentang kebencanaan, Chris and Lisa Pegiat Kemanusiaan dari Organisasi Mundo Melius (Austria) turut membagikan kisahnya ketika membantu korban bencana di berbagai belahan dunia.
“Humanity first, kita saling menolong dan bersinergi untuk keselamatan bersama ketika terjadi bencana,” ungkap Lisa.
Begitu juga dengan Gaby dari organisasi Austria Help membagikan kisahnya ketika membantu para korban bencana Gempa Bumi Lombok.
Sebagai penutup, diskusi ini mengingatkan kita bahwa bencana gempa bumi bukan hanya masalah ilmiah atau teknis semata, tetapi juga ujian bagi kemanusiaan kita. Ini adalah panggilan untuk saling peduli, berbagi pengetahuan, dan bekerja bersama, bukan hanya dalam momen krisis, tetapi juga dalam upaya pencegahan dan persiapan.
Seperti yang kita pelajari dari pengalaman negara-negara yang telah menghadapi gempa besar, kesiapsiagaan bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi tentang membangun kesadaran dan ketangguhan di setiap lapisan masyarakat. (Red)