KABUPATEN SERANG, biem.co – Untirta melakukan ‘talk show’ yang bertema ‘Inovasi Produk dan Pemanfaatan Sumber Pangan Lokal Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat’. Kegiatan ini dilaksanakan oleh LPPM Untirta Bersama di Pemprov Banten di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Rabu (13/11/2024).
Kegiatan dihadiri oleh Kepala LPPM Prof. Dr. Meutia, S.E., M.P., dan Jajaran, menghadirkan tiga pemateri dari BRIN (kepala PR Agroindustri Organisasi Pertanian Pangan) Taufik Hidayat, Pendiri dan Ketua Koperasi BUMR Paramasera – Agus Somamihardja, dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Cilegon – Didin S. Maulana.
Menurut Ketua Pelaksana Dr. Dodi Hermawan, S.Pi., M.Si., Untirta ingin menampilkan produk yang dicreate oleh dosen-dosen Untirta dan civitas diharapkan tahu bahwa inilah produk yang dikreasi oleh civitas academica Untirta.
“Kita pamerkan dan untuk menambah semarak acara ini kita juga mengundang umkm-umkm binaan yang memang sudah dibina oleh Untirta apalagi dalam waktu dekat ini kita sudah bekerja sama dengan Dinas Koperasi Cilegon dan banyak sekali umkm yang kita bina,” ujarnya.
Perwakilan dari BRIN Taufik Hidayat mengatakan, pada tahun 2029 swasembada pangan dan energi bisa tercapai dan mahasiswa serta dosen yang bisa terlibat dalam agenda ini melalui fasilitas dari BRIN dengan menggunakan penelitian terbarunya. “Di sini kita targetkan bagaimana mengembangkan pangan lokal dan bagaimana juga kita bisa encourage bahan-baku dari daerah,” tuturnya.
Agus Somamihardja mengungkapkan, dengan kegiatan ini mudah-mudahan mahasiwa terinspirasi dan melakukan penelitian dengan BRIN. “Kita memberi keuntungan setiap tahun bagi petani Rusia, Brazil dan negara lainnya karena kita mengonsumsi tempe yang kedelainya diimpor dari mereka. Sementara kita tidak memberikan keuntungan bagi petani kita di daerah-daerah. Sayuran dan buah-buahan pun kita impor jadi kita ingin hal ini kita perbaiki dengan agenda untuk menyejahterakan petani kita,” ujarnya.
Didin S Maulana mengatakan, bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha harus dengan by design dan bukan karena tidak bekerja dan tiba-tiba berwirausaha tanpa dengan perencanaan yang matang. “UMKM ini sebagai tulang punggung ekonomi nasional dan ekonomi daerah tapi kadang-kadang UMKM ini dibantu lima tahun sekali setelah itu tidak ada lagi. Insaa Allah kalau yang kita bina UMKM bantuannya terus berjalan,” katanya. (Red)