JAKARTA, biem.co – Setelah mengejutkan penggemar lewat “The Other Side” yang mengusung konsep cerita, Phum Viphurit semakin menyelami dunia Paul Vibhavadi, sang alter ego dirinya, pada “Balter Baby”, single kedua dari album mini PAUL VIBHAVADI VOL. 1. Dirilis ke platform-platform musik digital pada 9 Oktober 2024, lagu musik dansa ini merupakan karya instrumental pertama dari sang penyanyi dan pencipta lagu kelahiran Bangkok, Thailand tersebut yang sekaligus menampilkan sisi lain dari selera dan kapabilitas musikalnya.
Sebuah video musik beranimasi untuk “Balter Baby” yang digarap oleh Shea Oracheski dan James Bedggood berdasarkan konsep dari Phum juga akan tayang di kanal YouTube resmi Phum Viphurit.
Dari segi narasi, “Balter Baby” adalah kelanjutan dari “The Other Side” yang mengisahkan Paul Vibhavadi sang kungkang menggemaskan yang sedang berkutat dengan pujaan yang diterimanya dari suku penyembah kungkang yang ditemuinya dalam perjalanan mencari hutan magis Himmapan.
“Saya ingin mengembangkan adegan dari video musik sebelumnya yang menampilkan suku itu sedang menyembahnya dengan cara menari seperti di film Midsommer Oleh Ari Aster. Jadi lagu ini menampilkan Paul yang sedang terbuai oleh itu dan apa yang dirasakannya di adegan tarian tersebut”, kata Phum.
Menariknya, Phum memilih untuk menceritakan bagian dari kisah Paul ini melalui lagu instrumental tanpa vokal, sehingga sekaligus kembali mendobrak batasan-batasan identitas musiknya.
“Saya sudah pernah merilis musik yang cenderung instrumental, tapi selalu ada sekilas vokal saya. Kalau lagu ini benar-benar untuk mengiringi orang-orang berdansa,” kata Phum.
“Sejujurnya, kalau melihat 50 lagu terakhir yang saya suka di Spotify, sekitar 45 di antaranya adalah lagu instrumental. Saat sedang mencari inspirasi, saya mencoba menulis lirik untuk lagulagu instrumental yang sudah ada, dan di lagu ini saya ingin membalikkan metode itu dengan Cara, “Apakah saya bisa menarik perhatian pendengar atau membuat mereka menganggukkan kepala mengikuti lagu house music berdurasi tiga menit ini yang menonjolkan gitar dan synth?’ Itu adalah tantangan yang menarik, namun juga sesuai dengan tema ceritanya”, tambahnya.
Mengenai inspirasi spesifik di balik “Baiter Baby”, Phum menjelaskan,
“Saya banyak mendengar Modjo, sebuah grup musik dansa dari tahun 2000-an. Saya juga banyak mendengar musik Motown, funk dan disko ’70-an. Namun inspirasi utamanya adalah visual, karena saya menyutradarai video musik “The Other Side” dan lumayan terlibat dalam proses animasi untuk video ‘Balter Baby’. Jadi saya memikirkan kisahnya Paul dan musik latar apa yang akan cocok untuk adegan ini. Memang, musik “Balter Baby” menjadi pelengkap yang serasi bagi videonya yang membawa kita ke alam pikiran Paul di mana eksplorasi ke dunia baru yang telah merangkulnya ini membuatnya menari mengikuti irama bagaikan karakter di gim video dansa yang retro”, jelasnya.
Pilihan “Balter Baby” sebagai single juga menekankan semakin beraninya eksplorasi Phum Viphurit di album mini PAUL VIBHAVADI VOL. 1 namun tetap masuk akal dalam konteks proyek tersebut.
“Saya merasa jika akan memperkenalkan lagu yang terinspirasi house music seperti “The Other Side’, saya butuh ada kelanjutannya sebelum bergeser dari tempo dan tekstur itu, jadi “Balter Baby’ adalah pilihan yang paling masuk akal bagi saya,” katanya. “Ibaratnya, “Hei, lagu dansanya bukan ini saja.’ Saya bermain dengan unsur-unsur trance, bagian dan motif sepanjang album mini ini” ucap Phum.
Video “Balter Baby” berakhir dengan Paul Vibhavadi memasuki bola yang berpijar lalu terbang pergi dari suku itu, dan pendengar bebas menarik kesimpulannya sendiri — atau mencari jawaban lagi saat album mini PAUL VIBHABADI VOL. 1 dirilis pada 17 Oktober.
“Saya sadar kalau ini adalah karya yang lumayan konseptual, dan akan ada banyak penafsiran darinya, tapi saya sangat bersemangat untuk menunjukkan kreativitas saya dan membuat orang-orang kembali merasakan sesuatu melalui karya ini”, pungkasnya. (BW)