BANTEN, biem.co – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten menegaskan jika stok pupuk bersubsidi masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanam petani. Meski demikian, sesuai arahan pihaknya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penyalurannya.
Hal itu dilakukan sebagai upaya Pemprov Banten untuk mengoptimalkan serapan pupuk bersubsidi. Karena ketersediaan pupuk ini sangat berperan penting dalam mendukung percepatan masa tanam yang terus digalakkan oleh Pemprov Banten.
Hal itu diungkapkan Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid seusai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi Banten, Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso serta Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti, Jumat (5/7/2024). Rakor itu dilaksanakan dalam rangka evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024.
Agus mengungkapkan, pada tahun 2024 ini Provinsi Banten mendapatkan kuota pupuk bersubsidi cukup banyak, bahkan jika dibandingkan dari tahun lalu, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk pupuk urea, semula 51.788 ton menjadi 88.520 ton dan untuk pupuk NPK dari 35.603 ton sekarang menjadi 76.113 ton, ditambah lagi dengan pupuk organik 17.333.
“Ini tinggi sekali kenaikannya. Tidak sampai di situ, di tahun 2024 ini pemerintah juga membuka ruang untuk dilakukan penambahan data penerima pupuk bersubsidi. Kita evaluasi di lapangan ada berapa petani yang belum masuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sekarang mudah sekali dengan membuka portal yang bisa dilakukan setiap 4 bulan sekali,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Agus, dari jumlah itu yang cukup menarik serapan pupuk bersubsidi dari bulan Januari-Juni 2024 itu baru mencapai sekitar 44 persen dari total petani kita yang terdaftar sekitar 316.565 petani.
“Atau baru sekitar 137.732 petani yang melakukan serapan, sedangkan yang belum mencapai 178.833,” ujarnya.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, tambah Agus, ternyata salah satu faktornya adalah pupuk itu tidak cepat tersedia di kios-kios penyalur. Atas hal itu, Disperindag yang mempunyai kewenangan akan hal itu, dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi terhadap sejumlah distributor yang ada.
Agus mengaku ingin mempercepat penyaluran ini, sehingga siklus percepatan masa tanam bisa berjalan dengan baik. Stok pupuk kita banyak. Lalu jika terjadi kekeringan, intervensi bantuan pompanisasi dan Irpom juga terus kita lakukan. Intinya semua kebijakan dan intervensi untuk ketahanan pangan, Provinsi Banten sudah berjalan. “Kita targetkan bulan depan serapan pupuk ini akan bisa lebih maksimal,” pungkasnya.
Pelaksana Tugas (Plh) Sekda Banten Virgojanti mengatakan, Pemprov Banten mendorong BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri (Perseroda) atau ABM bisa mengambil peran dalam memecahkan persoalan ketika terjadi hambatan penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat petani.
“Sambil menyelesaikan persoalan di Distributor, kita juga ingin ABM terlibat aktif. Sehingga Ketika ada persoalan kelangkaan pupuk, ABM bisa langsung intervensi. Pokoknya kita mitigasi sedemikian rupa, kalau kesulitan air tim dari Distan akan turun,” katanya. (Red)