Film & MusikHiburan

Dimas Supartono Kini Berkiprah Di Industri Musik Lanjutkan Cita-Cita Almarhum Ayah Tono Supartono

JAKARTA, biem.co – Single ‘Sang Bidadari’, karya kolaborasi mendiang Tono Supartono dan Andi Rianto kembali diputar di sejumlah radio kenamaan di Indonesia. Suara khas berkarakter serta dentingan piano hebat dari musisi Andi Rianto.

Sebut saja radio-radio mulai dari Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Kediri, Malang sampai Bali, kerap memutar kenangan ‘Sang Bidadari’ kepada pendengar. Selain radio-radio di banyak kota yg memutar karyanya, juga video clip nya ditayangin di Nirwana TV Bali dan Magna TV (grup Metro TV) Jakarta.

“Pastinya saya sangat bahagia dan bangga, karya (alm) ayah saya diperdengarkan kepada banyak pendengar di banyak kota, juga ditayangkan di TV. Semoga pendengar,  khususnya pecinta musik Indonesia bisa menikmati karya beliau,” ujar Dimas Supartono putra mendiang Tono Supartono.

Putra pertama dari dua bersaudara pasangan (alm) Tono Supartono dan (almh) Upiek Supartono ini mengaku senang ketika mendengarkan karya ayahnya diputar kembali di banyak Radio dan videonya ditayangkan di TV.

Pria kelahiran Jakarta, 7 Juni 1983 ini tak tinggal diam dengan cita cita milik ayahnya. Meski disibukan dengan pekerjaan rutin di bidang properti dan trading, Dimas tetap melanjutkan kegiatan ayahnya yang dikenal sebagai pendiri Magenta Orchestra di industri musik.

“Melanjutkan kegiatan almarhum ayah saya di bidang musik. Seperti melanjutkan jadi produser, me-remake lagu-lagu almarhum dan dinyanyikan penyanyi yang lagi hits jaman sekarang. Kemungkinan mengadakan konser besar untuk penyanyi-penyanyi hebat Indonesia,” jelasnya.

Karena itu sebelum melanjutkan kiprahnya sebagai promotor musik, Dimas akan menaikan lagi 2 lagu karya almarhum Tono Supartono yang dinyanyikan oleh para penyanyi Magenta Orchestra. Dari album moving on, yang berjudul  ‘Jujur Saja’ dinyanyikan oleh Ira Batti, ‘Seandainya’ oleh Ira, Wisha, Annisa dan diiringi oleh musisi Andi Rianto

Ketika ditanya apa yang menjadi alasan Dimas untuk melanjutkan cita cita ayahnya, Dimas dengan singkat menjelaskan merasa harus berperan.

“Alasannya ingin berkontribusi di industri musik Indonesia. Saya juga pernah membantu menyelesaikan lirik dengan almarhum yaitu di lagu ‘Pergilah’ dan ‘Sang Bidadari’,” ujar pria lulusan S1 Jurusan Manajemen Keuangan dan Human Resources.

Tentang kenangan yang tak terlupakan dari sosok mendiang ayahnya, Dimas teringat akan nasihat yang berharga.

“Almarhum mengajarkan saya sebagai manusia harus disiplin dan ulet dalam mengerjakan sesuatu. Juga mengusahakan apa yang kita inginkan dengan cara yang baik dan pantang menyerah,” kenang Dimas.

Begitu juga dengan pelajaran berharga di industri musik, Dimas kerap diajarkan olah vokal bersama ayahnya.

“Di dunia musik juga ayah yang mengajarkan saya untuk berlatih vokal. Kebetulan saya tidak main alat musik tapi kalo masalah bernyanyi (vokal) bisa lah sedikit-sedikit. Terpenting adalah bagaimana mempertahankan lagu agar tetap enak didengar dari masa ke masa,” pungkas Dimas Supartono. (BW)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button