Kabar

Wajib Coba Cara Praktis Mengolah Daging dengan Kompor Induksi

CILEGON, biem.co – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Utara berkolaborasi dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pemerintah Kota Cilegon menggelar acara Electrifying Lifestyle Vaganza.

Selain untuk memperkuat sinergitas, acara ini diadakan untuk mensosialisasikan cara memasak daging dengan menggunakan kompor induksi mengingat beberapa waktu ke depan masyarakat akan merayakan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan kegiatan memasak daging kurban oleh ibu-ibu.

Acara yang diselenggarakan di Pendopo rumah dinas Walikota Cilegon ini berjalan meriah dan penuh keseruan. Dengan agenda utama demo memasak olahan daging lezat oleh Chef Zulkarnaen Anwar dari Hotel Aston Cilegon, acara dilanjutkan dengan lomba memasak menggunakan kompor induksi yang melibatkan satuan istri dari setiap instansi pemerintahan di Kota Cilegon.

Dalam sambutannya Ketua PKK Pemerintah Kota Cilegon Hj. Hany Seviaty Helldy menunjukan dukungannya dan antusiasnya kepada PLN yang aktif dalam memasifkan penggunaan peralatan rumah tangga yang lebih modern dan ramah lingkungan.

“Kami sangat mendukung inisiatif ini karena selaras dengan program pemerintah untuk mendorong penggunaan energi yang lebih bersih dan efisien. Kompor induksi tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan keamanan lebih bagi pengguna,” ujar Hany.

Hj. Hany juga menambahkan bahwa dirinya mendapatkan informasi baru jika kompor induksi itu tidak hanya untuk masakan yang simple dan mudah saja ternyata bisa digunakan untuk memasak olahan daging, sehingga cocok digunakan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H.

“Mungkin tidak hanya saya, ibu-ibu PKK juga pasti mendapatkan informasi baru kalau kompor induksi ini bisa digunakan untuk memasak olahan daging. Apalagi dengan adanya fitur timer pada kompor induksi, memasak daging bisa disesuaikan dengan waktu dan suhu yang diperlukan sehingga memasak akan lebih tenang dan cepat matang,” tambah Hany.

Hj. Hany juga berharap ibu-ibu PKK yang hadir disini dapat mengambil manfaat dari acara ini dan mulai mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari.

Sejalan dengan itu General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis mengungkapkan kegiatan Electrifying Lifestyle Vaganza merupakan bentuk komitmen PLN dalam mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi serta ramah lingkungan seperti kompor induksi.

“Program ini digiatkan ke masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan yang tujuan akhirnya bisa bersama-sama dengan pemerintah mencapai target terlaksananya transisi energi dan mendorong terciptanya green energy,” ujar Abdul Mukhlis.

Abdul Mukhlis menambahkan kegunaan kompor induksi yang memiliki banyak keuntungan. Ia pun berharap masyarakat Kota Cilegon dapat mulai beralih menggunakan kompor induksi.

“Kami berharap dengan adanya acara ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya beralih ke energi yang lebih bersih dan dapat mengurangi emisi karbon. Kompor induksi adalah salah satu teknologi yang dapat membantu mewujudkan hal tersebut karena dengan kompor induksi memasak dapat lebih cepat karena terdapat fitur timer. Sehingga memasak olahan daging kurban saat Hari Raya Idul Adha akan lebih hemat dengan kompor induksi jika dibandingkan dengan kompor gas. Untuk itu mari kita bersama-sama ikut beralih menggunakan kompor induksi,” tutup Abdul Mukhlis.

PLN berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi bersih dan efisiensi energi. Melalui Electrifying Lifestyle Vaganza diharapkan masyarakat semakin terbuka terhadap inovasi dan teknologi yang dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button