BANTEN, biem.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Forum Penyuluh Anti Korupsi (FORPAK) Banten tanamkan pemahaman nilai-nilai antikorupsi di perguruan tinggi sebagai upaya mencapai Banten berintegritas. Kolaborasi ini digelar melalui kuliah umum pendidikan anti korupsi guna membangun budaya antikorupsi di masyarakat melalui peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakan antikorupsi.
Hal itu dikatakan Sekretaris Inspektorat Provinsi Banten Ratu Syafitri Muhayati yang juga selaku Ketua FORPAK Banten saat memberikan sambutan pada kuliah umum pendidikan antikorupsi di Ruang Seminar Lt. 2 Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang, Sabtu (25/5/2024).
“Kami para penyuluh antikorupsi mengajak, bukan mengajarkan bahwa budaya antikorupsi harus kita tanamkan di diri kita masing-masing,” ungkapnya.
“Implementasi pendidikan terhadap budaya antikorupsi harus dikawal sedini mungkin mulai dari tingkat Paud hingga perguruan tinggi,” sambung Fitri.
Selain itu, di kesempatan ini juga Fitri mengajak para mahasiswa di perguruan tinggi untuk dapat menanam budaya antikorupsi dengan mengintervensi diri sebagai implementasi budaya antikorupsi baik di dalam kampus maupun aktivitas di luar kampus.
“Mahasiswa diharapkan mempunyai mindset ke depan selain menyuarakan aspirasi dimuka umum tentang antikorupsi, juga mengintervensi diri berintegritas dan disiplin di kehidupan sehari-hari. Budaya antikorupsi ini yang harus kita tanamkan sejak dini”, tambah Fitri.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi Banten Bersama para penyuluh antikorupsi dan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI), di tahun 2024 ini menggelar “KPK Road to Kampus” di wilayah Provinsi Banten dalam menanamkan budaya antikorupsi di perguruan tinggi.
“Rencana tahun 2024 ini kita hadir di semua kampus yang ada di Provinsi Banten sesuai kesepakatan dan MoU dalam rangka Roadshow Bus KPK di tanggal 22 Agustus sampai 8 September 2024, kemudian dalam rangka HUT Banten ke 24 bulan Oktober, serta di Hari Anti Korupsi Se Dunia (Hakordia) 2024 di bulan Desember mendatang,” ucap Fitri.
Direktur PSDKU Universitas Pamulang Kampus Serang Imam Sofi’i dalam sambutannya mengatakan para mahasiswa diharapkan dapat memahami betul pentingnya penanaman budaya antikorupsi, karena selama ini para mahasiswa mendapatkan pembelajaran tentang antikorupsi hanya melalui mata kuliah di dalam kampus.
“Kegiatan ini dihadiri oleh para pakar antikorupsi dan para master sehingga pemahaman tentang penanaman budaya antikorupsi para mahasiswa mendapatkan penjelasan yang lebih detail bagaimana asal-muasal korupsi dan cara menanggulanginya,” ungkapnya.
Selain itu, kegiatan kuliah pendidikan antikorupsi seperti ini sangat penting dilakukan dan dirinya berharap kedepan dapat diperluas cakupannya ke seluruh program studi sehingga para mahasiswa dapat menjadi pelopor perubahan dan diimplementasikan ke masyarakat.
“Kami berharap kegiatan stadium general seperti ini ke depan cakupannya bisa lebih besar lagi dengan lintas program studi sehingga budaya antikorupsi tertanam di dirinya masing-masing serta seluruh mahasiswa dapat menjadi penggerak dan pelopor bagi masyarakat dalam budaya anti korupsi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Direktur PSDKU Universitas Pamulang Kampus Serang Imam Sofi’i dengan menghadirkan pemateri yaitu Asisten Ahli Hukum Unpam Kampus Serang Ahmadi, CEO Founder Okasir M Abdul Latif Tubaka yang juga sebagai Ketua Yayasan Miftahu Nuril Akhlaq, Master Agung dari Forpak Banten dan moderator Master Sari dari Forpak Banten. (Red)