PERANCIS, biem.co – Pemain belakang tim U-23 Indonesia, Alfeandra Dewangga, langsung bergabung dalam sesi latihan Garuda Muda meski dirinya baru tiba di Prancis.
Anak asuh Shin Tae-yong terus menggelar persiapan untuk menghadapi Guinea pada laga play-off Olimpiade 2024, Kamis (9/5). Pada Selasa (7/5), pasukan Merah-Putih kembali berlatih di Stade Leo Lagrange, Besancon, Prancis.
Ini adalah latihan kedua Garuda Muda sejak tiba di Prancis pada Minggu (5/5). Dalam latihan hari ini, Dewangga sudah bergabung.
Dewangga merupakan pemain tambahan yang dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong, untuk menghadapi Guinea.
Dia didatangkan untuk menambal lubang lini belakang Garuda Muda setelah Rizky Ridho tidak dapat bermain di laga tersebut karena terkena kartu merah saat melawan Uzbekistan. Dewangga tiba di Prancis pada pukul 08.30 dan langsung bergabung dengan rekan-rekannya dalam latihan siang tadi.
“Perjalanan pastinya capek banget. Apalagi saya menempuh perjalanan langsung dari Semarang menuju Jakarta, lalu transit di Singapura, baru ke Paris. Sampe sekitar setengah 9 pagi, baru langsung ke tempat latihan,” kata Dewangga.
“Meski masih merasakan jetlag, Dewangga berusaha untuk beradaptasi dengan cepat. Baik itu terkait dengan materi latihan maupun kondisi cuaca di Paris yang cukup dingin. Dan saya lihat anak-anak juga dalam kondisi bagus. Chemistry di antara kami sangat baik, jadi Insyaallah saya yakin bisa meraih kemenangan atas Guinea,” tambah Dewangga.
“Kalau misi saya sendiri mau, nantinya saya main atau tidak, yang penting Indonesia bisa lolos olimpiade. Itu saja,” jelasnya.
Meski hanya punya waktu dua hari untuk persiapan sekaligus adaptasi, Dewangga yakin tidak akan mengalami kendala. Sebab, Dewangga sudah pernah bersama dengan sebagian besar pemain di tim U-23 Indonesia, terutama yang menjadi bagian dari tim nasional di SEA Games 2023.
“Ya paling beberapa ada yang baru. Cuma enggak terlalu susah lah untuk adaptasi,” tukas Dewangga.
Garuda Muda harus menjalani play-off Olimpiade 2024 setelah kalah oleh Irak dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. Sementara itu, Guinea berstatus tim peringkat empat Piala Afrika U-23 2023.
Garuda Muda Adaptasi Cuaca di Paris
Pemain tim U-23 Indonesia, Ikhsan Nul Zikrak, mengakui masih sedikit lelah seusai mengikuti latihan perdana Garuda Muda di Stade Leo Lagrange, Besancon, Prancis, Senin (6/5) siang waktu setempat.
Ini disebabkan skuad Timnas Indonesia U-23 menempuh perjalanan selama 7 jam dari Doha (Qatar) menuju Paris (Prancis) pada Minggu (5/5).
Setibanya di Prancis, pelatih Shin Tae-yong, memberikan waktu kepada para pemainnya untuk beristirahat sebelum mereka kembali ke lapangan pada Senin (6/5).
“Tentu anak-anak agak kecapekan, (setelah menempuh) perjalanan tujuh jam,” kata Ikhsan Nul Zikrak.
“Tapi kami menyesuaikan diri di latihan hari pertama ini,” ujarnya menambahkan.
Salah satu tantangan yang dihadapi Ikhsan Nul Zikrak dan kawan-kawan adalah adaptasi. Para pemain Timnas Indonesia U-23 harus membiasakan diri dengan kondisi cuaca di Prancis yang cukup dingin.
“Tentu kami menyesuaikan keadaan dan pada hari pertama ini cuma latihan ringan. Conditioning,” ucap pemain asal Borneo FC Samarinda tersebut.
Ikhsan berharap proses adaptasi ini tidak menemui kendala. Sebab, Ikhsan dan kawan-kawan harus menghadapi Guinea pada play-off Olimpiade 2024.
Skuad Garuda Muda mempunyai waktu dua hari lagi untuk mempersiapkan diri. Laga Indonesia U-23 melawan Guinea digelar di Lapangan INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5), pukul 20.00 WIB.
“Kami mempersiapkan diri agar bisa bermain bagus dan masuk ke Olimpiade,” tutur Ikhsan.
Shin Tae-yong Ingin Kebugaran Pemain Terjaga
Pelatih tim U-23 Indonesia Shin Tae-yong lebih berkonsentrasi untuk menjaga kebugaran pemain jelang menghadapi Guinea di Paris (9/5) pada laga play-off untuk memperebutkan satu tiket tersisa ke Olimpiade Paris.
Seperti diketahui tim U-23 sudah tiba di Paris, Senin (6/5) setelah menempuh perjalanan beberapa jam dari Doha, Qatar.
‘’Karena letih jadi hanya latihan pemulihan fisik dan taktik sebentar. Memang kemarin kita perjalanan lumayan jauh,’’ jelas Shin.
‘’Seperti apa yang Anda lihat. Jadi semua menggunakan jaket yang tebal, suhu lumayan dingin. Yang paling penting sebenarnya kontrol kondisi pemain. Jadi secara psikologis mulai capek, mulai lelah. Yang penting kita bisa kontrol kondisi pemain agar tetap bugar.’’
Shin mengakui keberangkatan ke Paris memang dijadwalkan jauh-jauh hari. Ini dilakukan agar pemain memiliki adaptasi dengan cuaca yang cukup.
Seperti diketahui saat putaran final Piala Asia U-23 di Doha, cuaca sangat panas sekitar 35 derajat celsius. Akan tetapi, di Paris saat ini relatif dingin (sekitar 12 derajat celcius), sehingga adaptasi pemain terhadap cuaca harus dilakukan jauh-jauh hari.’’
‘’Jadi memang ada kesulitan masalah makanan dan tidur. Karena kita juga buru-buru pesan hotel dan lain-lain karena baru bisa dilakukan setelah selesai pertandingan kemarin di Doha. Jadi ada masalah sedikit,’’ucapnya.
Shin Tae-yong juga mengeluhkan lapangan tempat berlatih, yakni Stade de Lagrange yang kurang representatif.
‘’Memang di bawah standar, ya. Artinya tidak seperti di Doha, tetapi katanya di sini yang rumputnya paling baik. Jadi mau tidak mau kita harus adaptasi dengan situasi dan kondisi di sini,’’pungkasnya.
Shin Tae-yong juga menyinggung soal kedatangan Alfeandra Dewangga. Dia menyebut pemain yang merumput bersama PSIS Semarang itu sedang menunggu visa. Jika visa Dewangga sudah selesai, ia akan bergabung dengan pemain lainnya di Paris. (Red)