Film & MusikHiburan

Tujuh Belas Tahun ARTJOG Gelar Road to ARTJOG di Jakarta

JAKARTA, biem.co – Mengawali helatan utamanya, ARTJOG mengadakan Road to ARTJOG 2024 – Performa Kinestetik untuk menyapa publik dan rekan-rekan, kali ini khususnya bagi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Agenda ini menghadirkan presentasi karya dari Zulfian Amrullah, seorang arsitek, perupa, dan pengarah artistik.

Setelah banyak berkarya dengan bentuk dan fungsi kursi, kali ini Zulfian mengeksplorasi berbagai persepsi indrawi, pengadeganan, dan gerakan, sekaligus bereksperimen terhadap peluang narasi yang terus dibangun dari sebuah peristiwa seni. Dialog atas pengalaman tubuh dalam karya instalasi masif ini juga akan diperkuat lewat pertunjukan tari yang dibawakan oleh Siska Aprisia, penari dan koreografer asal Sumatera Barat yang sudah kerap berkolaborasi lintas disiplin.

Sebagai salah satu helatan seni rupa kontemporer berskala besar di Indonesia, kehadiran ARTJOG setiap tahunnya tentu dinanti oleh banyak kalangan—tidak hanya para pegiat seni tapi juga publik dalam lingkup lokal maupun internasional. Pertama kali lahir dengan label Jogja Art Fair atau JAF pada 2008 dan berganti menjadi ARTJOG pada 2010, perhelatan ini konsisten berevolusi dari segi gagasan dan bentuk hingga saat ini. Hery Pemad sebagai pendiri sekaligus Direktur Artistik ARTJOG mengungkapkan bahwa,

“Tujuh belas tahun ARTJOG sejak 2008 bisa dibilang menolak berhenti akhirnya bisa dihitung total 17 tahun penuh dari 2008 sampai sekarang 2024 tidak pernah berhenti karena ini event tahunan. Kondisi pandemi kami pun tetap melaksanakan, bukan nekat tapi itu memang kalau boleh dikatakan ARTJOG itu cara berkesenian kita itu sudah menjadi kebutuhan.

Gimana sih namanya kebutuhan ibarat orang lapar pingin makan. Kalau kita berhenti mungkin kita jadi lemes. Jadi karena ini kebutuhan kondisi apapun baik itu paling ekstrem adalah pada saat pandemi, paling biasa ketika ga dapet sponsor. Maksudnya ada tapi sedikit kami nekad tetap bikin karena itu udah jadi kebutuhan. Maka konsistensi sebenernya hal yang biasa karen itu sudah jadi kebutuhan”, ungkapnya saat sesi bincang-bincang dalam acara Road to ARTJOG di Salihara, Jakarta.

“Teman-teman seniman yang menjadi fokus konten untuk mengisi, merayakan ARTJOG seperti sebuah seni peristiwa. Kita membuat ruang yang menampung ide gila dan semangat seniman karena ini kaitannya dengan kemajuan seni itu sendiri yang harusnya dipresentasikan muncul dari seniman kemudian dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat nah ini ruang ARTJOG tahun 2008”, tambahnya

Selama bertahun-tahun, ARTJOG telah membuktikan kontribusinya bagi ekosistem seni rupa Indonesia. Sepanjang periode 17 tahun lamannya pelaksanaan ARTJOG sudah puluhan pameran dan kegiatan seni dan budaya lainnya ikut diselenggarakan oleh ruang-ruang independen, galeri-galeri, dan komunitas seni di Yogyakarta dan kota-kota lain di sekitarnya. Selain itu, ARTJOG telah menjadi katalisator dalam mengembangkan aspek pariwisata berbasis seni. Tak kalah penting, ARTJOG telah mengemas sebuah perhelatan seni rupa kontemporer menjadi tontonan yang populer sekaligus sarana pendidikan bagi khalayak luas. .

Dalam perjalanannya ARTJOG berkomitmen menghadirkan sebuah peristiwa seni yang lebih inklusif. Semangat ini diwujudkan dalam rancangan festival hingga pelaksanaan program-programnya. Sejak tahun 2022, ARTJOG telah melibatkan anak-anak dan teman difabel tidak hanya sebagai pengunjung, tapi juga partisipan pameran dan program lainnya.

Penyempurnaan gagasan keterlibatan teman difabel kemudian diwujudkan dengan menghadirkan Pusat Layanan Disabilitas (PLD), bekerja sama dengan Komunitas Ba(wa)yang, pada pelaksanaan berikutnya. Harapannya ARTJOG dapat menjadi medium dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang disabilitas, serta mempromosikan kesetaraan dan penerimaan terhadap keragaman individu.

Setelah Motif: Lamaran di tahun lalu, kini ARTJOG mengangkat tajuk Motif: Ramalan pada penyelenggaraannya di bulan Juni mendatang: mengajak seniman berkelindan di antara pengetahuan sejarah masa lalu dan ‘ramalan’ atas masa depan yang selalu penuh kemungkinan, mengimajinasikan peristiwa dan ‘sejarah’ masa depan.

ARTJOG Motif: Ramalan akan diselenggarakan pada 28 Juni-1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Menyambung keberlanjutan dari gelaran sebelumnya, ARTJOG kembali menghadirkan program-program pendukung seperti Young Artist Award, ARTJOG Kids, performasARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Artcare, serta Jogja Art Weeks.

Untuk warga Jakarta dan sekitar jangan sampai ketinggalan menyaksikan Road to ARTJOG 2024 – Performa Kinestetik yang berlangsung mulai 20 hingga 30 April 2024 di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Dengan membeli tiket pameran Performa Kinestetik, pengunjung sekaligus akan mendapatkan tiket mengunjungi ARTJOG 2024 secara cuma-cuma. Informasi harga tiket dan cara berkunjung dapat diakses melalui media sosial dan website ARTJOG atau langsung kunjungi tiket.salihara.org. (BW)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button