JAKARTA, biem.co – Bagi masyarakat yang sering menggunakan kereta api, banyak dari mereka akan menggunakan fasilitas toilet karena perjalanan yang jauh dapat memakan waktu berjam-jam bahkan seharian. Namun, tidak sedikit juga dari mereka belum mengetahui sumber air yang digunakan dalam toilet kereta api. KAI memiliki beberapa petugas khusus, salah satunya adalah petugas pengisi tangki air toilet kereta. Hal ini karena tidak memungkinkan bagi setiap penumpang untuk turun di setiap stasiun kereta hanya untuk keperluan buang air besar atau kecil.
Proses pengisian tangki air toilet kereta api adalah salah satu aspek penting dalam memastikan kenyamanan selama perjalanan. Tahapan-tahapan ini merupakan bagian vital dalam operasi kereta api yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Namun, bagaimana sebenarnya proses pengisian tangki air toilet kereta api dilakukan?
Pertama-tama, pengisian tangki air toilet kereta dilakukan di stasiun awal sebelum kereta berangkat, serta di stasiun antara yang telah ditentukan sebagai stasiun pengisian tangki air. Di stasiun awal, pengisian dilakukan oleh petugas cuci kereta, sementara di stasiun antara, tugas ini diemban oleh petugas khusus pengisian tangki air toilet.
Proses pengisian tangki air toilet dilakukan baik di bagian atas maupun bawah tergantung pada jenis kereta. Dalam melakukan aktivitas ini, petugas wajib memakai perlengkapan keselamatan seperti helm, rompi pelindung, sepatu keselamatan, dan pengaman tubuh lengkap yang dihubungkan ke sistem pelindung jatuh atau lifeline untuk memastikan keselamatan mereka saat bekerja di ketinggian.
Waktu pengisian tangki air toilet kereta di stasiun awal disesuaikan dengan waktu kereta api berhenti. Sementara di stasiun antara, waktu pengisian air disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api sesuai dengan grafik perjalanan yang telah ditetapkan.
Kapasitas tangki air toilet kereta juga bervariasi tergantung jenisnya, namun rata-rata berkisar antara 400 hingga 1400 liter per kereta. Frekuensi pengisian air juga berbeda untuk setiap perjalanan, tergantung pada jaraknya. Untuk kereta api dengan jarak tempuh jauh, biasanya pengisian air dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali selama satu perjalanan, sementara untuk kereta api dengan jarak menengah, biasanya pengisian air dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali selama satu perjalanan.
Selanjutnya, proses pengisian air dilakukan setelah kereta berhenti dengan sempurna. Petugas menggunakan peralatan khusus dan mengikuti protokol keselamatan yang ketat, terutama jika proses pengisian dilakukan saat malam atau dini hari.
Peralatan yang harus dibawa oleh petugas pengisi tangki air toilet meliputi selang air, tangga berpelindung karet, alat penerangan, kunci (tang, obeng, dsb), alat bantu, dan perlengkapan keselamatan. Mereka juga harus memiliki sertifikasi basic cleaning serta keahlian bekerja di ketinggian.
Air yang digunakan untuk pengisian tangki air toilet berasal dari sumur bor di sekitar stasiun dan telah melalui proses penyaringan untuk memastikan kebersihannya sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
Terakhir, terdapat inovasi baru dalam proses pengisian tangki air toilet, terutama untuk kereta jenis Stainless Steel New Generation. Pengisian air dilakukan melalui lubang di bagian tengah eksterior kereta, yang mempercepat proses dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Vice President Public Relations Joni Martinus menyatakan bahwa tersedianya fasilitas toilet yang baik di dalam kereta api sangatlah penting untuk kenyamanan penumpang. Toilet yang bersih, terawat, dan berfungsi dengan baik merupakan salah satu faktor utama yang menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi pelanggan.
“Meskipun proses pengisian tangki air toilet kereta api memiliki risiko dan tantangan, dengan menerapkan protokol keselamatan yang tepat, petugas dapat menjalankan tugas mereka dengan efisien, sehingga menjamin kenyamanan dan keselamatan bagi semua pelanggan,” pungkas Joni. (Red)