SERANG, biem.co – Universitas Serang Raya (Unsera) kembali menggelar pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa pada tanggal 7 Maret 2024. Dalam acara ini, suara mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan siapa yang akan memimpin mereka ke depan.
Pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa di Unsera tidak hanya sekedar rutinitas, tetapi juga merupakan wujud dari keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses demokrasi kampus. Dengan memilih secara langsung, mahasiswa menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab mereka terhadap masa depan kampus. Suara mereka tidak hanya sekedar penentu kursi, tetapi juga merupakan suara aspirasi dan harapan seluruh mahasiswa Unsera.
Pasangan calon nomor urut 01, Laksamana Lucky dan Reyhan Aliev Kurniawan, yang mewakili koalisi UNSERA UNGGUL, menawarkan gagasan yang menarik dengan menghidupkan semangat organisasi mahasiswa di Unsera. Mereka berkomitmen untuk menjadikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai pionir perubahan yang tidak hanya hadir untuk Unsera, tetapi juga untuk Indonesia.
Pasangan calon nomor urut 02 dari koalisi Semarak Padukan Literasi Unsera (SEDULUR), M. Qolby Yusuf dan AD Gustiani Gery, menawarkan visi dan misi yang kuat dalam mengaktualisasikan literasi sebagai fondasi utama gerakan KBM di Unsera. Visi pasangan calon ini adalah untuk mengaktualisasikan LITERASI sebagai fondasi gerakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unsera sehingga dapat mengoptimalkan arah dan tujuan KBM Unsera menjadi lebih baik.
Hasil rekapitulasi suara yang diadakan pada 7-8 Maret menetapkan pemenang dari pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa di Unsera yaitu pasangan calon nomor urut 02 dari koalisi Semarak Padukan Literasi Unsera (SEDULUR), M. Qolby Yusuf dan AD Gustiani Gery.
“Proses demokrasi ini bukan hanya menjadi ajang untuk menentukan siapa yang akan memimpin, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari pendewasaan politik dan partisipasi aktif dalam kehidupan kampus,” ujar rektor Unsera saat ditemui oleh tim humas.
Universitas Serang Raya sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam proses demokrasi kampus, serta memastikan bahwa suara mahasiswa menjadi pijakan utama dalam setiap keputusan yang diambil. (Red)