Ketahanan PanganTerkini

Rakorpusda Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa Tahun 2024

MALANG, biem.co – Kepala Perwakilan BI Banten beserta pejabat Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Direktur Utama PT. Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) menghadiri undangan Rakorpusda Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa di Malang, Jawa Timur (27/2). Rakorpusda dibuka oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dan dihadiri oleh Pimpinan Bank Indonesia dan anggota TPID se-Jawa.

Dalam sambutannya Pj. Gub Jatim menyampaikan bahwa capaian inflasi Jatim terkendali, produksi pangan Jatim saat ini memenuhi kebutuhan 16 provinsi lain. Namun komoditas pangan masih menjadi penyumbang inflasi, oleh karena itu terdapat beberapa rekomendasi pengendalian inflasi, antara lain pembentukan BUMD pangan, perluasan wartek (warung tekan inflasi), dukungan modernisasi pertanian (on farm dan off farm), pembentukan neraca pangan, memperkuat kerjasama intra dan antar daerah, dan memperkuat GNPIP melalui pemberian bibit dan penanaman di lahan kosong.

Dalam rakorpusda ini hadir tiga narasumber, Bpk M. Noor Nugroho (Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim), Ferry Irawan (Deputi Kemenko Perekonomian), dan Batara Siagian (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Kementan).

Dalam kesempatan tersebut M. Noor Nugroho menyampaikan lesson learned capaian inflasi di wilayah Jawa melandai dan berada dalam sasaran. Faktor struktural masih menjadi tantangan, risiko seasonal masih terjadi. Fokus komoditas pengendalian inflasi adalah komoditas beras, cabe, dan bawang merah.

Sedangkan Ferry Irawan menyampaikan pentingnya mewaspadai pasokan beras akibat musim tanam yang mundur. Defisit kebutuhan beras bulan Januari dan Februari 2024 lebih tinggi dibanding historisnya. Langkah kebijakan untuk meredam kenaikan harga pangan (beras) melalui percepatan penyaluran beras SPHP, penyaluran bantuan pangan beras, mengintensifkan operasi pasar murah dan Gerakan pangan murah, pengalihan CBP ke komersil untuk mengendalikan harga beras premium.

Terkait hal tersebut diatas Batara Siagian menyampaikan strategi peningkatan produksi padi/beras melalui peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas, menekan kehilangan hasil panen melalui penggunaan combine harvester yang lebih masif, meningkatkan tingkat rendemen melalui ketersediaan dryer dan pergeseran RMU kecil ke RMU sedang dan besar, serta penyederhanaan rantai pasok beras.

Dalam sharing session tersebut, Kepala Perwakilan BI Banten menyampaikan bahwa inflasi banten terkendali dari 5,08 % tahun 2022 menjadi 3,06% di tahun 2023. Komoditas penyumbang inflasi Banten 2023 adalah komoditas pangan (cabe merah dan beras), disamping sewa rumah dan rokok kretek. KPw Banten terus melakukan upaya pengendalian inflasi melalui program GNPIP. Provinsi Banten saat ini telah memiliki BUMD pangan (PT ABM) yang telah merealisasikan Kerjasama Antar Daerah.

, Rakorpusda menyepakati beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti bersama seperti percepatan penanganan permasalahan struktural tiga komoditas pangan utama melalui tiga strategi, yaitu penguatan produktivitas pangan baik on farm maupun off farm, perluasan dan penguatan BUMD Pangan, serta perluasan dan penguatan warung TPID.

Dalam rangka menyambut Ramadhan dan Idul Fitri juga perlu dilakukan percepatan penyaluran SPHP dan intensifikasi pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Diharapkan TPID dapat mengantisipasi dan memitigasi rencana penyesuaian tarif yang diatur oleh pemerintah daerah. (Red)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button