Film & MusikHiburan

Setelah 17 Tahun Berkutat dalam Film Drama dan Sejarah, Hanung Bramantyo Kembali ke Genre Horor Lewat “Trinil : Kembalikan Tubuhku”

JAKARTA, biem.co – Sutradara peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo menghadirkan karya baru, “Trinil : Kembalikan Tubuhku” yang akan tayang di bioskop awal tahun baru, 4 Januari 2024. Ini menjadi moment comeback Hanung Bramantyo di genre horor setelah 17 tahun. Kali terakhir, ia menggarap genre horor lewat Legenda Sundel Bolong pada 2007, yang kisahnya berlatar tahun 1965. Kini Hanung Bramantyo, kembali bermain dengan latar sejarah, yakni dekade 1970-an. Kala itu, Indonesia kali pertama memasuki fase pemilu dengan peserta 3 partai yakni PPP, Golkar dan PDI. Pada masa itu, situasi politik di Indonesia sedang memanas. Banyak terjadi pembunuhan di kalangan ulama. Film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” merupakan hasil kerjasama Dapur Film dan Seven Skies Motion.

Pandemi yang melanda di seluruh dunia. menjadi awal munculnya ide membuat film ini. Buat Hanung situasi saat itu sangat horor. Ia mengungkapkan bagaimana munculnya ide untuk film “Trinil : Kembalikan Tubuhku”,

“Ide ini muncul disaat pandemi 2019 itu memang sangat horor sekali buat saya, karena tiba-tiba kita tidak boleh keluar rumah karena ancamannya kematian. Jadi diluar rumah itu seolah-olah gerbang rumah adalah batas kematian, dead line garis mati betul disitu. Memang di sekitar saya di Jogja pada saat itu tetangga tiba-tiba meninggal, terus setiap saat terdengar sirine ambulans seolah-olah itu adalah malaikat maut datang menyertai kita setiap saat mengetuk rumah kita, buat saya itu situasi yang sangat horor sekali”, ungkapnya.

Dalam film ini Hanung Bramantyo mengadopsi dari cerita sandiwara radio. Ia menuturkan,

“Saya teringat dengan sandiwara radio tahun 80-an waktu itu saya masih umur 6 tahun. Saya tidak ingat ceritanya tapi saya teringat dengan Trinil balikno gembungku, Trinil balikno gembungku itu yang selalu terngiang. Kalau di Jakarta ada Mak Lampir, itu di Jogja, Jawa Tengah sekitarnya, Trinil itu jadi hantu urban legend banget pada saat itu”, tuturnya saat sesi konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta (27/12).

Trinil : Kembalikan Tubuhku

Dibintangi Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade, dan Wulan Guritno. Naskahnya, dipoles Hagi Ahmad bersama Hanung Bramantyo, Trinil mengisahkan pasutri Rara (Carmela Van De Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) yang siap memulai hidup baru setelah berbulan madu. Rara mewarisi perkebunan teh nan luas di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, seorang lelaki Belanda yang sangat mencintai Indonesia. Sutan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Suatu malam, Rara merasakan ketindihan kala dia tidur. Padahal selama bulan madu, dia selalu nyenyak tidur di malam hari. Sadar ada yang tak beres, Sutan minta bantuan Yusof (Fatah Amin), teman sekolahnya saat mereka di Penang, Malaysia, yang kini piawai menangani beragam kasus mistis. Mulanya, Rara menolak ide ini. Namun, teror makin mencekam. Puncaknya, hantu kepala tanpa badan muncul dengan sebuah permintaan.

Carmela Van De Kruk yang berperan sebagai Rara menceritakan perasaannya,

“Ini adalah film horor pertama aku, benar-benar menarik buat aku, selain ceritanya yang menarik, karakter ini sudah lama aku tunggu-tunggu ingin aku dapatkan dan aku ingin mainkan, seorang Rara memiliki pribadi yang kompleks, waktu saya dapat karakter ini sangat bersyukur dan disutradarai Mas Hanung, semoga memberikan kesan yang baik karena kita semua melakukan dengan sepenuh hati dan iklas”, jelasnya.

Menjadi tokoh sentral sebagai setan  jahat, Wulan Guritno yang turut hadir dalam press screening dan konferensi pers film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” mengungkapkan bahwa film ini adalah film pertama ia bersama Hanung Bramantyo.

“Jadi pada suatu hari Mas Hanung nelpon saya, Mas Hanung pertama kali ngajak aku jadi setan, aku bilang gitu”, ungkap Wulan sambil tertawa.

“Ini tantangan baru buat saya, disini kan diceritakan dari hidup sampai mati terus gentayangan. Kalau jadi karakter macam-macam itu bisa kita bangun, tapi untuk jadi setan itu bagaimana aku agak kesulitan tapi Mas Hanung very hands on aku belum bisa share proses syuting nanti pas udah tayang baru aku share. Mas Hanung orangnya sangat detail ga hanya aktingnya. Kalau terbangnya kesini rambutnya harus kesini, gerakannya, dan teknis-teknis menjadi setan. Ternyata sulit menjadi setan”, pungkas Wulan Guritno.

Jadi untuk para pencinta film horor nantikan  kengerian film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” di layar lebar mulai 4 Januari 2024. (BW)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button