Kabar

Cegah Penyakit dan Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Universitas Faletehan Gelar Pembinaan UMKM Jamu

biem.co – Dalam rangka mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan Masyarakat, Universitas Faletehan menggelar Pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jamu di Hotel Horison, Senin (19/12/2023).

Diketahui, Kegiatan tersebut merupakan Program Kedaireka dan ada 12 rangkaian kegiatan yang dilakukan Universitas Faletehan dalam membina UMKM.

Ketua Pengusul Hibah Kedaireka Universitas Faletehan, Eka Ernawati mengatakan bahwa Universitas Faletehan mendapatkan Hibah dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) terkait pembianaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Kami mendapat Hibah untuk pembinaan kepada UMKM. Mitra UMKM yang kita pilih adalah Luluana Sedanten yang memproduksi minuman Jamu,” katanya

Eka melanjutkan, alasan dirinya memilih UMKM Jamu karena ada korelasi dengan program Diploma Fakultas Kesehatan Universitas Faletehan yaitu Terapi Komplementer.

Adapun untuk pembinaan UMKM Jamu ini, Kami bermitra juga dengan puskesmas Kramatwatu, Puskesmas Kota Serang dan Puskesmas Pagadungan.

“Kami membuat rangkaian-rangkaian kegiatan bagaimana meningkatkan soft skill dari karyawan, partner yang dilibatkan termasuk reseller,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, Jamu merupakan obat yang bermanfaat untuk mencegah penyakit, jadi harapannya masyarakat dapat mencegah penyakit dengan mengonsumsi Jamu.

Disampaikan juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Faletehan yang juga Anggota Pengusul Hibah Kedaireka, Deni Suwardiman mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Pembinaan UMKM ini merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami harap kegiatan ini Sustainable atau berkelanjutan secara komprehensif,” tukasnya.

Deni melanjutkan, kualitas bahan pokok pembuatan Jamu ini juga sangat diperhatikan dengan kualitas terbaik.

“Jahe dari badui kualitasnya bagus. Jadi kami harap ke depan bisa memiliki lahan pertanian yang dikelola masyarakat untuk bahan pokok jamu seperti Jahe, Serai dan lainnya,” jelasnya.

Pembuat Jamu di Luluana Sedanten, Arfah mengatakan bahwa ada beberapa peraturan untuk pembuatan jamu, yang mana proses pembuatan jamu tidak boleh lebih dari 7 bahan utama.

Tapi dirinya mengaku telah memodifikasi jamu agar bisa dinikmati oleh kalangan muda.

“Jadi rempah-rempah yang utama itu Jahe, Kencur, Kunyit, Temu Kunci, Kayu Manis Kapulaga, Kombang Lawang,” katanya.

Arfah mengungkapkan bahwa jamu kunci untuk membersihkan tubuh dari parasit. Racikan tambahannya agar lebih enak ditambahkan Gula Aren karena aman untuk diabetes juga sebagai probiotik dan penambah rasa manis.

“Jamu ini sebetulnya untuk konsumsi harian sebagai detoksifikasi tubuh kita, kemudian meningkatkan daya tahan tubuh dan juga bisa meregenerasi Sel,” terangnya.

Sementara itu, owner dari Luluana Sedanten Ratu Ina Nurul berharap pembinaan ini membawa dampak positif dalam pengembangan jamu.

“Saya berharap para rekan rekan dan Universitas Faletehan terus mengembangkan ini sampai ke seluruh Banten. Dari orang tua sampai ke anak-anak sehingga mengerti bagaimana cara menjaga tubuhnya sendiri jadi untuk pencegahan dia tidak sakit,” pungkasnya.

Sebagai informasi, rangkaian pembinaan dan pelatihan UMKM Jamu yang dilaksanakan oleh Kedaireka Universitas Faletehan akan ditutup di Kabupaten Pandeglang. ***

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button