KabarTerkini

Berbagi Tanpa Lelah, Banten Peduli Kemanusiaan Konsisten Santuni Yatim dan Dhuafa

PANDEGLANG, biem.co – Kadang banyak kalangan masyarakat yang kurang peduli terhadap anak yatim dan dhuafa. Namun, hal itu tidak berlaku bagi komunitas masyarakat di Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan Pandeglang, yang bernama “Komunitas Banten Peduli Kemanusiaan”. Mereka mencoba untuk tetap konsisten dengan kegiatannya yang rutin menyantuni anak yatim dan dhuafa setiap Jum’at di desa setempat.

Agama Islam adalah agama yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Selain memiliki perintah untuk rutin bersedekah, Islam juga memerintahkan umatnya untuk menyantuni anak-anak yatim. Kita diciptakan di dunia ini sebagai makhluk sosial, sudah sewajarnya bagi mereka yang hidup berkecukupan dan mampu saling berbagi kebahagiaan kepada mereka – mereka yang kurang beruntung serta berkehidupan serba kekurangan.

Hal ini yang mendasari terbentuknya Komunitas Komunitas Banten Peduli Kemanusiaan.

Sebagai komunitas kemanusiaan, Banten Peduli Kemanusiaan telah melakukan berbagai aktivitas sosial melalui pergerakan dan tindakan.

Salah satu bentuk aktualisasi gerakan sosial tersebut dilakukannya kegitatan rutin Jum’at Berbagi Berkah dengan memberikan santunan kepada anak yatim setiap hari Jum’at.

Kegiatan yang dimotori Eko Supriatno, Dosen Universitas Mathla’ul Anwar Banten ini selalu konsisten dalam gerakan-gerakan sosial sederhana terhadap adik-adik yatim piatu di daerah Pandeglang dan sekitarnya.

“Allhamdulillah berkat kerjasama semua, acara santunan berjalan lancar. Semua peserta santunan antusias. Kami merasa senang sesuai tujuan daripada acara ini adalah peduli sesama dan berbagi rasa bahagia bersama,” kata Eko Supriatno.

Dibantu oleh beberapa relawan, dengan niat serta keinginan yang kuat dari adik-adik yatim piatu tersebut berharap agar mereka terus bisa mengenyam pendidikan.

“Semoga dengan sedikit partisipasi dan support moril kepada adik – adik kita tersebut, bisa menambah semangat untuk mengenyam pendidikan dan dapat meraih cita–cita sesuai yang diinginkan”. Ujar Rahmat salahsatu relawan Banten Peduli Kemanusiaan.

“Kedepannya kami bisa terus berbagi dan menjadi pemberdaya pemuda-pemudi yang aktif di media sosial maupun paguyuban,” katanya.

Atas terkumpulnya dana dari para anggota komunitas, Rahmat berharap mereka tetap solid untuk saling membantu pihak membutuhkan.

“Semoga terus menjalin kebersamaan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan uluran tangan kita,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut Eko Supriatno turut menitipkan salam kepada adik-adik yatim piatu tuntuk terus berekspresi dalam menimbah ilmu untuk menggapai cita–cita kedepan.

Respon positif dan dukungan dari pemerintah setempat juga menjadi bagian dari suksesnya acara bakti sosial tersebut.

Biasanya kegiatan mereka adalah berkeliling desa setiap hari Jumat untuk membagikan makanan secara gratis.

Huda salah satu relawan menjelaskan, dana kegiatan awalnya diambil dari patungan dan lambat laun ada semakin banyak relawan yang bergabung, meskipun tidak ada anggota tetap. Sempat mencapai 15 orang yang bergabung, tapi yang paling konsisten ikut ada sekitar 7 orang.

“Selain membagikan nasi kami juga memeriksa kesehatan, dan memberikan obat serta vitamin kepada mereka. Bahkan, jika ada rezeki yang cukup banyak, kadang kami juga membagikan sembako,” imbuh lelaki berkacamata itu.

Adanya kegiatan ini juga diharapkan bisa menginspirasi banyak pemuda di desa lain untuk bergabung, atau terketuk hatinya untuk membuat kegiatan serupa di desanya. Sehingga, makin banyak yang peduli pada dhuafa dan yatim piatu.

Sementara itu, Umar salah satu relawan menambahkan, ada banyak relawan yang baik hati dan bersedia gabung dengannya tanpa imbalan sepeserpun. Mereka berasal dari berbagai kalangan, di antaranya perawat, bidan, tenaga medis rumah sakit, anak-anak muda dari kalangan mahasiswa dan pelajar juga sering terlibat.

Selain bergerak di desanya sendiri, komunitas ini juga sering berkolaborasi dengan komunitas di daerah lain. Sudah banyak pula penghargaan yang diraih atas dedikasi aksi kemanusiaan komunitas ini, bahkan tak jarang mereka juga melakukan penggalangan dana ketika terjadi bencana yang melanda negeri ini.

Relawan-relawan ini masih tetap semangat berbagi dengan dhuafa dan yatim piatu, meskipun tidak bisa terlibat secara penuh karena kesehatannya, tapi semangatnya untuk berbagi terus ditularkan kepada semua kalangan.

“Tidak ada niat apapun selain karena peduli, bahkan mereka (anak-anak yatim dan dhuafa) ini sebenarnya yang paling dibutuhkan adalah perhatian dan teman ngobrol,” pungkasnya.

Camat Labuan Yayat Hidayat mengatakan Banten Peduli Kemanusiaan melalui salah satu programnya “Jum’at Berbagi Berkah” telah melakukan berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat. Terkait santunan, Banten Peduli Kemanusiaan telah amat konsisten dalam mengadakan santunan yatim piatu setiap Jum’atnya.

“Terutama misalnya pada bulan Muharam yang merupakan hari rayanya anak yatim. Relawan anak-anak muda biasanya bahu membahu bersama komunitasnya memberikan kegembiraan bagi anak yatim melalui kegiatan santunan ini,” tuturnya

Tak hanya berbagi kegembiraan, Camat Labuan Yayat Hidayat mengajak warga Pandeglang untuk tulus menyayangi dan mendoakan anak yatim agar menjadi anak-anak yang saleh dan salehah. Sehingga kesedihannya di dunia digantikan kebahagiaan yang tak terhingga di akhirat.

Pada setiap kegiatan santunan selalu terkumpul dana dari sejumlah donator diantaranya dari sahabat, teman, tokoh, orang-orang baik yang tulus menyayangi dan mendoakan anak yatim.

Meski baru terbentuk tiga tahun, diharapkan dengan adanya gerakan sosial ini dapat langsung menyentuh masyarakat yang membutuhkan. (Red)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button