JAKARTA, biem.co – Dalam rangka memperluas upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan tersebut, Kantor OJK DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Provinsi Banten (KOJT) telah membentuk mahasiswa Perwakilan Literasi dan Inklusi Keuangan OJK (KAWAN OJK) di wilayah DKI Jakarta dan Banten dari 5 (lima) perwakilan universitas diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Banten Jaya, Universitas Pamulang, dan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Pengukuhan Mahasiswa KAWAN OJK wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Banten tersebut telah dikukuhkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi, pada acara Puncak Kreasi Bangkit Banten tanggal 31 Agustus 2023 lalu.
Kepala OJK Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Provinsi Banten Roberto Ukyuwen mengatakan, Mahasiswa KAWAN OJK merupakan komunitas mahasiswa penggiat literasi dan inklusi keuangan di Provinsi DKI Jakarta dan Banten yang dibentuk oleh Kantor OJK DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Provinsi Banten (KOJT)) bersama stakeholders sebagai duta atau perpanjangan tangan OJK dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta dan Banten.
“Kami mengharapkan dengan diselenggarakannya kegiatan Capacity Building dan Media Gathering wartawan Tahun 2023 dapat juga sekaligus dibentuknya KAWAN OJK dari Segmen Wartawan, sebagai perpanjangan tangan untuk menyampaikan informasi perkembangan sektor jasa keuangan, kebijakan OJK, aktivitas keuangan ilegal dan lain-lain yang berkaitan dengan Sektor Jasa Keuangan kepada masyarakat khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten,” ujarnya.
Sebagai informasi, alasan dibentuknya Mahasiswa Kawan OJK ini adalah untuk meningkatkan literasi keuangan yang mana, berdasarkan hasil survei OJK tahun 2022, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di Provinsi DKI Jakarta masing-masing sebesar 52,99% dan 96,62%.
Angka kedua indeks Provinsi DKI Jakarta tersebut telah di atas rata-rata nasional sebesar 49,68% untuk indeks literasi keuangan dan sebesar 85,10% untuk indeks inklusi keuangan. Di sisi lain, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di Provinsi Banten masing-masing sebesar 45,19% dan 85,71%. Indeks literasi keuangan Provinsi Banten masih berada di bawah rata-rata nasional, sedangkan inklusi keuangan sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 85,10%.