SERANG, biem.co – Pada wisuda ke-16 gelombang satu Universitas Serang Raya (Unsera), H. Mulya R. Rachmatoellah, Lc, M. Hum selaku Ketua Yayasan Pendidikan Informatika Serang, menyampaikan harapannya kepada para wisudawan dan wisudawati. Dalam sambutannya, beliau tidak hanya menyoroti prestasi akademis wisudawan, tetapi juga merenungkan makna mendalam akan nilai-nilai penting dalam pendidikan dan keluarga.
Salah satu pesan utama yang disampaikan Mulya adalah pentingnya menjaga nama baik kampus serta hubungan dengan almamater. Dalam konteks ini, ia menggambarkan makna “harfan wahidan fiddin fahuwa abuka fiddin,” merupakan sebuah ungkapan dari dunia Pesantren yang menegaskan bahwa orang yang telah mengajarkan tentang agama walau hanya satu huruf adalah seperti orang tua. Hal ini menggambarkan sosok dosen adalah seperti orang tua kedua bagi mahasiswa.
Dalam akhir sambutannya, Mulya mengutip sebuah puisi yang sangat menginspirasi karya Khahlil Gibran, di mana puisi tersebut berbicara tentang anak-anak sebagai makhluk yang memiliki jiwanya sendiri. Beliau menekankan pentingnya memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan kepribadian mereka. Seperti kata puisi tersebut, “anak adalah kehidupan, mereka sekadar lahir melalui kita tetapi bukan berasal dari kita.”
“mereka ini sudah diwisuda sudah sarjana mereka punya pilihan dan berikan kesempatan dia untuk tumbuh dewasa karena kehidupannya bukan lagi milik orang tua,” Pungkasnya. (Red)