JAKARTA, biem.co – Di tengah tingginya ketidakpastian pada perekonomian dan pasar keuangan global, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten mencatatkan pertumbuhan positif pada Juni 2023.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dan secara keseluruhan kondisi sektor jasa keuangan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten tetap stabil, dengan likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia, yang ditinjau melalui Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, pada posisi triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,44 persen yoy.
Seiring dengan PDB, Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II-2023 masing-masing sebesar 5,13 persen yoy di DKI Jakarta dan sebesar 4,83 persen yoy di Banten.
Pada bulan Juni 2023, inflasi di DKI Jakarta tercatat sebesar 3,2 persen yoy. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Mei 2023 yang tercatat sebesar 3,52 persen yoy.
Inflasi di Banten pada bulan Juni 2023 turun menjadi 3,15 persen yoy dari 3,67 persen yoy pada bulan Mei 2023.
Perkembangan Pasar Modal Regional
Aktivitas investor Pasar Modal mengalami pertumbuhan dengan jumlah investor DKI Jakarta yang mengalami pertumbuhan 14,58 persen yoy menjadi 1,43 juta Single Investor Identification (SID) pada Juni 2023. Selain itu, perkembangan investor Banten mengalami pertumbuhan 20,51 persen yoy menjadi 693 ribu SID pada Juni 2023.
Perkembangan Sektor Perbankan Regional
Kredit Bank Umum pada Juni 2023 di DKI Jakarta tumbuh 8,88 persen yoy menjadi Rp3.270,83 triliun, sedangkan kredit/pembiayaan BPR dan BPRS naik 20,01 persen yoy menjadi Rp3,52 triliun pada Juni 2023. Secara mtm, kredit modal kerja, investasi dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 1,75 persen, 0,65 persen dan 1,07 persen.
Sementara itu, penghimpunan dana Bank Umum tumbuh 7,54 persen yoy menjadi Rp4.233,85 triliun pada Juni 2023 dan penghimpunan dana BPR dan BPRS naik 13,71 persen yoy menjadi Rp4,35 triliun.
Kredit Bank Umum pada Juni 2023 di Banten tumbuh 5,45 persen yoy menjadi Rp188,67 triliun, sedangkan kredit/pembiayaan BPR dan BPRS naik 12,45 persen yoy menjadi Rp5,75 triliun. Secara mtm, kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,39 persen, 0,21 persen, dan 0,97 persen. Lalu, penghimpunan dana Bank Umum tumbuh sebesar 0,17 persen yoy menjadi Rp251,14 triliun pada Juni 2023 dan penghimpunan dana BPR dan BPRS naik 12,37 persen yoy menjadi Rp5 triliun.
Kualitas kredit perbankan masih terjaga dengan rasio NPL Bank Umum sebesar 2,17 persen di DKI Jakarta dan 2,01 persen di Banten, sedangkan rasio NPL BPR dan BPRS di DKI Jakarta adalah 6,58 persen dan di Banten sebesar 7,68 persen.
Dukungan Bank Umum terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta melalui kredit tumbuh 1,54 persen yoy menjadi Rp218,05 triliun pada Juni 2023. Selain itu, kredit UMKM di Banten tumbuh 4,68 persen yoy menjadi Rp35,93 triliun.
Kemampuan debitur di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten pasca Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Hal tersebut tercermin dari terus menurunnya jumlah Kredit yang direstrukturisasi, masing-masing turun 17,36 persen yoy menjadi Rp320,48 triliun pada Juni 2023 dan turun 18,46 persen yoy menjadi Rp37,16 triliun pada Juni 2023.
Perkembangan Sektor IKNB Regional
IKNB di Jakarta tumbuh positif dengan piutang pembiayaan di Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan sebesar 14,19 persen yoy dari sebesar Rp76,39 triliun pada Juni 2022 menjadi sebesar Rp87,23 triliun pada Juni 2023. Pertumbuhan piutang pembiayaan tersebut diiringi oleh kualitas pembiayaan dengan non-performing financing (NPF) sebesar 3,96 persen yang masih terjaga di bawah threshold sebesar 5 persen.
Sementara itu, perusahaan pembiayaan mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan di Provinsi Banten sebesar 10,14 persen yoy dari sebesar Rp26,51 triliun pada Juni 2023 menjadi sebesar Rp29,19 triliun pada bulan Juni 2022 dan kualitas pembiayaan melalui NPF sebesar 2,62 persen yang juga masih terjaga di bawah threshold sebesar 5 persen.
Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending di DKI Jakarta pada outstanding pinjaman atau jumlah pinjaman beredar mengalami kontraksi sebesar 4,15 persen yoy, dengan kualitas pinjaman atau TWP 90 (Juni 2023) untuk DKI Jakarta sebesar 3,13 persen.
Di Banten, outstanding pinjaman mengalami pertumbuhan sebesar 16,38 persen yoy dengan TWP 90 bulan Juni 2023 sebesar 5,13 persen. Pada bulan Juni 2023, jumlah penerima pinjaman yang aktif di DKI Jakarta mengalami penurunan 7,02 persen yoy menjadi 2,38 juta entitas, sedangkan jumlah penerima pinjaman yang aktif di Banten mengalami peningkatan 13,1 persen yoy menjadi 1,52 juta entitas. ***