JAKARTA, biem.co – Festival musik kenamaan tanah air Synchronize Festival, akan kembali hadir pada 1, 2, 3 September 2023 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Pada penyelenggaraan kali ini Synchronize Festival mengusung semboyan ‘Bhinneka Tunggal Musik’ dengan menampilkan 167 penampil dari berbagai ragam gaya musik dan era.
Seluruh nama penampil di Synchronize Festival tahun ini telah resmi diumumkan melalui sebuah video yang digarap oleh Moses Sihombing, seorang seniman sekaligus fotografer asal Jekarta. Secara manual, Moses menggunakan kurang lebih 32 teknik stop motion yang menghasilkan hampir 20.000 frame gambar. Video pengumuman tersebut sudah dapat disaksikan di situs www.synchronizefestival.com.
Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Musik’ merupakan ikhtisar dari Synchronize Festival yang terus berkembang di setiap edisinya untuk menjadi wadah keragaman musik Indonesia yang berkualitas.
“Bhinneka Tunggal Musik sebenarnya pengertiannya sama dengan semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika. Kenapa Bhinneka Tunggal Musik, karena tahun kemarin kan kita sudah menampilkan ‘Lokal Lebih Vokal’. Nah, disini kita lebih menguatkan lagi bagaimana kita semua di dalam ekosistemnya bisa lebih solid dan bisa bersatu untuk musik Indonesia. Bermacam-macam genre musik Indonesia itu sudah pasti karena bhinneka kan, kita hanya mempondasikan lebih ke solidannya dan bagaimana itu lebih mudaj ditangkap oleh teman-teman”, papar David Karto Director of Festival, Sychronize Feat saat konferensi pers di Foya, Mbloc Jakarta Selatan (25/7).
Upaya keragaman Synchronize Festival pun menembus hingga area regenerasi. Di perhelatan tahun Ini, selain 12 penampil spesial yang sebelumnya sudah diumumkan, Synchronize Festival akan menghadirkan hingga 35% (dari total penampil) musisi-musisi yang tergolong sebagai penampil baru & segar di arena festival musik Tenah Air. Mulai dari yang berstatus baru aktif seperti Pelteras, VLAAR, ZIP, Enola, Thee Marloes, Foreseen, Salon RnB (Karina Christy, Moneva & RL KLAV), Fraktal, Kadapat, Lebah Begantong hingga entitas lama nan langka tampil seperti Zeke & The Popo, Jamie Aditya, Santamonica, TOD, Eleventwelth, hingga Crayola Eyes.
“Pertumbuhan band dan musisi baru berkualitas di Indonesia begitu pesat, bahkan bisa dibilang menjadi yang terbaik pertumbuhannya di Asia Tenggara. Melalui kancah panggung akbar Synchronize Fest, publik perlu mengenal Insan musik baru yang nantinya akan menjadi masa depan bagi Musik Indonesia. Riset ini kami temukan dan lakukan secara berkelanjutan melalui program emerging artist mingguan bernama Gigs Stage yang biasa hadir di toko demajors di M Bloc”, ucap Aldila Karina selaku Director of Communications Synchronize fest.
Synchronize Festival 2023 akan memiliki delapan panggung, yaitu Dynamic Stage, District Stage Lake Stage, Forest Stage, XYZ Stage, Gigs Stage, Record Market, dan yang terbaru adalah Panggung Getar: hasil kolaborasi dengan kolektif Kobra Musik. Melalui Panggung Getar, Kobra Musik akan mewadahi sekumpulan unit musik dangdut dan kopio yaitu Babaloman, Munhajat, Olsam, OM Lawan, OM PMS, OMPLR, Orkes Pensil Alis, Orkes Pum, Orkes Taman Bunga, Pasukan Perang, Serempet Gudal, dan Sudhobool.
Kobra Musik tidak menjadi satu-satunya kolektif musik yang dilibatkan untuk melakukan kurasi penampil di Synchronize Festival. Label rekaman Independen asal ibu kota, La Munai Records juga ikut memilah nama-nama yang akan tampil di kawasan Record Market sekaligus Gigs Stage. Di antaranya adalah Anjing Dub, Bosborot, Colncidence, Studiomaja, YME, Iramamama x MMS, Pushy/Pull, Fever Soundsystem, Bedchamber, FOOry, Kinder Bloomen, hingga Pullo.
Keragaman dari para penampil tadi, melengkapi narna-nama favorit seperti Trio Macan, The Adams, Noah, Tulus, Pee Wee Gaskins (The Sophomore), Hindia, Setia Band, Dewi Perssik, David Bayu, BCL, D’Masiv, SM*SH, Slank, Project Pop, Nadin Amizah, Isyana Sarasvati, Cokelat & Karma Dara Orchestra, hingga penampilan istimewa JKT 53 bersa – Ex-Member Gen 1JKT 48,
“Synchronize Fest tahun 2023 ini memasuki edisi kedelapan, oleh karena itu tatanan penampil tahun ini menjadi sangat khusus dengan adanya eskalasi pertunjukan menjadi lebih konseptual. Semua ini akan menjadi proses pembelajaran serta kolabirasi yang menarik bagi team Synchronize Fest untuk memajukan dunia pertunjukan musik Indonesia.” tutup David Karto selaku Director of Festival, Synchronize Fest. (BW)