KabarTerkini

Kejar Zero Stunting, Sanuji Buka Pembinaan Program Dapur Sehat

CILEGON, biem.co Wakil WaliKota Cilegon, Sanuji Pentamarta membuka acara Pembinaan Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) Kota Cilegon Tahun 2023 yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) di Aula Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Cilegon, Kamis 27 Juli 2023. Pembinaan DASHAT dilakukan sebagai upaya untuk menuntaskan kasus stunting hingga zero atau angka nihil stunting di Kota Cilegon.

“Penyebab stunting tidak hanya karena faktor ekonomi, melainkan faktor pola asuh keluarga pun sangat penting dan perlu diperhatikan. Mari kita dorong terus sampai Kota Cilegon kedepannya bisa zero stunting atau tidak ada stunting lagi,” kata Wakil wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Kamis 27 Juli 2023.

Dijelaskan Sanuji, bulan penimbangan harus dilakukan dengan tepat dan akurat, termasuk  pembimbingan harus dilakukan terhadap 100 persen jumlah ibu hamil. “Pencegahan stunting juga harus diperhatikan dan dibimbing mulai dari pertama dinyatakan hamil sampai usia 2 tahun lebih, dengan diberikan gizi yang baik, asupan dan nutrisi yang terbaik. Cara memberi makanan serta cara memilih makanan. Dapat diketahui dari pemerintah pusat bahwasa Kota Cilegon memiliki jumlah stunting 19,1 persen dari jumlah balita. Artinya sebanyak 6.800 balita yang terkena stunting,” jelasnya.

Sementara itu, Plh Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Agus Zulkarnain berharap program DASHAT dapat membantu menurunkan angka stunting.  “Selain menyebrluaskan informasi kepada masyarakat, program DASHAT ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kasus stunting yang ada serta mencegah munculnya kembali atau kenaikan kasus stunting,” katanya. (Red)

Sanuji Ingin Stunting Turun hingga Lima Persen pada Tahun Depan

CILEGON, biem.co Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta menginginkan angka stunting di Cilegon bisa turun hingga lima persen pada tahun depan. Hal itu disampaikan Sanuji saat membuka Rembuk Stunting di Aula Bappeda Litbang Kota Cilegon, Kamis 27 Juli 2023.

Diketahui, Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, stunting di Kota Cilegon mencapai 19,1 persen. Angka tersebut mengalami penurunan 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 20,7 persen. “Nah bagaimana caranya supaya tahun depan harus turun lima persen menjadi 14 persen,” kata Sanuji.

Sanuji yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Cilegon meminta jajarannya bekerja lebih keras lagi demi masa depan Cilegon yang lebih baik.

“Ayo gunakan kesempatan ini dengan baik. Jabatan saya pendek dan bapak ibu lebih panjang. Saya enggak bisa sendiri, ayo kita gerakkan semua unsur sampai RT RW, kader posyandu, pendamping keluarga, sampai komunitas gizi. Mari kuatkan niat hingga suatu saat kita nyatakan Cilegon zero stunting,” ungkapnya.

Hasil survei Puskesmas Ciwandan, lanjut Sanuji, kasus stunting tidak hanya menimpa warga tidak mampu. Dari 15 kasus gizi buruk dan gizi kurang yang disurvei sebagai sampel di Ciwandan, 80 persen di antaranya justru berasal dari keluarga mampu.

“Berarti ini perlu intervensi keluarga. Jangan sampai bapak ibunya kerja, anaknya dititip ke neneknya dikasih makan seadanya. Pagi siang sore makannya ciki. Ini bahaya. Bisa mengancam kecerdasan anak. Stunting itu ke depannya rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabet, hypertensi, jantung dan stroke,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bappeda Litbang Kota Cilegon Sakri Jasiman mengatakan bahwa rembuk tersebut dihadiri 25 orang dari berbagai unsur masyarakat.

Tujuannya, dia bilang, untuk menyusun kerangka pembuatan lintas sektoral melalui penandatanganan komitmen bersama dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta stakeholder dalam melaksanakan rencana aksi pangan dan gizi, serta pencegahan stunting.

“Yang kedua, memastikan pencegahan, penanganan percepatan stuntung menjadi prioritas di semua tingkatan. Lalu yang ketiga, meningkatkan kesadaran publik merubah perilaku untuk mencegan dan menangani stunting, serta memperkuat pengukuhan dan publikasi rencana aksi pencegahan stunting,” jelas Sakri. (Red)

Sanuji Minta Catatan Sipil Bisa Dibuat Lebih Detail

CILEGON, biem.co Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta meminta agar data pencatatan sipil dilakukan lebih detail, mulai dari catatan kelahiran hingga kematian. Hal itu disampaikan Sanuji saat menghadiri Workshop Sosialisasi Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian dalam Mendukung Sistem Pencatatan Sipil dan Statistik Hayati (PS2H) di Aula Setda II Kota Cilegon, Rabu 26 Juli 2023.

“Saya menginginkan agar setiap pencatatan kelahiran sampai kematian bisa dilakukan lebih lengkap, detail, dan ter-update, baik di dinas kesehatan maupun dinas kependudukan dan catatan sipil serta dinas terkait lainnya,” kata Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Rabu 26 Juli 2023.

Menurut Sanuji, pencatatan data kependudukan yang lengkap dapat menjadi perencanaan kesehatan kota. “Workshop dari Kementrerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan pencatatan sipil dan statistik Hayati, intinya pencatatan harus lebih kuat lagi, lebih update lagi, lebih valid lagi terkait dengan kelahiran, kematian dan penyebab kematian. Yang hari ini (Workshop-red) akan didorong adalah pencatatan tentang penyabab kematian, kematiannya update, valid angkanya, pencatatannya baik, penyebab kematiannya bisa dibaca seluruh warga Cilegon. Hal itu untuk menjadi bahan perencanaan kesehatan kedepan” tuturnya.

Sementara itu, Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan Kemenkes RI Yuslely Usman menjelaskan, workshop tersebut merupakan salah satu target dari indikator kinerja institusi kementerian kesehatan. “Angka kelahiran, kematian dan penyebab kematian yang merupakan statistik itu sangat penting dalam perencanaan, pembangunan termasuk pembangunan kesehatan,” jelasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Febrinaldo mengatakan, workshop tersebut diikuti 50 peserta, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan pelaksana pada bidang terkait. Untuk narasumbernya terdiri dari Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan Kemenkes, Kapolres Kota Cilegon, Kepala Dinas Pusat Provinsi Banten, Kejaksaan Negeri Kota Cilegon, Direktur RS Pemerintah dan Swasta di Kota Cilegon, Organisasi Profesi IDI, IBI, dan PPNI Kota Cilegon, Kepala OPD Kota Cilegon, Camat Sekecamatan Kota Cilegon dan Kepala Puskesmas. “Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadinya integrasi data kematian yang ada dikesehatan dan pencatatan sipil,” katanya. (Red)

Editor: Rois Rinaldi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button