JAKARTA, biem.co – Derau HC, dinamakan band tersebut demikian karena untuk membedakan dengan band Bernama derau lainnya dengan genre dan hal lain seperti benda dan penggunaan nama derau lainnya Derau HC adalah Hardcore CrossOver dari Indonesia.
Band yang beranggotakan Rino Jonges (vokal), Tomy (gitar), Kiki Ezy (Bass), dan Jack Bowe (deum)ini dapat dibilang cukup unik karena mereka masing-masing bekerja dan berprofesi justru jauh dan bukan di bidang musik. Mereka berangkat dari disiplin ilmu yang berbeda pula. Ada yang bekerja di broadcast tv, ada yang di sekolah perkapalan, ada ahli IT dan manajemen di sebuah media komunikasi BUMN.
Mereka juga sebenarnya bukan orang baru di dunia musik indie dan underground semisal Vokalis Jonges yang besar di tahun 90an bersama Supersuck dan Jack Bowe thn 90an wara wiri manggung di Poster Café (RIP) bersama Underground Tower jg rekan seangkatan band mereka spt Loozers, Toilet Sounds juga RU Sucks dan kawan-kawan.
Mereka kumpul kembali untuk melepas kegelisahan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari hari dan melakukan setiap lagu dalam album secara hati hati, cukup rinci dan details seperti halnya musisi lain yang melakukannya secara serius.
Di tahun 2023 ini, DERAU merilis full album ke 2 berjudul DAMN IT. Semua karya musik ini diciptakan oleh DERAU, 3 lagu diciptakan drummer Jack Bowe bersama gitaris Arik Lenski di band sebelumnya Underground Tower. Hari Sabtu (27 Mei 2023) yang lalu bertempat di kafe Treehaus Bar Kemang, Jakarta Selatan Derau resmi meluncurkan album keduanya yang bertajuk ‘Damn It’. Acara peluncuran album tersebut mengundang awak media dan tamu undangan lainnya untuk mendengarkan lagu-lagu yang terbaru mereka. Setidaknya ada 4 lagu (We Will Wild/Get Rid, Terror on My Sunday, Peluru, dan Cangkem Asu) diperdengarkan dalam sesi hearing session.
Merupakan pencapaian pertama DERAU untuk full album setelah sebelumnya di tahun 2020 bulan Januari awal Pandemi merilis mini album KOINONIA berisi 5 lagu dan di tahun 2022 rilis Single “Terror on My Sunday”. Aransemen Komposisi lagu dibangun bantu oleh Ikul Sarden, yang juga bertindak sebagai produser album sebelumnya.
Karya album musik terbaru ini, didukung oleh Ade Himernio (gitaris band NOXA mengisi gitar ke 2 di Lagu “GILA” dan Chaka Priambudi (Produser – Musisi – Band Leader Lantun Orchestra) dalam Isian Kendang dan Gamelan di Lagu ”Cangkem Asu”.
Proses rekaman dilakukan di Jakarta – Indonesia. Satu Lagu bernuansa Jawa berjudul “Cangkem Asu” ini melibatkan rekan rekan dari Jawa Tengah – Jogjakarta dan Jawa Timur untuk lebih menginisiasi Pengejaan Lirik dan Esensi Penulisan Jowo Walikan.
Tidak ada karya yang di “Anak Tiri” kan atau dianggap paling diunggulkan karena semua dijagokan. Album “Damn It” akan dirilis secara tidak eksklusif di semua lini toko musik fisik De Majors. Dan segera akan dirilis video klip dari salah satu judul lagu : “GET RID (We Will Wild)”.
Sampul digital merupakan foto hasil bidikan Tom Alcore yang sinergis dengan dibesut manis oleh Dogger (Musisi) dalam desain grafis detail Album.
Disupport oleh Sound Engineer Mr.Ikul Sarden juga masukan dari Mr.Comin Konggo terciptalah karya sampai album ke 2 yang akan segera hadir.
“Kami melakukan hal bermusik bukan sekedar hobi tapi juga professional karena keringat, uang, darah juga air mata tercurah juga disini” demikian penuturan drummer mereka, intinya Totalitas.
Dimana sejauh ini mereka sudah meluncurkan merchandise berupa kaos artwork dalam 2 versi dari album pertama mereka dimana artwork ide semua dari drummer namun dikerjakan eksklusif oleh septian maulana (vokalis band Mouthless, Siksa Kubur dan HellCrust)
Menurut penuturan basis Kiky dan Drummer Mereka Jack Bowe,
“Kami membuat Hardcore dan Crossover yang agak berbeda adalah dengan memasukkan unsur campuran Native Ethnical Indonesia dalam musik distorsi yang kami mainkan dan itu menjadi “keharusan” bagi kami di setiap rilis album juga vokal Opera /Choir dan hal hal yang tidak terlalu pakem dalam musik Crossover Hardcore”, ungkap mereka. (BW)