InspirasiSejarah

Kota Yang Hilang Tenggelam Dalam Amukan GUNUNG KRAKATAU

Oleh DN. Halwany

f. Situs Gedung Rombeng

Situs Gedung Rombeng, di Desa Caringin di tepi pantai Caringin di sisi kiri jalan menuju Carita. Situs Gedung Rombeng adalah lokasi Gedung Kabupaten Caringin yang hancur akibat meletusnya

Gunung Krakatau pada tahun 1883. Sementara dalam sebuah Figurative schet yang dilukis pada tahun 1843 bahwa gedung Rombeng merupakan lokasi kantor kabupaten Caringin, pejabat bupati pertama adalah Regent Boncel atau Tubagus Wirajaya. Situs Gedung Rombeng saat ini ditanami pohon sayur-sayuran pada sela-sela tanah olahan terdapat kepadatan temuan keramik dan juga terdapat kubangan yang menurut cerita penduduk adalah bekas kolam masjid Caringin

g, Situs Pagongan

Situs Pagongan terletak di Kampung Baru, tepatnya di sebelah timur Situs Gedung Rombeng. Data kepurbakalaan yang diperoleh di situs ini adalah sebaran fragmen keramik asing dan tembikar. Survei di Kampung Baru dilakukan dengan mengamati gejala arkeologi di beberapa tempat seperti pekarangan penduduk dan tepian jalan kampung. Menurut informasi, di sekitar wilayah kampung memang sering dijumpai pecahan keramik terutama ketika mereka sedang mengolah tanah. Situs Pagongan secara horizontal sejajar dengan situs Situs Gedung Rombeng hanya dibatasi oleh jalan raya Caringin Labuan.

Situs Pagongan sebagaimana situs Gedung Rombeng terdapat kepadatan temuan keramiknya. Pagongan nama toponim yaitu suatu alat musik gong, apakah di tempat tersebut terdapat alat musik yang hingga saat ini belum ditemukan atau apakah mungkin sudah tekubur oleh tanah bersamaan dengan hancurnya dusun tersebut karena meletusnya gunung Krakatau hal itu masih perlu penelitian lebih lanjut. Namun menurut cerita masyarakat setempat Pagongan adalah suatu tempat pertemuan resmi, sebelum pertemuan dimulai, diawali dengan pemukulan gong.

.h. Situs Kademangan

 Situs ini terletak di Kampung Kademangan, yang berada di sebelah selatan Kampung Baru, (situs Pagongan) atau berada di antara mesjid Caringin dan Kampung Baru. Seperti halnya di Kampung Baru, survei dilakukan dengan menyusuri wilayah kampung terutama pekarangan dan tepian jalan. Data kepurbakalaan yang diperoleh terutama adalah fragmen keramik asing. Situs Kademangan, telah menjadi kawasan kantor PLN. Menurut informasi masyarkat bahwa pada arah timur kantor PLN memiliki kepadatan temuan keramik di lokasi itu pun telah dibangun sebuah villa yang sudah tidak dipergunakan lagi bahkan saat ini telah hancur. Situs Kademangan merupakan permukiman Kademangan yaitu Demang Patih Rasinah, ia adalah besan K. Mas Asnawi Caringin.

Caringin sebagai kota santri tidak menutup kemungkinan akan mengalami perubahan dan terus berubah mengikuti siklus alam, yang menjadi pertanyaan apakah perubahan ini kearah yang lebih baik ataukah sebaliknya, bilamana ke yang lebih buruk akan terjadi bencana apalagi nanti yang terjadi di Caringin.

Caringin yang sekarang ini tidak hanya telah menjadi kota santri akan tetapi menjadi kota situs purbakala sebagai bukti korban dari letusan Gunung Krakatau, bangunan sebelum Gunung Krakatau meletus anatara lain, bangunan kanal di desa banyubiru, Labuan, bangunan gedung Kabupaten Caringin di situs Gedong Rombeng dan Masjid kuna Caringin yang hanya tinggal tiang pancangnya di Caringin, komplek makam Regen di Pejamben.

Sedangkan situs purbakala yang dibangun pasca letusan Gunung Krakatau antara lain, Masjid assalafiah Caringin, komplek pesantren Caringin, komplek kubur K. Mas Asnawi Caringin dan komplek kubur-kubur lainnya baik yang tersebar di pesisir maupun di arah hulu sungai.

Mengapa pemerintah setempat tidak membuat;

1. Pengelolaan wisata Gunung Krakatau secara bersama antara Banten dan Lampung

2. Setiap tgl 27 Agustus dijadikan agenda peringatan jatuhnya korban Krakatau.

3. Mendirikan tugu peringatan korban Krakata di situs Gedong Rombeng Caringin

4. Penataan dermaga wisata Krakatau

5. Perlu didirikĺan laboratorium Geologi yang memantau aktivitas Krakatau

***

Devi Naufal Halwany, A.Md adalah pemerhati sejarah. Lahir di Pandeglang pada 23 Juni 1974. Memiliki hobi Membaca dan menulis, pembaca dapat menghbungi penulis melalui email : [email protected]

Gunung Krakatau 5

Editor: Irvan Hq
Previous page 1 2 3 4 5 6 7

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button