InspirasiSejarah

Kota Yang Hilang Tenggelam Dalam Amukan GUNUNG KRAKATAU

Oleh DN. Halwany

 d. Situs KM Syech Basyaruddin

 Kompleks makam Syech Basyaruddin terletak di Dusun Pengulon, Desa Caringin. Lingkungan situs berupa areal persawahan dan pekarangan. Antara kompleks makam dan Dusun Komunis, Siruwang dipisahkan oleh aliran Sungai Cisanggoma (Caringin). Di sebelah selatan kompleks yang dikelilingi pagar ini mengalir kali kecil yang merupakan “kanal” hasil sodetan Sungai Cisanggoma.

 Saat ini situs dijaga oleh seorang juru kunci yang juga melayani para peziarah yang pada waktu-waktu tertentu cukup ramai. Menurut juru kunci, nama lain dari Syech Basyaruddin adalah Prabu Kian Santang ia merupakan tokoh legenda yang dikenal di tatar Sunda, ia tokoh lokal yang hidup pada masa transisi Hindhu-Islam, setelah ia memeluk ajaran Islam ia mengganti nama antara lain dalam masyarakat Labuan dikenal dengan nama KM. Syech Basyaruddin.

Tetapi menurut Bapa KH. Tb. Usman salah seorang kasepuhan Caringin, bahwa Syech Basyaruddin tidak ada kaitannya dengan Prabu Kian Santang, yang sesungguhnya ia adalah Syeh Basyaruddin, ia disebut putra mait, karena ketika ayahnya yang bernama Syeh Wafid wafat, tetapi alat vitalnya tetap berdiri, lalu dipertemukan dengan istrinya, dari hasil pertemuan tersebut istrinya hamil dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Syeh Basyaruddin, ia punya saudara kandung yang bernama Syeh Daud yang dimakamkan di Ci Gondang Pandeglang.

Kekunaan pada masing-masing makam yang berjumlah 6 buah ini tampak pada nisannya karena badan makam atau jirat sudah dipugar dan sama sekali baru. Secara garis besar terdapat dua jenis nisan, yaitu nisan artifisial dan nisan batu alam. Nisan artifisial terbuat dari batu karang sedangkan nisan batu alam umumnya berupa batu andesit dengan berbagai ukuran dan bentuk.

Khusus nisan artifisal berjumlah tiga yaitu yang terdapat pada makam Patih Budiyanjayamanggala, makam Prabu Kian Santang, dan makan Siti Badariyah. Ketiga nisan oleh penduduk dilapisi dengan semen yang cukup tebal. Nisan pertama memiliki bentuk dasar pipih dengan ukuran tinggi 40 cm, lebar 25 cm, dan tebal 15 cm. Bagian kaki berbentuk balok dan pada keempat sudutnya diberi hiasan tumpal yang menonjol keluar. Badan nisan melebat keatas, tanpa pundak, dan mengecil (meruncing) pada bagian kepala dengan kedua sisi bergelombang. Pada nisan ini tidak ditemukan hiasan. Nisan kedua memiliki bentuk dasar pipih dengan ukuran tinggi 70 cm, lebar 27 cm, dan tebal 17 cm. Bagian kaki berbentuk balok, dan bagian badan hingga kepala berupa gelombang yang menyerupai tonjolan-tonjolan. Pada nisan ini juga tidak dijumpai hiasan.

Nisan ketiga berbentuk dasar balok dengan ukuran tinggi 40 cm, dan lebar / tebal 20 cm. Bagian kaki berupa balok yang pada bagian atas mengecil sebagai pembatas dengan bahan badan. Badan nisan yang agak melebar keatas ini pada bagian bawah berupa pelipit dengan tonjolan tumpal pada keempat sudutnya. Badan nisan juga memliki hiasan berupa tonjolan persegi dan putus-putus pada bagian atasnya. Kepala nisan merupakan lanjutan dari badan nisan yang agak mengecil pada bagian atasnya.

e. Situs Komplek Makam Ki Asnawi Caringin

 Kompleks makam ini terletak di Dusun Caringin, Desa Caringin, tepatnya 25 meter dari tepi pantai. Saat ini situs menjadi obyek wisata tradisional (ziarah) yang sangat ramai. Keramaian situs ini antara lain diitandai dengan adanya lapangan parkir luas ditepi pantai tidak jauh dari situs.

Pedagang yang menempati areal sekitar situs menempati “kios-kios” yang dibangun semi permanen dengan jenis dagangan yang bervariasi, mulai dari buah dan cendera mata hingga perlengkapan ziarah. Obyek utama saat ini berupa bangunan tembok baru yang dirancang khusus untuk para peziarah. Ruang utama terletak di bagian timur dimana terdapat makam Syekh Asnawi bin Abdul Rohman (1850 – 1937). Di dalam bangunan ini hanya ada satu makam, yaitu makam Syekh Asnawi. Ruangan ini cukup luas hingga mampu menampung beberapa puluh peziarah sekaligus. Meskipun kurang, di belakangnya masih ada ruang yang lebih luas yang umumnya dimanfaatkan untuk beristirahat.

Kelengkapan lain seperti serambi dan kamar kecil juga disediakan. Di luar cungkup makam Ki Asnawi, pada arah utara terdapat kubur K. Mas Abdurahman ia adalah ayah dari K. Mas Asnawi Caringin dan pada arah selatannya terdapat kubur Syeh Mahdi yang merupakan kakek dari K. Mas Asnawi Caringin. KH. Asnawi Caringin, lahir tahun 1850 M, ayahnya sebagai qadi atau penghulu landrast Kabupaten Caringin yang bernama K. Mas Abdurahman. Ibunya salah seorang keturunan dari kesultanan Banten yang bernama Nyai Ratu Syarifah.

Ia ke tanah suci Mekkah pada tahun 1867, di tanah suci ia belajar pada Syeh Hasabullah Al-A’ma bidang ilmu agama, lalu belajar pada Syech Abdulhamid Makki bidang ilmu Qur’an berikutnya belajar pada Syech Ahmad Khatib as- Sambas bidang Tariqoh dan belajar pada Syech Abdulkarim Tanara dalam bidang Tariqah. Meskipun sebagai kompleks makam kuna, namun terlihat adanya beberapa makam baru yang konon masih kerabat dari Syech Asnawi.

Kekunaan makam terlihat pada bentuk nisannya yang didominasi oleh nisan jenis batu alam. Nisan-nisan ini tersebar di sekitar bangunan baik bagian depan (selatan), samping kiri, maupun samping kanan bangunan dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Nisan artifisial yang ada hanya satu buah yang terletak di bagian timur bangunan. Nisan ini terbuat dari batu karang dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar 20 cm, dan tebal 6 cm. Bentuk dasar nisan adalah pipih dengan kaki, badan, dan kepala yang menyatu (tidak jelas batasnya).

Pada bagian bawah terdapat tonjoloan pada kedua sisinya, sedangkan bagian atas (kepala) berbentuk mahkota. Survei yang dilakukan di sepanjang pantai mulai dari kompleks makam ini ke arah utara hingga situs Gedung Rombeng menjumpai sebaran fragmen keramik asing yang cukup padat. Selain itu juga ditemukan fragmen tembikar yang bervariasi dan fragmen kaca. Antara situs Gedung Rombeng dangan situs makam K. Mas. Asnawi Caringin terdapat bangunan baru berupa villa.

Editor: Irvan Hq
Previous page 1 2 3 4 5 6 7Next page

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button