BANTEN, biem.co – Kota hilang tenggelam dalam amukan Gunung Krakatau ini bersumber data Regeerings Regrlemen (RR tahun 1854) Caringin sebagai sebuah kota Kabupaten merupakan bentukan pemerintahan masa Kolonial, sebagai kota Kabupaten Caringin dipimpin oleh seorang Bupati, yang saat itu dijabat oleh Regent Boncel sebagai bupati Caringin.
Data-data sumber Caringin sebagai sebuah kota Kabupaten telah didukung oleh data arsip, makam, dan seketsa kanal tahun 1834, namun kota tersebut telah luluh lantah oleh amuk Gunung Krakatau pada tahun 1883, berdasarkan hasil penelitian tahun 1995 melalui metode underwater oleh para arkeologi di pantai Caringin telah ditemukan runtuhan bangunan yang besar kemungkinannya adalah masjid Caringin kuno.
Masjid Caringin yang saat ini berdiri yang bernama masjid Assalafiah adalah bangunan yang dibangun setelah masjid Caringin kuno hancur tenggelam oleh amuk Gunung Krakatau, lalu dimana bangunan Kabupatennya ?. diperkirakan bangunan Kabupaten berada pada arah Timur dari Masjid Caringin Kuno, sekitar dua ratus meter dari Masjid Assalafiah yang sekarang berdiri, lokasi tersebut menjadi genangan air, hanya sayangnya belum dilakukan ekskavasi secara total. Lokasi tersebut dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Gedung Rombeng.
Pasca letusan Gunung Krakatau telah dilakukan penelitian di sepanjang pantai Barat Banten. Antara lain penelitian tahun 1955 yang dilakukan oleh Van Heekeren untuk melacak kubur prasejarah di pantai barat Banten di Anyer, lalu pada tahun 1979, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melanjutkan hasil lacakan dari Van Heekeren dan telah diadakan ekskavasi, dan hasilnya telah ditemukannya rangka manusia dan bekal kubur diantaranya berupa mangkuk (cawan), periuk kecil, manik-manik dari kalsedon atau kaca dan benda-benda perunggu (BPA 1982:5).
Berikutnya pada tahun 1985 dilakukan kembali penelitian di Caringin Labuan guna menelusuri bekas-bekas reruntuhan Kabupaten Caringin yang tenggelam, melalui penelitian underwater ditemukan fundasi bangunan yang diperkirakan bangunan Kabupaten Caringin, fondasi ini berada di dasar laut yang diperkirakan lokasi tersebut bekas muara sungai Caringin dan pada tahun 2003 dilakukan kembali penelitian untuk menyusuri sebaran artefak runtuhan kota Caringin hingga sampai ke hulu dan kanal yang juga terkena korban letusan gunung krakatau.
