SURABAYA, biem.co – Sobat biem, anggota Bawaslu Totok Hariyono turun langsung mengawasi pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih Pemilu 2024 di kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya yang merupakan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo. Dia meminta Bawaslu pastikan warga Musiman Tak Masuk DPT.
“Ini kita khawatir jangan sampai nanti data di TPS tidak sinkron dengan data hasil pengawasan pengawas pemilu saat Coklit. Jadi harus dipastikan warga musiman tidak masuk DPT,” cetus Totok, Sabtu (18/02/2023).
“Kita harus pastikan status warga yang masuk DPT, diteliti apakah warga sini (kecamatan Gunung Anyar) apa bukan. Warga musiman apa bukan sehingga nanti saat dilakukan perbaikan tetap tercatat namanya sesuai DPT,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan alasan turun langsung memilih perbatasan Surabaya – Sidoarjo untuk didatangi langsung. Menurutnya, daerah perbatasan harus mendapatkan perhatian khusus karena mobilitas penduduknya dinamis dan tentu berpengaruh pada data pemilih, terlebih dulunya merupakan daerah penggusuran. Bawaslu pastikan warga Musiman tak masuk DPT
“Gunung anyar ini daerah perbatasan, dan perlu mendapat perhatian khusus, apalagi ini dulunya daerah penggusuran. Mobilitas penduduknya sangat dinamis. Kita ingin memastikan coklit dilakukan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku sehingga tidak ada warga hak pilihnya terabaikan”, tegas Mantan Anggota Bawaslu Jatim periode 2017-2022 itu.
Koordinator Divisi Hukum dan Sengketa ini juga memberikan stimulus kepada seluruh pengawas pemilu di Surabaya khususnya untuk tetap semangat dalam melakukan pengawasan melekat (waskat) terhadap Coklit yang dilakukan panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih). Totok mengatakan Waskat terhadap Coklit menjadi fokus Bawaslu untuk memastikan DPT betul-betul terkawal dan terawasi dengan baik. (Red)
Waskat Coklit di Kota Sukabumi, Bawaslu Ingin Pastikan Hak Pilih Warga Terpenuhi
Sementara itu Sobat biem, anggota Bawaslu Puadi melakukan pengawasan melekat (waskat) pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warung Doyong, Kota Sukabumi. Puadi menjelaskan pengawasan melekat coklit tersebut dalam rangka memastikan hak pilih warga terpenuhi.
Dia meminta Panwascam dan Panwaslu kelurahan/desa (PKD) hati-hati dan lebih cermat dalam mengawasi proses coklit ini. Alasannya, kata dia, di sana terdapat hak pilih yang harus dilindungi.
“Jangan sampai warga yang sudah tidak ada justru masih masuk dalam data pemilih atau sebaliknya warga yang seharusnya masuk tidak terdapat dalam data pemilih,” katanya saat melakukan Coklit di rumah warga, Sabtu (18/2/2023).
Saat pengawasan melekat coklit, Puadi sempat bertanya apakah ada kendala-kendala yang dihadapi petugas Pantarlih saat melakuka coklit, misalnya jaringan. “Saya menyaksikan proses coklit berjalan lancar dan petugas Pantarlih juga menempelkan stiker kepada warga yang telah dilakukan coklit,” ujarnya.
Begitupun dengan alat kerja Pantarlih sudah sesuai dengan prosedur. “Pengawasan di Dayeuh Luhur, Kecamatan Warung Doyong ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Meski demikian, Puadi berharap pengawasan melekat yang dilakukan jajaran pengawas di lapangan harus lebih maksimal guna memastikan proses coklit yang dilakukan Pantarlih sudah sesuai prosedur. “Jika Panwaslu kelurahan/desa (PKD) melihat ada dugaan kerawanan dalam proses coklit, harus segera disampaikan ke Bawaslu,” tegasnya.
Sebelumnya, Puadi sempat memberikan arahan kepada Panwascam se-Kota Sukabumi dalam arahan tersebut meminta jajaran pengawasan lebih solid dan kompak. Juga, kata dia, sering berkoordinasi dengan Bawaslu di atasnya seperti Bawaslu kabupaten/kota. “Saling komunikasi, saling koordinasi dengan Bawaslu tingkat kota, jangan sotoy kalau tidak mengerti bertanya. Kaitannya dengan data-data ganda gimana aturannya, jika ada sipil jadinya militer gimana aturannya. Itu harus diketahui teman-teman Panwascam,” ujarnya saat memberi arahan. (Red(