Bukankah strategi pokok pembangunan Banten itu? Pembangunan berpusat pada rakyat (people centered); Pembangunan yang pro-poor; Pembangunan yang pro gender; Pembangunan yang pro-job.
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan pemahaman beberapa dokumen perencanaan baik pusat maupun daerah serta memperhatikan analisis terkait dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan jangka menengah, maka dapat ditetapkan isu strategis Pemerintah Provinsi Banten yaitu:
Pertama, belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; Kedua, belum optimalnya koordinasi, sinkronisasi, komunikasi vertikal dan horisontal dalam rangka penyusunan perencanaan; Ketiga, belum optimalnya kualitas hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang akan datang;
Keempat, belum optimalnya pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian perencanaan, penganggaran dan pengendalian evaluasi pembangunan berbasis Teknologi Informasi (TI); Kelima, masih rendahnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data (statistik, sektoral dan spasial) berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat; dan Keenam, belum optimalnya penggunaan hasil penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan perencanaan pembangunan.
APBD Banten?
APBD Pro Rakyat sudah menjadi yang tepat baik secara filosofis maupun substansi strategiknya. Tujuan APBD Pro Rakyat adalah untuk mengantarkan pemerintahan daerah dalam memenuhi kesejahteraan rakyatnya lahir dan batin.
Sungguh tidak berlebihan apabila publik sangat berharap agar APBD Pro Rakyat tidak dijadikan slogan untuk pencitraan Gubernur dan Pemprov Banten. Untuk itu APBD Pro Rakyat harus benar-benar secara konsekuen dilaksanakan dan mampu memberikan kemanfaatan yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat, antar lain misal: Pelaksanaan pendidikan gratis bagi murid SD/MI hingga SMA/SMK/MA; Pengobatan gratis di tiap Puskesmas yang menyebar di seluruh pelosok desa, kelurahan, dan kecamatan di Provinsi Banten; Pelayanan KTP gratis;
Tersedianya sarana transportasi umum yang aman, nyaman, dan tarifnya terjangkau berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi rakyat Banten; Dibangunnya infrastruktur yang menunjang peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di pedesaan; Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah benar-benar mendapatkan setuhan perhatian khusus.
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah itu antara lain memberi pelatihan manajemen untuk peningkatan produksi, memfasilitasi perkembangan marketingnya, menyediakan bantuan permodalan dengan pinjaman lunak; Menekan angka pengangguran hingga ke titik minimal yang ideal; Mengentas kemiskinan di kalangan rakyat baik di perkotaan maupun pedesaan; dan Ekploitasi dan eksplorasi sumber daya alam untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.