Film & Musik

Pertunjukan Teater ‘Setelah Lewat Djam Malam’, Teater Berkonsep Silang Media

JAKARTA, biem.co — Pertunjukan teater offline kembali menggeliat setelah dua tahun terpaksa berhenti akibat pandemi Covid-19.

Dua tahun kemarin, sama seperti di dunia hiburan lainnya seperti konser musik, pertunjukan film, dan lain-lain, seni pertunjukan panggung pun mengalami perpindahan media menjadi online melalui layar kaca, jarak jauh dengan akses internet.

Kini setelah kondisi kembali normal, satu per satu pertunjukan teater kembali digelar offline, langsung bisa disaksikan di atas panggung tidak lagi memakai alat bantu gagdet.

Di antara beberapa pertunjukan yang mulai bergeliat lagi, pertunjukan teater ‘Setelah Lewat Djam Malam’ segera digelar selama 2 hari, yakni 2-3 Desember 2022, di gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki.

Pertunjukan ‘Setelah Lewat Djam Malam’, yang lakon panggungnya ditulis oleh Permata Adinda dan Shohifur Ridho’i, akan dimainkan oleh aktor-aktor ternama Indonesia: Reza Rahadian, Dira Sugandi, Kelly Tandiono, Sal Priadi, Lukman Sardi, dan Josh Marcy, serta para penari Dansity.

Pertunjukan ini merupakan kolaborasi Collabonation Silang Media Film x Pertunjukan yang terdiri dari kawan-kawan media, Teater Garasi, Budaya Saya, dan Indosat IM3.

Pertunjukan ini tidak hanya mengisahkan cerita dalam film klasik legendaris tahun 1954 karya Usmar Ismail Lewat Djam Malam, tapi lebih jauh lagi tokoh dalam film ini akan dibuat seperti hidup dan berdialog dengan para pemeran teater, melalui wahana teknologi multimedia dan audio visual yang ada di atas panggung.

Sang sutradara Yudi Ahmad Tajudin mengungkapkan seperti apa konsep silang media ini.

“Kerangka estetika pertunjukan ini bukan sekedar ‘alih wahana’, yang memindah ekspresi seni dari satu wahana ke wahana lain, tetapi ‘silang-media’, yang mempertemukan dan mendialogkan wahana, atau media, yang berbeda-beda sebagai satu kesatuan ekspresi. Sejauh ini, proses latihan yang telah dilakukan telah membuka dan menciptakan bentuk seni pertunjukan yang segar. Semoga penonton nanti juga bisa mendapatkan pengalaman menonton yang segar dan berbeda,” ungkap Yudi Ahmad Tajudin saat jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta beberapa waktu lalu.

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyambut baik, mendukung penuh, serta turut terlibat dalam event ini.

“Karya silang media ini sejalan dengan program Direktorat Perfilman, Musik dan Media, oleh karenanya kami menyambut baik dan turut terlibat. Menyilangkan film dengan teater relevan dengan fenomena media yang semakin mempengaruhi kehidupan dunia hari ini dan film klasik ‘Lewat Djam Malam’ yang dipilih untuk direspons ulang tidak hanya menghasilkan karya yang baru lagi, tapi ada pelajaran-pelajaran tentang sejarah dan kemanusiaan serta kebangsaan yang dapat dipetik,” tutur Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Fahroni Arifin, SVP-Head of Brand Management & Strategy IM3 yang hadir dalam konferensi pers, mewakili pihak Indosat IM3 mengatakan,

“Sejalan dengan semangat kolaborasi yang selalu dibawa IM3 melalui Collabonation sebagai wadah bagi anak muda Indonesia menghasilkan karya-karya kolaboratif, IM3 sangat senang dan antusias mendukung karya seni pertunjukan ‘Setelah Lewat Djam Malam’. Lewat karya ini, Collabonation sekaligus meneruskan komitmen selama 3 tahun terakhir untuk terus mengeksplorasi beragam disiplin seni seperti pertunjukan ‘Setelah Lewat Djam Malam’ yang turut dimainkan secara kotaboratif oleh para musisi, aktor, dan aktris lintas generasi. Kami berharap karya kolaborasi seperti ini dapat dinikmati oleh generasi muda Indonesia dan menginspirasi mereka untuk selalu membawa semangat kolaborasi dalam berkarya,” kata Fahroni Arifin, SVP-Head of Brand Management & Strategy IM3.

Produser Yulia Evina Bhara menjelaskan, film ini merupakan suatu perenungan atas tema kebangsaan dan kedaulatan individu dalam dunia modern.

“Tema itu disampaikan melalui kisah Iskandar, seorang mantan pejuang kemerdekaan yang berusaha memasuki dan beradaptasi dengan dunia baru, kehidupan pasca kemerdekaan, yang berbeda dengan yang ia bayangkan sebelumnya. Pertemuannya dengan kekasihnya, Norma, serta rekan-rekan perjuangannya dahulu, dan sesosok perempuan yang mengesankannya, Laila, tak membuat Iskandar bisa menghindar dari perasaan asing atas dunia baru yang ia masuki,” jelasnya.

“Semoga pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam ini dapat mempertemukan penonton film dan teater untuk mengalami sebuah pertunjukan segar, berbeda dan mengesankan untuk akhir tahun mereka,” tutup Yulia Evina Bhara.

Tiket pertunjukkan ‘Setelah Lewat Djam Malam’ dapat dibeli melalui layanan aplikasi Gotix dan Loket.com. (red)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button