biem.co – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau yang biasa disebut MAFINDO Banten gelar Pelatihan Tular Nalar di Cisungsang pada Sabtu (26/11) yaitu kegiatan Akademi Digital Lansia (ADL) dan Sekolah Kebangsaan (SK) yang diikuti oleh 112 Lansia dan 36 Pemuda Adat di Kasepuhan Cisungsang.
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberantasan informasi bohong (hoaks). Pada tahun 2016, Mafindo telah memperoleh status legal sebagai organisasi nirlaba. Saat ini Mafindo telah memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. Organisasi ini memiliki 20 cabang di seluruh Indonesia.
Beberapa kegiatan utama Mafindo meliputi pencegahan hoaks, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, teknologi anti hoax, riset, keterlibatan grassroot, dan sebagainya.
Giri Lumakto, selaku Ketua Divisi Kurikulum Tular Nalar, mengatakan bahwa: “Tular Nalar yang telah dilaksanakan di Masyarakat Kasepuhan Cisungsang masih memiliki keunikan yang khas. Selain itu masyarakat kasepuhan sangat antusias dalam mengikuti acara Tular Nalar, karena rasa ingin tahu dan rasa keterbukaan terhadap hal baru yang membuat mereka meng-eksplor diri dengan cara belajar.”
Ditambahkan oleh Giri bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada tim fasilitator, yang dalam hal ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka UPBJJ Serang dan panitia dari Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, atas kontribusinya dalam menyokong kesuksesan kegiatan ini.
Menurutnya, tanpa kehadiran panitia dan fasilitator kegiatan ini tidak mungkin terlaksana dengan baik. Hal tersebut membuktikan bahwa masih ada rasa kepedulian mahasiswa terhadap komunitas lansia.
“MAFINDO Banten gelar Pelatihan Tular Nalar ini merupakan pertama kalinya untuk wilayah Provinsi Banten di Kasepuhan Cisungsang, mengingat masyarakat adat memiliki akses pada dunia digital sama halnya dengan masyarakat kota. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Provinsi Banten”, tutur Yoki Yusanto selaku Koordinator Wilayah Tular Nalar Provinsi Banten.
Tular Nalar adalah sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan didukung oleh Google.org. Sebagai portal pembelajaran online, Tular Nalar memiliki tujuan untuk meningkatkan membantu publik dalam mengidentifikasi hoaks melalui pemikiran kritis. Program Tular Nalar, yang kini telah berkembang menjadi Tular Nalar untuk Lansia, memiliki target untuk memberdayakan 320.000 lansia dan 130.000 pemilih pemula.
Yoki melanjutkan bahwa Pelatihan Tular Nalar dari MAFINDO diharapkan dapat terus berlanjut agar dapat meningkatkan kesadaran warga sehingga mereka dapat mencegah serangan hoax, hasutan kebencian, dan juga penipuan digital.
Sedangkan untuk pemuda dan pemilih pemula, Sekolah Kebangsaan (SK) memiliki kurikulum yang dirancang khusus untuk mempersiapkan pemuda, terutama pemilih pemula, untuk dapat berpartisipasi pada pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang tanpa terjebak hoax dan ujaran kebencian di media sosial.
Bobby D’Brother, selaku Vice President Bikers Brotherhood 1% MC Banten Chapter yang merupakan bagian dari keluarga besar Kasepuhan Cisungsang, mengungkapkan bahwa hoax adalah musuh bersama bangsa Indonesia saat ini, terutama pemuda.
Bobby menghimbau kepada para pemuda agar tidak terjebak hoax dan ujaran kebencian. Para pemuda lebih baik giat berkreasi, menggali potensi kreativitas dan menjunjung tinggi rasa persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Haji Asep Mulya Hidayat, El’Presidente Hajirocker Foundation (HRF) yang bergerak pada pembinaan dan penyaluran bakat pemuda dan industri kreatif di Provinsi Banten, turut mendukung kegiatan Tular Nalar yang dilaksanakan di Kasepuhan Cisungsang.
Kegiatan ini akan kembali dilaksanakan di beberapa wilayah, kota dan desa terutama komunitas masyarakat adat yang berada di Provinsi Banten hingga Maret tahun 2023. (Red)