KabarTerkini

Menata Kematangan Demokrasi, Anies Baswedan Terima Tantangan Jadi Capres Partai Nasdem

(Transkrip Pidato Anies Baswedan dalam Pencalonan Capres Partai Nasdem)

biem.coPada Rakernas partai Nasdem, Jumat 17 Juni 2022, Surya Paloh menyebut tiga nama rekomendasi Capres Partai Nasdem yang hendak diusung bersama partai koalisi di Pilpres 2024. Tiga nama yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal, Andika Perkasa. Pada 3 Oktober, di Nasdem Tower, Jakarta, Ketua Umum Partai Nasdem itu secara resmi mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Dalam pidatonya, Surya Paloh menyatakan bahwa hal yang menjadi kepedulian utama bagi dirinya sebagai pribadi atau sebagai ketua umum adalah nilai persatuan yang telah dimiliki Indonesia sebagai suatu bangsa. Bangsa yang mengharapkan seluruh elemen berkenan menatap masa depan dengan kerjasama, sinergitas, kekuatan, dan saling bahu-membahu, tanpa membedakan suku agama atau latar belakang apapun di luar konsepsi persatuan Indonesia.

“Nasdem mempunyai keyakinan itu. Anak-anak bangsa yang baik, pilihan-pilihan yang baik. Maka yang kini dicari Nasdem adalah yang terbaik daripada yang baik-baik. Inilah kenapa akhirnya Nasdem melihat sosok Anies Rasyid Baswedan,” ungkapnya seraya menegaskan tugas apa yang harus diemban oleh Anies jika kelak ia terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.

Ia meminta Anies untuk memimpin Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat. Bangsa yang mampu membentuk karakternya yang sejati. Kita tidak hanya bisa membangun perjalanan kehidupan bangsa ini dengan melihat aspek pembangunan fisik semata-mata, katanya, itu diperlukan dan akan kita perlukan, tapi yang tidak kalah lagi diperlukan adalah, nation and character building, membangun karakter anak-anak bangsa.

Ia juga meminta Anies untuk melihat kembali sejauh mana nilai harkat dan martabat kehidupan kebangsaan Indonesia. Terhadap hal-hal yang dinilai berhasil, maka perlu diteruskan. Terhadap hal-hal yang belum berhasil, perlu diperbaiki.

“Pikiran-pikiran moderat ini yang ditawarkan oleh Nasdem,”  tegasnya.

Di akhir pidato, Surya Paloh meminta kesediaan Anies untuk menyampaikan tanggapan atas pinangan sebagai Capres Partai Nasdem. Berikut ini transkrip pidato Anies Baswedan.

***

Sebuah pagi yang cerah, suasana Jakarta yang tenang, masa depan Indonesia yang insya Allah lebih cerah, kita berkumpul di tempat ini yang insya Allah (akan) membuat babak baru untuk perjalanan Nasdem dan perjalanan Indonesia ke depan. Dalam Manifesto Partai Nasional Demokrat yang berjudul “Restorasi Indonesia”, izinkan saya bacakan sebagian isinya.

Ini isi manifesto itu: “Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan keragaman dengan kesatuan. Dinamika dengan ketertiban. Kompetisi dengan persamaan. Kebebasan dengan kesejahteraan.”

Pesan itu, saya pegang terus. Pesan itu, saya ingat terus. Pesan itu, saya bawa terus sejak dibacakan pada saat itu. Saya pun menyaksikan Partai Nasional Demokrat konsisten menjalankan pesan dalam manifesto itu. Semangat ini, adalah semangat kematangan berdemokrasi. Semangat kematangan bernegara. Semangat kematangan untuk menomorsatukan kepentingan negara, kepentingan Republik di atas semua.

Hari-hari ini izinkan saya menyampaikan bahwa Bang Surya Paloh telah melaksanakan secara konsisten, menjadi teladan bagi kita semua dalam (menunjukkan) keberanian. Keberanian untuk konsisten. Konsistensi membutuhkan keberanian. Konsistensi membutuhkan kesolidan pikiran antara apa yang ada di dalam gagasan, apa yang di dalam hati, dan apa yang ada di dalam tindakan.

Hari-hari ini kita menyaksikan itu. Karena itulah ketika Bang Surya dan teman-teman di Nasdem mengajak kami untuk berdampingan, untuk berjalan bersama meneruskan pembangunan di Republik ini, untuk memperbaiki yang kurang dan menuntaskan yang belum, maka dengan memohon ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala dengan memohon petunjuk dari-Nya dan dengan seluruh kerendahan hati, bismillahirrahmanirrahim kami terima dan bersiap untuk menjawab tantangan.

Disertai dengan rasa terima kasih yang mendalam. Disertai dengan rasa rendah hati kami yang saat ini masih bertugas di Jakarta. Kami yang, sebagaimana tadi disampaikan (oleh Surya Paloh), kita semua tidak ada yang sempurna. Kita semua memiliki ketidaksempurnaan, tapi kita jalan bersama. Kita saling mengisi, saling menopang, dan insyaallah menjadi keutuhan kekuatan yang bisa menggerakkan perubahan di negeri ini.

Di masa yang tersisa kami bertugas di Jakarta, tepat dua minggu sejak hari ini, tanggal 16 Oktober, (tugas) kami (di Jakarta) tuntas. Izinkan kami menuntaskan yang di Jakarta sampai dengan tuntasnya tanggung jawab yang diamanahkan oleh rakyat Jakarta. Izinkan kami nanti mengembalikan amanat dan mandat dari Jakarta. Datang tampak muka pulang tampak punggung untuk warga Jakarta.

Sesudah itu kita langsung bersiap membangun kolaborasi yang solid. Bersiap untuk melaksanakan apa yang diamanahkan oleh partai Nasdem sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk negeri ini dan insya Allah niat baik keinginan luhur yang menjadi cita-cita kita, akan tercapai sebagaimana kata orang Aceh, jadda wa jaddi, meunan ta pinta meunan. Kira-kira artinya, begitu niat langsung jadi apa yang diinginkan semoga segera terjadi.

Sekali lagi Kerendahan hati. Dengan memohon doa dari semua. Dengan berharap ridho petunjuk dan inayah dari-Nya. Insya Allah perjalanan panjang ini tidak menjadi perjalanan yang berat, tapi menjadi perjalanan yang ringan. Perjalanan yang penuh kemudahan dari-Nya. Kita niatkan ikhtiar ini sebagai ibadah kepada Allah subhanahu Wa ta’ala. Tuhan yang memberi kekuasaan kepada siapa yang Ia kehendaki dan yang mencabut kekuasaan dari siapa yang Ia kehendaki pula. Karena di tangan-Nya segala kebajikan dan Ialah yang memiliki kuasa atas segalanya.

Bang Surya Paloh yang saya hormati dan seluruh keluarga besar Nasdem yang saya banggakan, bismillah kami terima. Kami siap berjalan bersama.

***

Dalam sesi wawancara, awak media menanyakan ihwal rencana Nasdem menggandeng partai lain untuk berkoalisi. Selain itu, ada pertanyaan tentang bagaimana kelak Nasdem mencari Cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.

Surya Paloh dengan santai mengatakan bahwa hal itu tinggal dibicarakan.

“Pertama-tama, saya tanya terlebih dahulu, bagaimana calon kami, ganteng tidak? Kalau bilang ganteng, obrolan dapat dilanjutkan,” kelakarnya.

Mengenai siapa yang akan dipasangkan sebagai Cawapres, Surya Paloh meyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Anies. Katanya, yang akan menjadi presiden Anies, jadi yang memilih haruslah dia agar dalam menjalankan pemerintahan antara presiden dan wakil presiden dapat sejalan sehaluan. (Red)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button