KabarTerkini

Demi Harkat dan Martabat Kebangsaan, Surya Paloh Memilih Anies Baswedan

(Transkrip Pidato Surya Paloh dalam Pencalonan Capres Partai Nasdem)

biem.coPukul 10, 3 Oktober 2022 di Nasdem Tower, Jakarta, Nasdem membuat pertemuan untuk menyatakan keputusan bersama memilih Anies Baswedan sebagai Capres pada Pemilu 2024 mendatang. Keputusan memilih Anies Baswedan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dalam pidatonya yang penuh dengan narasi kebangsaan. Munculnya nama Anies sebagai Capres definitif dari partai Nasdem berarti melepaskan dua nama lain yang disebut dalam Rakernas partai Nasdem, Jumat 17 Juni 2022, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal, Andika Perkasa.

Berikut ini transkrip pidato Surya Paloh.

***

Saudara, rekan-rekan pers yang saya hormati. Di tengah-tengah kita, hadir juga Bung Anies Baswedan. Saya bersyukur sekali terhadap episode perjalanan yang telah dilalui oleh DPP partai Nasdem sejak beberapa bulan yang lalu.

Seperti saudara sudah maklumi, partai ini telah melaksanakan rapat kerja nasional yang menominasikan tiga bakal calon presiden yang tentu akan diputuskan menjadi satu calon presiden definitif dengan hak dan kewenangan yang diberikan sepenuhnya kepada diri saya sebagai ketua umum oleh rapat kerja nasional. Maka dalam perjalanan berapa waktu yang telah lalu, dalam kapasitas saya pribadi maupun dalam kapasitas saya sebagai ketua umum partai, sebagian waktu saya  lakukan sebagai bahagian untuk mendapatkan berbagai masukan, saran, pandangan, sekaligus bahagian dari kontemplasi diri yang cukup banyak memberikan waktu terhadap diri saya, sebelum saya mengambilkan suatu keputusan.

Dari berbagai perspektif pandangan apa yang saya pahami dan sekaligus merunut pikiran konsistensi, penegasan dari arti keberadaan institusi partai politik yang bernama Nasdem, berulang kali, di mana saja, saya katakan, izinkanlah institusi partai politik yang bernama Nasdem tetap konsisten untuk menempatkan kepemimpinan nasional dari proses perjalanan kehidupan kebangsaan yang kita lalui ini. Itu jauh lebih berarti dari kepentingan partai ini sendiri. Konsistensi sikap ini memang mudah untuk diutarakan, tapi tidak semudah itu. Kita (harus) memiliki kemampuan untuk konsisten terhadap ucapan dan tindakan kita sendiri. Tapi inilah bahagiaan dari makna dan dasar filosofis. Apa sebenarnya yang harus kita jadikan pegangan bagi satu nilai yang hakikat dan hakiki dari perjalan kehidupan yang kita lalui.

Saya mencoba mengenal, dari apa yang saya pahami terhadap diri saya pribadi. Satu yang pasti saya ketahui, saya jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan pada diri saya, dalam kapasitas sebagai individu dan warga negara bangsa ini. Bahkan kesalahan demi kesalahan dan tidak ada juga yang bisa saya salahkan ketika ada orang yang menganggap, sebahagian menyatakan, mungkin saja ada, bahagian daripada kedunguan kebodohan ada pada diri saya, tapi apalah itu artinya, dibandingkan sebuah sistem dan values yang baik untuk membangun bangsa dan negara ini.

Saya tidak lagi membutuhkan hal yang luar biasa. Puji sanjung yang hebat mengatakan bahwa seluruh kebijakan dan keputusan atas kepemimpinan saya di partai ini sudah tepat dan tepat sekali. Kalau pun itu terjadi, saya bersyukur. Kalau pun dianggap tidak, saya juga dapat memahami itu. Tapi hal yang menjadi tingkat kepedulian saya yang paling utama, terlalu mahal sebuah nilai persatuan yang telah kita miliki sebagai suatu bangsa, untuk terusakkan atau dirusak oleh hanya kepentingan sesaat. Kepentingan kelompok. Kepentingan golongan. Bahkan mengatasnamakan absolut kebenaran (sekalipun). Sebuah periodisasi yang kita lalui, hari ini, karena masa lalu dan masa depan karena hari ini. Sebuah rangkaian panjang kehidupan. Maka ketika sebuah judgment kesalahan ditujukan kepada siapa saja, terhadap apa yang dikesankan masa lalu yang salah, apa itu artinya terhadap persiapan kita menyongsong masa depan anak dan cucu kita?

Wawasan perspektif pemikiran seperti inilah yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Bangsa yang besar. Bangsa yang telah mendapatkan anugerah karunia dari Sang Maha Pencipta yang tidak semua bangsa-bangsa lain memilikinya di permukaan bumi ini. Tetapi sayang seribu kali sayang, kalau kita tidak mampu untuk mensyukurinya. Alam akan bereaksi untuk itu. Maka semua nilai kesombongan, (perasaaan menjadi pemilik) absolut kebenaran, judgment kesalahan pada siapapun itu, bangsa ini berharap banyak, sudahi itu. Bangkitlah untuk menatap masa depan bangsa ini yang membutuhkan kerjasama, sinergitas, kekuatan, dan saling bahu-membahu tanpa membedakan suku agama (dan) apapun itu latar belakangnya.

Ini kita butuhkan. Ini yang kita butuhkan.

Nasdem menempatkan pemikiran-pemikiran dengan perspektif ini, karena dia yakin dan percaya nobody’s perfect. Tidak ada siapa pun yang sempurna, termasuk diri yang berbicara ini atau siapa pun yang sedang berkuasa saat ini.  Kita manusia, kita punya kelebihan tapi kita juga punya kekurangan. Tugas kita bersama untuk membuka mata hati dan  kata hati kita. Tempatkan pikiran-pikiran positif kita ke depan. Negeri membutuhkan kita semuanya. Menjauhlah kita daripada seluruh inisiasi pikiran-pikiran yang memang hanya memberikan tuduhan-tuduhan, yang memberikan pikiran-pikiran sempit. sayang seribu kali sayang, kita harus bangkit untuk mampu berkompetisi menghadapi kompetisi besar di kehidupan hari depan.

Apabila tidak, kita akan semakin tertinggal, walaupun seluruh anugerah karunia telah ada pada negeri kita ini dengan posisi yang strategis, demografi yang besar, sumber daya alam yang hebat. Itu bisa terkalahkan oleh karena ketidakmampuan kita mengelola cara berpikir kita dengan sehat. Tidak ada waktu lagi bagi kita untuk berpikir dan memberikan toleransi kepada pikiran-pikiran yang intoleran. Toleransi adalah juga kepada yang memberikan toleransi. Sejatinya nasionalisme sejatinya pikiran-pikiran kebangsaan itu melekat dengan sikap-sikap yang penuh toleransi. Itulah yang diperjuangkan oleh Nasdem. Maka pikiran-pikiran yang mengajak kita untuk beralih sedikit pun dari komitmen nilai-nilai konsistensi kebangsaan kita, kita tidak akan beri tempat. Nasdem tetap merupakan garda terdepan mempertahankan ideologi kebangsaan. Nasdem ingin membuka cakrawala perspektif berpikir kita. Jangan pernah sekalipun meragukan sejatinya komitmen nasionalisme kebangsaan Nasdem, karena itulah sejatinya Nasdem.

Jadi dengan rasa bangga dan bersyukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa, dari hasil pemikiran itulah, kami mencoba memahami. Dalam satu sistem demokrasi yang kita miliki,  semua pihak berhak untuk memberikan saluran idealisme. Berhak memiliki obsesi dirinya untuk memberikan darma bakti dirinya guna memimpin negeri ini dan kesempatan itu ada dalam pemilihan umum. Nasdem menghargai anak-anak bangsa, siapa pun itu, dari mana pun itu, dari partai mana pun itu, kelompok mana pun. Mereka yang mempunyai niat yang baik untuk membaktikan kehadiran dirinya memimpin negeri ini.

Nasdem mempunyai keyakinan, semua itu adalah anak-anak bangsa yang baik. Pilihan-pilihan yang baik. Maka yang kini dicari Nasdem adalah yang terbaik daripada yang baik-baik. Inilah kenapa akhirnya Nasdem melihat sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan, insya Allah jika saudara Rasyid Baswedan terpilih menjadi presiden nantinya,   pimpinlah bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat. Bangsa yang mampu untuk juga membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya. Kita tidak hanya bisa membangun perjalanan kehidupan bangsa ini dengan melihat aspek pembangunan fisik semata-mata. Itu diperlukan dan akan kita perlukan, tapi yang tidak kalah lagi diperlukan adalah, nation and carakter building; membangun karakter anak-anak bangsa. Kedua-duanya ini kita perlukan.

Maka tugas utama Bung Anis nantinya, melihat kembali sejauh mana nilai harkat dan martabat kehidupan kebangsaan kita. Yang sudah berhasil, untuk diteruskan. Yang belum berhasil, diperbaiki. Pikiran-pikiran moderat ini yang ditawarkan oleh Nasdem. Nasdem ingin mempertegas komitmennya untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin  sampai akhir masa jabatan. Tidak ada perbedaan apapun yang kami rasakan secara prinsipil. Kekurangan pasti ada dan inilah tugas sahabat. Tugas partai koalisi yang berada dalam pemerintahan untuk selalu mengawal dengan nawaitu, niat baik. Apa yang terbaik. baik untuk pemerintah baik untuk bangsa dan negara.

Semoga semua apa yang saya utarakan memberikan penjelasan kepada kita, mengapa harus memilih Anies Baswedan. Jawabannya adalah whay not the best.

Saudara-saudara, terima kasih atas perhatian saudara-saudara. Saya minta saudara-saudara mengawal. Mengawal pencalonan partai Nasdem terhadap Saudara Anies Baswedan. Perjalanan masih panjang. Tegur. Katakan yang tidak tepat. Katakan yang tidak cocok. Katakan yang ia barangkali tidak sesuai dengan apa yang saya katakan hari ini. Agar kita semua menghasilkan sesuatu, upaya perbaikan atas kekurangan kita. Semoga Tuhan yang maha kuasa akan memberikan ridho dan perlindungan bagi kita semua.

***

Setelah sambutan, Surya Paloh mempersilakan Anies Baswedan memberikan sambutan tanggapan berkenaan dengan peminangan Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai Capres untuk Pemilu 2024 mendatang. Anies dengan jelas menyampaikan kesediaannya dipinang oleh Nasdem. Namun ia meminta izin untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jakarta hingga 16 Oktober mendatang.

“Di masa yang tersisa kami bertugas di Jakarta, tepat dua minggu sejak hari ini, tanggal 16 Oktober, (tugas) kami (di Jakarta) tuntas. Izinkan kami menuntaskan yang di Jakarta sampai dengan tuntasnya tanggung jawab yang diamanahkan oleh rakyat Jakarta. Izinkan kami nanti mengembalikan amanat dan mandat dari Jakarta. Datang tampak muka pulang tampak punggung untuk warga Jakarta,” ungkap Anies.

Selepas deklarasi memilih Anies Baswedan, panitia mempersilakan awak media untuk mengajukan pertanyaan kepada Surya Paloh dan Anies Baswedan. (Red)

 

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button