biem.co – Universitas Mathla’ul Anwar Banten menggelar Pelatihan Vokasi Program Kotaku, yaitu program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) melalui pelaksanaan pelatihan vokasi (vocational training) pemelihara dan pemanfaatan (KPP) skala kawasan tahun 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Agustus 2022 dengan metode pembekalan teori dan praktik dengan kelas Ekonomi dan Bisnis, Pariwisata, sarana prasarana, dan humas dan hukum.
Pelatihan Vokasi Pemelihara dan Pemanfaatan (KPP) Skala Kawasan Tahun 2022 dihadiri oleh 180 peserta, yaitu dari unsur masyarakat, OPD terkait, pemerintah desa dan kecamatan lokasi insfrastruktur yang dibangun, Karang Taruna, Forum PKP, dan Lembaga-lembaga ditingkat masyarakat (BKM dan KPP).
Program Kotaku merupakan salah satu upaya untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penanganan kumuh seluas 10.000 Ha. Pada RPJMN sebelumnya, program ini telah berkontribusi dalam target penanganan kumuh tahun 2015-2019 seluas 23.962 Ha dari target 23.656 Ha.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang menetapkan Kawasan Labuan 1 sebagai lokasi prioritas penataan Tahun 2022. Rencana penataan kawasan Labuan-1 ini terletak di Desa Teluk dengan luas 10.86 Ha, Desa Labuan 3,35 Ha dan Desa Cigondang 3,12 Ha. Total Kumuh Kawasan: 17.33 Ha.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang menetapkan penanganan jalan, drainase, JPO dan persampahan sebagai prioritas kegiatan skala kawasan. Hal ini berdasarkan belum optimalnya penanganan sampah akibat ketidaktersediaan insfrasruktur pengelolaannya untuk mengatasi permasalah tersebut, pemerintah berencana membangun fasislitas jalan, drainase, JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) dan TPS-3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) berikut infrastruktur pendukungnya seperti akses jalan, drainase yang berpotensi menimbulkan dampak social, ekonomi, dan lingkungan yang berlokasi di Desa Teluk Kecamatan Labuan Provinsi Banten.
“Pendekatan kegiatan untuk penanganan kumuh dilakukan melalui kegiatan skala lingkungan dan skala kawasan,” ujar Nenden Suciyati, Ketua LP2M UNMA Banten.
Nenden pun menjelaskan, pendekatan kegiatan untuk penanganan kumuh dilakukan melalui kegiatan skala lingkungan dan skala kawasan, di tengah kondisi pascapandemik tersebut kegiatan pelatihan vokasi turut hadir untuk mengurangi dampak ekonomi dan sosial, serta untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan infrastruktur kegiatan skala lingkungan, skala kawasan, dan padat karya bagi masyarakat yang terdampak.
“Pelatihan vokasi ini akan dilaksanakan oleh UNMA Banten bersama PUPR Wilayah Banten tentunya akan terus berlanjut,” jelasnya. (Red)