PANDEGLANG, biem.co — Aksi bersih Sungai Cipunten Agung bersama komunitas dan relawan digelar di satu titik di Labuan, Pandeglang yang mencakup Kecamatan Labuan, Sabtu 30 Juli 2022.
Aksi yang melibatkan relawan atau komunitas dari Rehabilitasi Foundation, WCD Banten, Kumpulan Mahasiswa Pandeglang (Kumandang) Banten, dan kelompok KKN STAISMAN se-Kecamatan Labuan.
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan kecamatan dan desa tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Susur Lingkungan yang diperingati setiap tanggal 27 Juli.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengampanyekan perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan, terutama kepada kualitas air sungai yang lebih baik.
“Jadi kami itu menggerakkan masyarakat melalui komunitas dengan harapan komunitas sebagai fasilitator masyarakat, sehingga masyarakat berubah mindsetnya menjadi lebih peduli kepada lingkungan, dan hasilnya terlihat jika kualitas air Sungai Cipunten Agung membaik,” ujar Leaders WCD Banten, Ridho Hakiki, yang ikut melakukan susur sungai pada kegiatan ini.
Pencemar terbesar sungai disebut Fikri selaku CEO Rehabilitasi Foundation berdasarkan data pemantauan berasal dari limbah domestik rumah tangga.
Untuk itu, lanjunya, melalui gerakan-gerakan peduli sungai seperti ini diharapkan limbah domestik rumah tangga yang masuk ke sungai akan bisa terkurangi karena masyarakat juga akan semakin teredukasi pentingnya sungai yang bersih.
“Jika dengan kita menggerakkan komunitas, sehingga komunitas menggerakkan masyarakat yang ada agar limbah pencemar domestik bisa tertangani karena seluruh masyarakat berubah pola pikirnya,” ujarnya.
Sejalan dengan hal itu, Fikri yang merupakan penduduk asli sekitar Sungai Cipunten Agung menyatakan jika permasalahan air dan sampah di Sungai Cipunten Agung dari tahun ke tahun mulai membaik.
Hal ini disebutnya merupakan hasil upaya bersama semua pihak, mulai dari masyarakat, komunitas, pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha dan juga media massa.
“Hari ini kita lakukan aksi bersih sungai dengan kekuatan sekitar 85 orang, menggunakan 1 Speed Boat untuk yang di air, lalu juga ada teman-teman atau relawan yang berkegiatan di bantaran sungai di beberapa titik,” ujarnya. (red)
