Film & Musik

Ungkapan Kekhawatiran Akan Mati dan Dilupakan dari Tirant Melalui ‘Mortal’

biem.co “Sejujurnya aku tak takut mati, Melainkan dilupakan, termakan zaman…”

Seutas penggalan lirik yang cukup menggambarkan garis besar dari ‘Mortal’, sebuah single terbaru dari Tirant.

Tirant memulai karir sejak 2019 dan tetap konsisten sampai detik ini untuk terus menelurkan karya-karya terbaru mereka.

Tirant sendiri digawangi oleh Okifiqri (Tukri) pada vocal, Achmad Muizzul (Jul) pada guitar, Satrio Bagus Wicaksono (Satrio) pada guitar, Pahri Prasojo (Parjo) pada bass, dan Diki Ramadhan (Diki) pada drum.

Setelah sukses dengan single ‘Eksistensi’ pada pertengahan tahun lalu dengan menghadirkan konsep baru yang lebih segar dan lantang dibandingkan saat masa di album ‘Anomali’, di tahun ini Tirant kembali dengan menyuguhkan ‘Mortal’ sebagai garis lanjutan menuju album kedua mereka yang bertajuk I/O, dan Mortal sendiri akan menjadi track penutup di album tersebut.

Mortal sendiri ingin berbicara tentang kekhawatiran akan kematian, bukan karena matinya secara jasmani melainkan dilupakan setelah sosok tersebut tiada.

“Kekhawatiran seorang ‘sosok’ yang akan dilupakan waktu pasca dia sudah meninggal, akhirnya alasan itulah yang membuat ‘sosok’ tersebut meninggalkan banyak kenangan dalam bentuk karya agar tetap bisa dikenang,” ujar Tirant dalam keterangannya dikutip biem.co pada Selasa, 19 Juli 2022.

Tema besar pada ‘Mortal’ sendiri dimulai dari Satrio sang gitaris. Menurutnya bahwa manusia akan meninggal sebanyak 2 kali.

Pertama ketika sosok tersebut secara meninggal fisik, dan yang kedua ketika tidak ada lagi orang yang mengenal, mengenang, bahkan sekadar mengingat sosok tersebut.

Dari situlah Jul mengemasnya dalam bentuk lirik yang sekaligus menjadi produser dari lagu ini.

Dari segi musikalitas, pada single ini TIRANT banyak ter-influence oleh Bon Jovi pada track ‘You Give Love a Bad Name’, ‘Rock You Like a Hurrican’e milik Scorpion, hingga Deep Purple dengan ‘Smoke on The Water’ nya.

Sementara itu saat ditanya soal pesan yang ingin disampaikan melalui Mortal, dengan sedikit bercanda mereka menuturkan, “Dengerin aja pas udah rilis hehe”.

Pada single ini pula Jul mulai merubah teknik songwriting-nya, jika pada album Anomali lalu terkesan ‘ndakik’ (kata mereka) dan sok dewasa, maka pada Mortal kali ini mereka menjadi lebih jujur dan mencoba lebih sederhana dan lugas dalam penulisannya.

Pada single ini Tirant memilih Nokturn.WAV, sebuah studio record di Kota Malang untuk proses penggarapannya. Mulai dari sesi recording hingga mixing dan mastering yang di nahkodai langsung oleh Kakung Cinde sang empunya studio itu sendiri. Selain itu juga dibantu oleh Shinta Maharani sebagai pengisi backing vocal suara perempuan pada single ini. (red)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button