biem.co – Ketua Umum KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) karena berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga tahun berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Sebagai Ketum KONI Pusat, saya mengucapkan selamat dan bangga kepada Menpora Amali beserta seluruh jajarannya atas raihan WTP yang ke 3 kalinya. Tentunya kami apresiasi kepada kepemimpinan Menpora Amali,” ucap Marciano Norman, Minggu (17/7).
“Semoga prestasi ini akan meningkatkan kinerja seluruh pemangku kepentingan dibidang olahraga untuk memberikan yang terbaik bagi Bangsa Indonesia,” tambahnya.
Marciano Norman berharap dengan raihan WTP ketiga kalinya, maka kepercayaan publik terhadap Kemenpora semakin tinggi dan amanat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) semakin terarah.
“Harapan saya, kepercayaan publik di komunitas olahraga kepada Kemenpora akan semakin tinggi dan dibawah Kepemimpinan Menpora Amali jalan menuju tercapainya amanat DBON semakin terarah dan sukses,” jelasnya.
“Semoga apa yang diraih bisa menambah semangat untuk terus gigih memperjuangkan berbagai visi misi bidang olahraga ,” tambahnya.
Seperti diketahui, Kemenpora meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Kemenpora tahun anggaran 2021.
Dengan demikian, Kemenpora tiga tahun berturut-turut dibawah kepemimpinan Zainudin Amali meraih WTP antara lain tahun anggaran 2019, 2020 dan 2021. (rep)
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dede Yusuf Macan Effendi menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang telah melakukan penataan dan tata kelola biroraksi sehingga berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun anggaran 2021.
Kemenpora sudah tiga tahun berturut-turut sejak 2019, 2020 dan 2021 meraih hasil WTP. Padahal, Kemenpora dalam beberapa tahun sebelumnya, sejumlah pejabatnya harus berurusan dengan kasus hukum.
“Saya apresiasi langkah Menpora yang fokus penataan ke dalam (internal Kemenpora). Karena memang Kemenpora ini jadi momok karena sudah beberapa kali terkena kasus (pidana korupsi),” ujar Dede Yusuf dalam keterangan, Minggu (17/7).
Politisi Partai Demokrat ini menilai, Menpora Amali paham dengan anggaran yang ada di Kemenpora nilainya kecil dibanding kementerian lain. Sehingga yang harus diutamakan adalah perbaikan tata kelola internal.
“Jadi pak Menpora paham dengan anggaran yang kecil saat ini. Yang bisa dilakukan adalah pembenahan ke dalam dulu. Agar kepercayaan masyarakat dan Presiden kepada lembaga ini menjadi kembali,” tukasnya. (ded)