biem.co – Dunia perfilman tanah air kembali menggeliat setelah pandemi, satu per satu film baru akan hadir di bioskop Indonesia. Sebuah film drama komedi karya Rumah produksi Imajinari bersama Visionari Film Fund, merilis film perdana yang berjudul Ngeri Ngeri Sedap. Mengangkat kisah keluarga yang hangat dan kental dengan kultur Batak, film ini akan tayang di bioskop mulai 2 Juni 2022.
Film yang mengangkat dinamika dalam keluarga dengan empat orang anak, “Ngeri Ngeri Sedap” akan menyajikan berbagai macam permasalahan dari masing-masing sudut pandang anak dan orang tua. Ditambah lagi dengan bumbu kultur Batak yang membuat ceritanya semakin kuat. Bercerita tentang Pak Domu (Arswendy Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama Sarma (Gita Bhebhita), ingin sekali tiga anaknya: Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel) yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat, tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Pak Domu dan Mak Domu akhirnya berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian dari anak-anaknya.
Bene Dion Rajagukguk sang penulis sekaligus sutradara ini menjelaskan meski dibalut dengan kultur Batak, film ini tetap bisa dinikmati secara luas, “Bagaimana pun juga film ini berceritakan tentang keluarga, yang kebetulan keluarganya ini keluarga Batak. Sedikit cerita sebagai gambaran, ketika syuting kan kru kami paling Bataknya 20%. Tapi ketika adegan sedih, semua menangis. Jadi tidak serta merta Batak banget,” ungkap Bene Dion Rajagukguk.
Bene Dion Rajagukguk menambakan bahwa pemilihan kultur Batak ini memiliki misi tersendiri. Salah satunya adalah mencoba menyajikan keindahan alam Danau Toba, agar semakin banyak orang yang datang ke sana dan dapat memajukan pariwisata di Sumatera Utara. Apalagi Danau Toba saat ini merupakan satu dari 5 destinasi super prioritas di Indonesia.
Film Ngeri Ngeri Sedap juga ingin memajukan potensi lokal. Karenanya, dalam proses produksi, ikut melibatkan potensi lokal, seperti yang disampaikan oleh Dipa Andika, selaku produser film Ngeri Ngeri Sedap. “Selain hampir 100% shooting di wilayah Danau Toba, film ini juga mengoptimalkan lebih dari 100 orang dan sumber daya yang ada di sana, termasuk pemain dan kru. Bahkan beberapa pemain dan kru yang dari ibukota pun seperti pulang kampung, karena kota kelahirannya dari sana,” ungkap Dipa Andika.
Dari segi cerita tak kalah menarik, secara kisah utuh, film ini mempunyai harapan dapat menyentuh hati para penonton dan mengingatkan kembali untuk menjaga hangatnya hubungan dengan keluarga.
Dibintangi beberapa komika seperti Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel, aktor senior Arswendy Bening Swara dan Tika Panggabean, siap hadir dan membuat penonton menangis dan tertawa bersama.
Dari sisi pemain pun sudah tak sabar menunggu film ini tayang. Karena para pemain yakin, ada banyak orang yang relate dengan nasib anak-anak di film ini. Entah itu nasib anak sulung, anak kedua, ketiga atau justru merasa senasib dengan anak bungsu di film Ngeri Ngeri Sedap. “Ada loh yang kayak begini, seperti ini. Sebagaimana Domu, karakter saya di film ini yang bahunya paling berat,” ujar Boris Bokir sebagai salah satu pemeran di film ini.
Tika Panggabean dan Arswendy Bening Swara juga ikut menambahkan, bahwa cerita di film ini, benar-benar akan mengingatkan kita betapa pentingnya keutuhan sebuah keluarga. “Keluarga adalah fondasi utama, kalaupun ada konflik dalam keluarga, ya sekali keluarga tetap keluarga, itu yang bisa diambil kira-kira dari film ini,” ujar Tika Panggabean.
“Jadi film ini memang mengangkat budaya Batak, tapi buat saya pesan moral ini sangat universal di seluruh Indonesia buat budaya-budaya lain bahwa begitulah sikap orang tua antara anak laki, anak perempuan, ibu dan bapak. Saya pikir banyak yang sama, jadi film ini bukan hanya buat orang-orang batak tapi semua keluarga di Indonesia,” tutup Arswendy. (Bund Wesser).