Orang-orang yang suka melakukan generalisasi dalam berpikir adalah, misal, ada seseorang melihat ada kesamaan antara A da B, ia pasti berkata A adalah B dan sebaliknya. Padahal keduanya sama sekali berbeda, hanya memiliki kesamaan dalam sisi tertentu. Tentu dalam hal ini perlu dilihat dari pelbagai sudut pandang dan konteks tentang persamaannya, karena di mana ada dua sesuatu yang memiliki kesamaan, tentu memiliki perbedaan pula, maka dari itu keduanya tidak bisa dikatakan satu. Jika dikatakan A adalah B secara menyeluruh, tentu ini adalah cacat berpikir. Jima model berpikir semacam ini telah menjadi budaya dalam sebuah masyarakat, maka ia akan berpotensi menjadi masalah besar dalam kehidupan manusia. Mengapa? Tentu, coba bayangkan saja, jika seorang pelajar memiliki kebiasaan melakukan generalisasi dalam berpikir, kemudian jika nanti dia tumbuh menjadi seorang tokoh yang memiliki banyak ummat, kemungkinan besar pada tiap-tiap penyampaian yang ia katakan kepada para pengikutnya adalah penyampaian yang dihasilkan dari cara berpikir yang cacat. Jika itu terjadi, artinya yang terjadi pada masyarakat adalah penyebaran virus bagi akal sehat manusia itu sendiri.
Sebagai contoh, kasus generalisir yang juga saya temui sendiri adalah ketika di sebuah diskusi, seorang kawan saya berkata bahwa Islam dan Nabi Muhammad adalah sosialis. Tentu sosialis yang dimaksud di sini adalah sosialis yang dibawa oleh Marx, bukan sosialis yang konon telah ada jauh sebelum Nabi Muhammad lahir. Apakah salah? sekali lagi, dalam konteks ini saya tidak berbicara soal salah atau benar, tetapi soal tepat atau tidak.
Tentu sangat tidak tepat mengatakan Nabi Muhammad adalah sosialis hanya karena ada ajaran Nabi yang mengandung nilai-nilai sosialisme. Jika kita mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosialis, berarti secara tidak langsung kita menganggap bahwa Nabi Muhammad pengikut Marx dong? Wong Nabi itu ada jauh sebelum Marx itu ada kok. Coba jika logika ini dibalik, misal, bahwa barangkali, Karl Marx-lah yang meneladani akhlak Nabi Muhammad untuk gerakan sosialisme yang dibawanya dalam memerangi ketidakadilan di bumi manusia.