Jejak Masa
Jejak Masa adalah pameran ke-4 yang digelar oleh Banten Art Community. Pameran ini dilatarbelakangi oleh momen hari menggambar nasional. Para perupa di seluruh Indonesia baik sebagai peribadi maupun komunitas melaksanakan pameran secara serentak pada tanggal 14 Mei 2022 pukul 10.00 WIB. Tema “Jejak Masa” terinspirasi dari peristiwa-peristiwa budaya masa lalu yang masih ada dalam keseharian atau tertinggal dalam kenangan. Tidak heran jika BAC juga menghadirkan karya-karya yang berbicara tentang masa lalu sebagaimana telah saya ulas sekilasan di muka.
Aktivitas masyarakat menjadi gambaran menarik ketika para perupa menceritakannya lewat garis hitam putih dan berwarna. Mereka menawarkan buah dari daya pikir sebagai “puncak kebudayaan” melalui begitu banyak simbol dengan beragam aliran. Warna dan bentuk bertuturan satu sama lain. Semua berbicara dengan bahasan dan bahasanya sendiri-sendiri. Para penyaksi pameran diberi ruang dan waktu yang lapang untuk dapat memahami semuanya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Pergi Tanpa Berjarak
Secara klise, setiap momen berlalu, segala sesuatu harus ditinggal pergi untuk menjalani rutinitas kehidupan di tempat yang lain bagi pertemuan yang berbeda. Selepas matahari atas kepala setegak tonggak, saya meninggalkan Karangtengah, sekretariat komunitas literasi Damar 26 yang akan terus ramai oleh pengunjung hingga akhir pameran pada 31 Mei mendatang. Meski begitu, saya tidak merasa benar-benar berjarak dari karya-karya terbaik anak-anak muda Banten itu. Segala gurat telah mengurat sebagai kesan di dalam diri saya. Jejak Masa Banten Art Community, sebagaimana seni rupa itu sendiri sebagai seni yang telah ada sejak keberadaan manusia ada di bumi, akan terus ada dan hidup sebagai sebuah pergerakan atau sebagai sesuatu yang dicatat sejarah. (Red)
Tentang Penulis
Muhammad Rois Rinaldi, Pemimpin Redaksi biem.co.
