Inspirasi

Tentang Keutamaan Hari Jumat

biem.coHari Jum’at adalah hari  yang istimewa, pada hari itu Nabi Adam AS diciptakan sebagai manusia pertama di dunia. Sejumlah peristiwa besar terjadi pada hari Jum’at, seperti yang dilansir oleh buku Tanbihul Ghafilin karya Al-Faqih Abu Laits Samarqandi tentang keutamaan hari Jum’at, ada 5 kejadian sangat penting pada hari tersebut, yaitu diciptakannya Nabi Adam AS sebagai manusia pertama, diturunkannya Nabi Adam AS ke bumi, dikembalikannya Nabi Adam AS (meninggal) kepada Allah SWT, saat mustajabah (terkabulnya do’a), terjadinya kiamat dan tiada satupun malaikat muqarrab di langit atau di dunia, kecuali merasa iba dari hari Jum’at (Hadits dari Abdurrahman Yazid, dari Lubabah Abdul Mundhir).

Dari Abu Qasim Abdurrahman, Muhammad, Faris, Mardawiyah, Muhammad Fadlil, Husain Ali Ja’fa, Abdurrahman Yazid, Abu ‘Asy’ats Shan’any, Aus bin Aus, Rasulullah SAW, bersabda: “Bahwasanya Jum’at adalah hari yang paling utama bagimu, pada hari itu Adam diciptakan, dan dikembalikan (mati), pada hari itu pula terompet ditiupkan, dan matinya semua makhluk, dari itu bacalah shalawat padaku sebanyaknya, pasti sampai kepadaku.” Mereka bertanya: “Ya Rasul, apakah sampai shalawatku kepadamu, sedang engkau telah tiada?” Jawabnya: “Boleh saja kau sangka aku tiada (rusak), bahwasanya Allah telah mengharamkan bumi membinasakan jasmani para Nabi AS.” (Al-Hadits).

Dari Abdurrahman, Muhammad, Abu Qasim, Faris, Mardawiyah, Muhammad Fadlil, Husain Ali Ja’fa, Abdurrahman Yazid, Abu ‘Asy’ats Shan’any, Aus bin Aus, Rasulullah SAW, bersabda: “Orang yang berwudhlu dan mandi pada hari Jum’at, lalu berangkat (ke Masjid) lebih pagi, mengambil tempat dekat Imam, mendengarkan khutbah serta memperhatikannya, dan tidak lagha (mengucapkan perkataan yang tidak ada manfaatnya), maka pahala setiap langkahnya seperti pahala puasa dan bangun malam sepanjang satu tahun.” (Al Hadits).

Dari para perawi yang kuat, dengan sanadnya dari Anas Malik ra, katanya :”Matahari tidak akan terbit dan terbenam pada sesuatu hari yang paling utama, kecuali hari Jum’at, dan tiada sesuatu (hewan) melata di bumi, kecuali ia takut dan gentar pada hari Jum’at, kecuali bangsa jin dan manusia. Dan di setiap pintu masjid tegaklah dua malaikat penulis siapa yang datang terdahulu, pahalanya sejajar dengan berkurban onta, berikutnya seperti berkurban kambing, sesudah itu seperti bersedekah burung, dan bersedekah telur, lalu ketika Imam telah duduk digulunglah tulisan (lembaran) itu.” (Al-Hadits).

Nabi Muhammad saw bersabda: Orang yang berwudlu dengan sesempurnanya di hari Jum’at, lalu mendengarkan (khutbah) dan mendekat serta memperhatikannya, maka ia diampuni dosa-dosa yang dilakukan antara Jum’at itu dengan sebelumnya, bahkan ditambah tiga hari. Dan orang yang bermain kerikil (ditengah khotib berkhutbah) berarti shalatnya lagha, orang lagha berarti percuma jum’atannya (sia-sia).” (A’masy dari Shalih dari Abu Hurairah RA).

Di hari Jum’at Syetan keluar dengan para pembantunya, meramaikan pasar dengan panjinya, sedang malaikat duduk di pintu masjid menulis mausia yang datang lengkap dengan alamatnya, hingga Imam naik mimbar, maka orang yang mendekat dan mendengarkan khutbah penuh perhatian, tanpa main-main, pasti memperoleh dua pahala, sedangkan yang menjauh dari Imam tetapi berbuat lagha, tidak mendengarkan maka baginya dua dosa, yang berkata hus/cih berarti lagha dan sia-sialah Jum’atannya. Lalu Ali berkata: Demikianlah hadits yang kuperoleh dari Nabi SAW.

Shalih Murry ketika berangkat ke Masjid akan shalat Shubuh (hari Jum’at), melewati kuburan, katanya : “Aku akan diam sementara disini hingga terbit fajar, ia shalat sunnah 2 raka’at, kemudian tertidur seraya duduk bersandar, sampai ia mimpi bahwa: Para penghuni kubur tgersebut pada keluar, duduk-duduk dan berbicara (ngobrol), lalu terlihat kepadanya seorang pemuda berpakaian kumat duduk menyendiri dan sedih, tidak lama kemduian datanglah nampan/talam ditutup sapu tangan, dan setiap penghuni yang memperolehnya, langsung kembali mmasuk ke kubur, tinggal seorang pemuda yang menyendiri tadi tidak dapat suatu apapun, ia berdiri sedih akan masuk lagi ke kuburnya.

Lalu aku bertanya, “Hai pemuda, kenapa sedih dan apa yang dibawa orang-orang tadi?” Jawabnya: “Itulah kiriman do’;a atau sedekah darai saudara mereka yang masih hidup, dan disampaikan pada malam Jum’at.  Sedang aku orang dari Sind, diajak menunaikan ‘ibadah haji oleh ibuku, lalu ddi basrah aku sampai ajal (mati), dan sesudah itu Ibuku kawin lagi, ia tidak berbicara kepada suaminya (Bapak Tiiri), bahwa punya anak, ia lupa daratan (akibat kekayaan) sampai lupa kepadaku, maka aku sangat sedih karena sepeninggalku tiada satupun orang yang mengingat aku.”

Shalih bertanya : “Dimana rumah Ibumu?” Ia menunjukkan alamatnya. Kemudian sesudah siang , kucari rumah yang ditunjukannya tadi malam. Sampai kutemukan, lalu aku bertanya : “Apakah ibu punya anak?” Jawabnya : “tidak.” Lalu: “Apakah dulu pernah punya anak?” Ia menarik nafas panjang, seraya berkata: “Ia dulu aku punya anak mati masih muda.”  Kemudian kuceritakan kepadanya tentang peristiwa tadi malam, yang didertia oleh anaknya itu, sampai ia bercucuran air matanya ke pipi.

Katanya: ”anakku yang pernah ku kandung, dalam perutku, minum air susuku, dan menjadi buah hatiku.” Lalu ia serahkan uang 1000 dirham seraya berkata: “Sedehkanlah buat anakku itu, dan mulai saat ini aku tidak akan melupakannya dengan panjatan do’a dan sedekah untuknya sepanjang hidupku. Kemudian uang itu kusedekahkan, dan Jum’at berikutnya aku pergi ke kuburnya, setelah shalat 2 raka’at tertidur, dan mimpi seperti Jum’at dulu, penghuninya pada keluar, dan pemuda itu terlihat bersih dan indah pakaiannya, wajanhya berseri.”

Ia menemuiku dan berkata: “Semoga Allah membalas pahala padamu, atas bantuanmu, dan hadiah ibuku telah sampai kepadaku.” Lalu tanyaku: “Tahukah kamu tentang keutamaan hari Jum’at?” Jawabnya: “Ya, bahkan burung-burung diudara menyambutnya dengan “Selamat datang, Selamat datang.” (Demikian cerita aayahku, sahut Al Faqih).

Dari para perawai yang kuat, dengan sanadnya dari Anas Malik ra. Katanya : “Jibril datang kepada Nabi SAW, dengan cermin putiih berbintik hitam di tengahnya. Apa itu Jibril?” Jawabnya: “Inilah Jum’at, Allah menurunkan agar menjadi Hari Raya bagimu dan umat sepeninggalmu, di dalamnya penuh kebaikan bagimu, orang yang berdo;a pada hari itu pasti dikabulkan jika sudah ditentukan baginya, dan jika bukan ketentuannya, maka diberi yang lebih baik darinya, sedang bagi kami (para malaikat) disebut dengan “Yaumul Mazid” artinya hari tambahan karunia, juga disebut Hari Besar).

Nabi Muhammad SAW, bertanya: “Kenapa demikian?” Jawabnya: “Karena Allah membuat lapangan luas (di Sorga) dasarnya Kasturi Putih, dan setiap Jum’at, para Nabi datang, duduk di atas mimbar dari cahaya bertaburan permata, yang diliputi dengan kursi-kursi dari nur tempat duduk para sidiqqin dan para syuhada, kemudian datang pula penghuni sorga ‘Adn, mereka duduk di dataran tinggi Kasturi itu.

Firman Allah kepada mereka: “AKU adalah yang menepati janjiKU, dan Penyempurna nikmat bagimu, di sini adalah tempat KehormatanKu, mintalah kepadaKu.” Lalu kata mereka: “Ya Tuhan, kami mohon keridhoan dan SorgaMu.” Jawab-Nya : “Kutempatkan kamu di SorgaKu adalah bukti keridhoanKu. Hal itu bertepatan dengan naiknya Imam shalat (Khatib) hingga selesai acara shalat Jum’at. Lalu dibukakan bagi mereka segala yang belum pernah mereka nikmati di dunia. Sesudah itu, mereka kembali ke tempat masing-masing dan merasa tidak ada yang lebih baik dan lebih penting dalam menambah kehormatan dan kemuliaan, selain hari Jum;at, itulah sebabnya disebut “Yaumul Mazid.”. Demikian tentang keutamaan hari Jum’at, Wallahualam Bissawab. (Red).

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button