Lirik Sarat Makna
Laleilmanino sudah dikenal sebagai pencipta lagu yang jenius. Ve dan Tian menyebutkan, kekuatan mereka terletak pada komposisi musik dan lirik. Musiknya catchy dan dari liriknya audiens bisa menangkap rasa cinta. Tak mengherankan, jika Chicco suka sekali mendengar semua bagian liriknya. “Aransemen yang mereka ciptakan sangat easy listening dan melekat di benak, terutama lirik ‘Bayangkanlah hidupmu bila tak ada kami’.”
Saat berdiskusi dengan Ve dan Tian, Laleilmanino sempat bertanya, jika perilaku kita berubah, apakah kondisi alam bisa kembali lagi. “Kami menjawab, bisa. Mereka langsung menyimpulkan bahwa itu berarti kuncinya berada di kita, ya? Saya benar-benar kagum pada mereka. Dengan sangat cepat mereka bisa mengejawantahkan pemahaman itu menjadi lirik yang indah dan mengena. Pemahaman soal ini masuk di bagian ‘Ingat, kau yang pegang kendali, kau yang mampu obati’,” kata Ve.
Tian bercerita soal pentingnya menjaga hutan, karena hutan akan menjaga manusia dari berbagai bencana alam, sekaligus memberi penghidupan. Rupanya, kata-kata itu terngiang terus dalam benak Nino, hingga kemudian menjadi lirik ‘Bila kau jaga aku, ku jaga kau kembali.’
Kata-kata ini, meskipun pendek, menyimpan makna yang penting. Dari balik lirik ini Nino berharap, “Mudah-mudahan Dengar Alam Bernyanyi bisa mengajak teman-teman untuk sama-sama menyadari bahwa hutan dan segala isinya perlu kita jaga dengan baik, agar mereka juga bisa menjaga kita. Soalnya, kalau bukan kita, siapa lagi?
Ini merupakan kali pertama bagi Sheila menyanyikan lagu tentang lingkungan. “Nyanyinya bareng teman-teman pula, dan untuk sesuatu yang positif sekali. Rasanya beda banget dari proyek-proyek aku sebelumnya. Senang sekali aku bisa terlibat dalam proyek ini, karena lirik lagunya sangat menginspirasi. Aku akan lebih senang kali, kalau lebih banyak teman yang juga terinspirasi ketika mendengarkan lagu ini,” kata Sheila.
Kolaborasi yang Hangat
HiVi! bercerita, mereka punya sejarah yang panjang bersama Laleilmanino. Sejak beberapa tahun silam mereka sudah beberapa kali berkolaborasi. Namun, menurut Febrian Nindyo Purbowiseso ‘HiVi!’, Dengar Alam Bernyanyi merupakan lagu pertama tentang lingkungan yang mengajak mereka terlibat di dalamnya. “Bekerja dengan Laleilmanino seperti berkunjung ke rumah saudara. Kami punya ikatan personal, sehingga kolaborasi di antara kami memberi kehangatan dan menciptakan ‘klik’ tersendiri.”
Karena kedekatan mereka, bisa dibilang HiVi! tak menemukan tantangan berarti dalam proyek kolaborasi ini. Menghafal nada dan lirik bukan tantangan yang berat. Neida saja yang kebetulan mendapatkan bagian lagu yang nadanya terbilang tinggi untuk dia. Sheila juga sudah lama sekali berteman dengan Laleilmanino dan ia mengagumi ketiganya. Hanya saja, ia belum pernah mendapat kesempatan untuk kerja bareng dengan Laleilmanino. “Jadi, ketika ditawari untuk kolaborasi, aku langsung mau banget. Apalagi, karya ini juga untuk tujuan sangat positif. Tapi, karena lagu ini bercerita tentang suara alam, aku agak khawatir, bisa tidak, ya, aku menyampaikan pesan lagu ini dengan baik. Ditambah lagi, kolaboratornya musisi semua. Untunglah, Laleilmanino sangat helpful sepanjang proses rekaman.”
Sementara itu, menyadari bahwa ia bukan penyanyi tapi ingin ikut ambil bagian untuk menyuarakan kepedulian dan membangun awareness, Chicco juga tak lepas dari tantangan. “Saya harus mengimbangi para musisi yang suaranya sudah tidak perlu diragukan lagi. Tapi, saya memberanikan diri, karena saya percaya arahan Laleilmanino akan membimbing saya on the right track.”
Bangun Kesadaran Bersama
Nino menyadari, menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap alam memang perlu kerja keras. Apalagi, jumlah anak muda di Indonesia terbilang sangat banyak. Karena itu, Ve sangat mengapresiasi diciptanya Dengar Alam Bernyanyi. Menurutnya, lagu yang mengajak audiens mencintai alam merupakan salah satu pintu masuk bagi musisi untuk menumbuhkan kesadaran bersama dan membuat pesan tersebar secara lebih masif.
Tian menanggapi, dengan pendekatan pop culture seperti ini, Laleilmanino menggunakan keahlian mereka untuk membuat lirik dan lagu yang sesuai gaya mereka, namun bisa sekaligus membangun awareness audiens. “Koneksi seperti inilah yang ingin kami bangun. Lewat lagu, mereka bisa memanfaatkan jejaring mereka untuk bisa menyebarkan virus ini, minimal dari kapasitas mereka sendiri. Apalagi, jika mereka melibatkan banyak talent.”
“Saat menyanyikan lagu ini, aku jadi sadar banget bahwa bumi memang membutuhkan kita untuk menjaga yang sudah dititipkan kepada kita. Sebenarnya, kalau kita berusaha untuk menjaga, pada akhirnya itu semua demi kita juga. Aku jadi terinspirasi untuk ikut menjaga mulai dari hal-hal kecil yang bisa aku lakukan sendiri, deh,” kata Sheila. (red)