oleh: Eko Supriatno
biem.co – Indeks Kebahagiaan di Banten menurun di sisa masa jabatan WH-Andika. Publik tentunya mengkritik jargon WH-Andika “Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah”. Artinya, Pak WH tak bisa menunaikan janji kampanye pada saat mereka maju sebagai Gubernur. Artinya, bahwa slogannya yang selalu didengungkan ketika kampanye tapi fakta di akhir masa jabatan bukan meningkat justru menurun. Ini menandakan bahwa kinerja Pak WH dalam rangka mencapai tujuan membahagiakan warganya tidak sampai. Jargon bahagia warganya gagal total di akhir masa jabatannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Provinsi Banten sebagai daerah paling tidak bahagia di antara 34 provinsi seluruh Indonesia. Hal itu berdasarkan hasil Survei Tingkat Kebahagiaan Penduduk Indonesia tahun 2021. Dalam survei tersebut, Banten menempati urutan paling buncit dengan angka 68,08 poin dengan di atasnya ada Bengkulu dan Papua. Hasil ini mirip dengan survei pada tahun 2017 yang juga menempatkan Banten daerah paling tidak bahagia dengan skor 68,83 poin.
BPS mengatakan tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia 2021 diukur dari tiga dimensi yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia). Survei yang dirilis pada 1 Januari 2022 itu dilaksanakan secara serentak di semua kabupaten atau kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Asumsi penulis, turunnya indeks kebahagiaan warga Banten tak terlepas dari peran pelayanan publik pemerintahannya. Ya, ujung tombak pemerintahan paling depan adalah pelayanan masyarakat. Itu merupakan kepuasan batin yang harus ditunaikan sebagai kewajiban Pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
Senyum sapa pejabat kita, pelayanan kita ASN kita makin hari makin menurun. Coba ke kelurahan atau desa dan kecamatan, tidak seramah zaman dulu. Ini kan soal rasa ketika dilayani. Di sisi lain, kita memaklumi jika penurunan indeks kebahagiaan dari sisi makna hidup. Hal itu, berdampak akibat masa pandemi Covid 19.
Publik tentunya berharap dan meminta agar WH-Andika semakin memuliakan warga Banten. Sisa jabatan beberapa bulan ke depan masih bisa dioptimalkan untuk warga Banten. Kalau mengejar indeks kepuasan agar bahagia warganya masih punya harapan walaupun hitungan dalam kewenangan Pak WH membuat kebijakan tinggal beberapa bulan.