InspirasiSosok

Mengenal Sosok Tubagus Odih Rhomdani, Mengabdi untuk Kesehatan Masyarakat

biem.co – Dr. dr. Tubagus Odih Rhomdani Wahid adalah pria kelahiran Pontang, Kabupaten Serang yang mengabdikan diri di dunia kesehatan. Yuk, ketahui lebih jauh sosok Dr. dr. Tubagus Odih Rhomdani Wahid atau yang akrab disapa Odih ini.

Odih merupakan Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pekanbaru. Saat ini dirinya bekerja sebagai Kepala Instalasi Bedah Sentral dan Dokter Spesialis Bedah Anak Eka Hospital.

Berbagai program telah ia geluti untuk menekuni bidang kesehatan yang telah digeluti sejak tahun 2008 silam. Yang paling terbaru, Odih belum lama ini menyelesaikan fellowship The International Society for Quality in Health Care (ISQua).

Tubagus Odih Rhomdani
Program Exchange Student dengan USA dan Eropa

ISQua adalah lembaga akreditasi internasional yang mengakreditasi akreditor. Program yang diikuti Odih tersebut bertujuan menginisiasi peningkatan kualitas dan keselamatan pasien di seluruh pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan, yakni membina komunitas global profesional, ikut serta dalam program akreditasi seluruh rumah sakit di dunia, serta mengadakan temu ilmiah dan bertukar pengalaman masing-masing negara perihal keberhasilan, tantangan, dan kolaborasi dalam meningkatkan kualitas keselamatan pasien.

“Alhamdulillah dapat menyelesaikan fellowship ini kurang dari setahun. Insya Allah dapat mengaplikasikannya di rumah sakit-rumah sakit, baik saya sebagai klinisi dan ataupun sebagai Surveyor Akreditasi Rumah Sakit,” kata Odih kepada biem.co pada Minggu, 10 April 2022.

Diungkapkan Odih, ada banyak hal yang bisa diaplikasikan untuk bidang kesehatan di Indonesia melalui program fellowship ISQua yang ia ikuti itu. Ia bisa menerapkan parameter-parameter internasional kepada kualitas keselamatan pasien di seluruh rumah sakit di Indonesia sehingga kualitasnya sama dengan pelayanan di seluruh negara.

Meski ia tak memungkiri bahwa proses untuk mewujudkan hal itu mesti dilakukan secara bertahap. Untungnya pemerintah dengan sigap mendukung program tersebut.

“Alhamdulillah pemerintah mendukung kegiatan tersebut dengan mewajibkan seluruh rumah sakit harus terakreditasi secara reguler dalam waktu tertentu dan harus diperbaharui kembali bila waktunya habis, yakni per tiga tahun,” terangnya.

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah
1 2Next page

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button