biem.co – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membagikan pantauan Gunung Semeru melalui situs magma.esdm.go.id. Dalam laporan itu, tampak bahwa asap kawah tidak teramati dan cuaca cerah hingga berawan.
“Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 21 hingga 24°C,” tulis Yuda Yuda Prinardita Pura, Jumat (24/12/2021).
Kendati demikian, tercatat ada 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 1 hingga 15 mm. Lalu ada tiga kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 20 hingga 24 mm. Sempat terjadi pula dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 18 sampai 30 mm.
Atas kondisi itu, masyarakat masih diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sempadan di sepanjang Besuk Kobokan.
“Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar,” tulisnya lagi.
Selain itu, masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. (hh)
