biem.co — Pemerintah telah mengeluarkan aturan resmi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan kasus Covid-19 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), agar tidak kembali mengalami lonjakan.
Bersamaan dengan itu, pemerintah melarang pawai dan arak-arakan tahun baru serta tidak mengizinkan acara ‘old and new year‘, baik di tempat terbuka maupun tertutup yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Acara perayaan Nataru di pusat perbelanjaan dan mal juga tidak diperbolehkan, kecuali pameran UMKM. Di sisi lain, dilakukan juga pengetatan arus pelaku perjalanan masuk dari luar negeri termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai antisipasi tradisi mudik Nataru.
“Jadi sebetulnya bukan enggak boleh liburan, ya, tapi kita tunda dulu liburannya. Karena seperti yang kita ketahui, kita harus belajar dari pengalaman liburan yang lalu, setiap setelah liburan itu kan terjadi kenaikan infeksi Covid-19. Itu yang mau kita hindari saat ini,” ungkap Ratih C. Sari, dokter sekaligus influencer dalam Dialog Produktif, dikutip dari YouTube FMB9ID_IKP, Sabtu (4/12/2021).
Ia menekankan bahwa meminimalkan mobilisasi menjadi kunci pencegahan penyebaran Covid-19, karena virus yang ada menempeli manusia.
“Jadi enggak mungkin virus itu tiba-tiba pindah sendiri. Kalau kita paham prinsip penularan dari Covid-19 ini, penularan ini kan melalui droplet yang bisa ditularkan antarmanusia. Jadi kalau kita melakukan pergerakan, mobilisasi, memindahkan diri kita ke wilayah yang lain, maka itu kita membuat satu risiko membawa virus tersebut ke tempat lain,” ujarnya. (happy)
