Sosok

Produktif di Masa Pandemi, Dosen PTS Ini Isi Waktu Luang Dengan Berniaga Fesyen

KOTA SERANG, biem.co – Seorang pengajar dengan background pendidikan Matematika bukan berarti harus menjadi pengajar saja, melainkan aktivitas lainnya juga bisa dilakukan, contohnya seperti  berniaga, berbisnis, dan aktivitas lainnya.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Teti Trisnawati, salah satu dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Serang ini memanfaatkan waktu luang dengan menjalani hobi fesyennya yang kemudian menjadi usaha sampingannya dengan brand Limit Label.

Kepada biem.co, dirinya mengungkapkan bahwa ia tidak lelah menjalani aktivitasnya yang bersebrangan dengan profesinya itu. “Saya berprofesi sebagai pengajar (dosen) Ilmu Matematika di Universitas Primagraha. Setelah aktivitas utama selesai, saya langsung menggeluti bisnis fesyen Limit Label yang sudah saya gagas dari masa-masa mengenyam pendidikan di Bandung, dan Alhamdulillah tercover baik dan tidak merasa terbebani,” ujarnya.

Saat ini, ia mengatakan bisnis fesyennya tetap eksis meski dihantam pandemi Covid-19. “Kalau bicara pandemi terhadap bisnis fesyen ini, mula-mulanya terdampak yah, acapkali saya bersama tim kesulitan mempromosikan produk. Sebab memang pada awalnya Limit Label cara promosinya dilakukan secara langsung dengan pelanggan. Namun setelah pandemi ini, saya harus memutar otak dan memaksimalkan promosi di media sosial, dan ini menjadi peluang baru bagi Limit Label, karena bisa menjangkau pelanggan lebih luas lagi,” paparnya.

Masih menurutnya, pandemi ini bukan halangan bagi yang mau berfikir kreatif dan berani ambil risiko. “Sebetulnya kesulitan saya bersama tim itu sebetulnya mencari bahan baku (kain) untuk membuat produk (pakaian), karena memang awalnya diproduksinya di Bandung, yang notabene di sana bahan bakunya sangat berlimpah. Tapi seiring waktu permasalahan tersebut terpecahkan. Namun ya sekali lagi perkara pandemi juga turut andil memengaruhi bisnis fesyen ini. Kesulitan mengeluarkan (menjual) produk sempat terjadi, tapi berkat kreatifitas tim Limit Label dengan memanfaatkan foto-foto produk berkualitas yang kemudian dijajakan di media sosial menjadi sebuah peluang baru. Lambat laun pelanggan baru mulai order produk,” jelasnya.

Pada bisnis fesyen ini, Teti mengingikan Limit Label menjadi pilihan para milenial dalam memantaskan diri (berpakaian) di setiap harinya. “Ini cita-cita saya yah, pakaian yang diproduksi Limit Label bisa masuk ke dalam segmentasi yang bebas. Artinya bisa masuk ke segmen manapun menengah, tinggi, bahkan rendah sekali pun bisa masuk. Dan juga pakaian Limit Label bisa dipakai secara formal dan non formal dengan gaya casual,” ujarnya.

Koleksi Pakaian Limit Label

Sebagai informasi tambahan, Limit Label konsen terhadap dunia fesyen wanita dengan memproduksi pakaian dan kerudung/hijab wanita kekinian.

“Secara keseluruhan produk Limit Label selalu tersedia dengan berbagai model yang menarik dan itemnya terbatas (limited edition). Saya berharap ke depan, Limit Label bisa mewujudkan impiannya yaitu mempunyai boutique (toko), jadi para pelanggan bisa mengunjungi dan memilih koleksi-koleksi fesyen secara langsung,” harapnya.

Nah bagi yang penasaran dan ingin memiliki koleksi fesyen dari Limit Label, kalian bisa mengunjungi akun instagramnya @limitlabel. (iy)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button