KOTA SERANG, biem.co – Memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) menggelar kegiatan tausiyah dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulallah Dalam Membentuk Kesalehan Sosial pada Masa Pandemi Covid-19”, yang dilaksanakan di pelataran sekretariat PWKS, Kota Serang, (08/11/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wali Kota Serang Syafrudin, Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin, sejumlah kepala OPD, dan sejumlah organisasi profesi serta mahasiswa.
Dalam seambutannya, Ketua PWKS, Muhammad Tohir mengatakan kegiatan tausiyah ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi dan merupakan kegiatan yang pertama kali digelar.
“Ini acara Maulid pertama yang digelar PWKS. Semoga dapat pencerahan,” katanya saat sambutan, Senin (8/11/2021).
Ia menuturkan, terlaksananya kegiatan ini terinspirasi dari kejenuhan jurnalis yang setiap hari melakukan peliputan. Sehingga perlu siraman rohani agar dalam menjalankan tugas peliputan berjalan dengan lancar. “Tiap hari liput berita cukup bosen, ingin mendapat siraman rohani dari pak Kiyai,” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Serang, Syafrudin mengapresiasi gagasan PWKS yang menggelar Maulid Nabi meskipun secara sederhana.
“Ini biasa dilakukan di kampung, masjid, pesantren, ini PWKS cinta kepada Rasulallah. Meneladani akhlak Rasulallah dalam sehari-hari,” ungkapnya.
Jika melihat dari historis, kata dia, Rasul lahir di zaman jahiliyah. Pada saat itu, kebobrokan moral terjadi. Muhammad diutus untuk memperbaiki akhlak. Sehingga menjadi pedoman bagi umat muslim.
“Kita harus rendah hati, jangan sombong. Saya sama Pak Wakil bangga PWKS mengadakan Maulid Nabi, ini cermin kecintaan terhadap Rasulallah. Maka harus meneladani akhlak dari Rasul,” paparnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Serang juga menyatakan tidak keberatan dengan pemberitaan yang negatif. Sebab menurutnya hal itu bagian dari ‘obat’ untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Serang.
“Saya bekerja dengan Pak Wakil mendorong pemerintah agar membangun Kota Serang. Baik yang buruk terus diberitain. Yang buruk itu kritikan, bagus nggak apa-apa. Kalau nggak seperti itu kapan majunya. Ada jalan jelek nggak apa-apa disebarluaskan, nanti kita share lagi ke PU,” pungkasnya. (*/iy)